Regenerasi Petani, Kementan Tunjukkan Potensi Agribisnis Pada Gen Z

LEMBANG – Regenerasi petani menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian dalam mencapai swasembada pangan. Untuk menarik generasi muda ke lahan pertanian, Kementan memperkenalkan prinsip pertanian modern dan pelatihan sumber daya manusia pertanian.
Pertanian modern diperkenalkan Kementan, melalui BBPP Lembang, kepada mahasiswa Politeknik Negeri Lampung yang melakukan kunjungan, Jumat (20/06/2025).
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menggagaskan bahwa generasi muda nantinya akan menjadi harapan bagi pertanian Indonesia.
“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tutur Amran.
Senada dengan pernyataan Mentan Amran, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga berharap pada generasi muda.
Santi berpendapat bahwa kebutuhan pangan akan terus ada dan generasi petani saat ini sudah memasuki umur senja.
“Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.
Kunjungan ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang diikuti 46 mahasiswa Politeknik Negeri Lampung dan dua orang dosen pembimbing. Mereka mendalami agribisnis.
Para mahasiswa jurusan Pengembangan Produk Agroindustri berkunjung untuk melihat praktik pertanian di BBPP Lembang.
“Tujuan kunjungan kami kali ini adalah untuk mempelajari lebih dalam praktik pertanian di UPT Kementan,” tutur Fahrulsyah, dosen pembimbing.
Kunjungan disambut oleh Kepala BBPP Lembang Ajat Jatnika.
“Pertan UPT Pelatihan adalah pada pengembangan SDM pertanian sehingga mampu menciptakan tenaga kerja yang dapat berkontribusi pada industri pertanian,” paparnya
“Pertanian juga menjadi sektor yang sedang dilirik karena keberhasilan Kementerian Pertanian mencatatkan rekor cadangan beras terbesar dengan jumlah 4,1 ton. Sehingga membuka kesempatan,” lanjut Ajat.
Ia juga menerangkan bahwa sektor pertanian pangan seperti padi saja dapat diolah menjadi berbagai macam mulai dari gabah, jerami, hingga limbahnya yang dapat dimanfaatkan kembali.
Kunjungan kali ini menunjukkan beragam fasiltias BBPP Lembang. Diantaranya adalah tanaman hias yang menarik decak kagum para mahasiswa.
Dilanjutkan ke Rumah Pangan Lestari yang menjadi lahan praktik di BBPP Lembang. Terakhir, tujuan utama para muda-mudi Lampung ini adalah Lab Pengolahan Hasil Pertanian.
Lab Pengolahan Hasil Pertanian menyiapkan bahan-bahan praktik untuk membuat es krim jagung. “Praktik ini kami rasa cocok dengan jurusan kami,” terang Fahrulsyah.
Murid-murid mendapatkan paparan mengenai keuntungan mengolah produk pertanian semisal menjadi es krim jagung.
Terang Saptoningsih, Widyaiswara BBPP Lembang, bahwa pengolahan dapat memperpanjang masa simpan sebuah produk pertanian dan meningkatkan nilai ekonominya.
5 perwakilan para mahasiswa kemudian dipilih untuk mempraktikkan sendiri.
Sementara itu diskusi berjalan aktif dengan pertanyaan-pertanyaan seputar produksi es krim. Para mahasiswa sendiri kemudian mencicipi varietas olahan es krim dari BBPP Lembang.
“Rasanya unik dan cukup berbeda, seperti es krim kangung yang kami coba mengandung serat yang tinggi sehingga baik bagi pencernaan,” tukas Fahrulsyah.
“Dari kunjungan ini kami rasa BBPP Lembang dapat menjadi tempat yang baik untuk pelatihan di bidang pertanian,” tutupnya.(***)