Perkuat Ketahanan Pangan, UPT Pelatihan Kementan Gelar Konsultasi Gratis di Kabupaten Bandung Barat

 

BARAT – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui UPT Pelatihan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menyelenggarakan Konsultasi Agribisnis Keliling (KAK), Kamis (22/05/2025).

Konsultasi gratis ini diadakan di Kelembagaan Ekonomi Petani Istiqomah (KEP) Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, dan dihadiri 25 petani.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menjelaskan pentingnya pangan bagi manusia.

“Jika tidak ada pangan maka tidak ada kehidupan. Tanpa pangan, negara bisa bubar sehingga sangat penting kita jaga pangan,” katanya.

Mentan Amran juga mengingatkan cita-cita besar Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan Indonesia.

“Perintah Bapak Presiden Prabowo, harus swasembada dalam waktu sesingkat-singkatnya. Dan ini bisa kita rebut manakala kita semua saling bergandengan tangan,” ucapnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan hal terpenting untuk meningkatkan pertanian adalah dengan meningkatkan kualitas SDM.

“Kementerian Pertanian melalui BPPSDMP juga terus mengupayakan peningkatan SDM di bidang pertanian,” katanya.

Layanan konsultasi agribisnis merupakan salah satu Standar Pelayanan Publik BBPP Lembang. Sejak pertengahan tahun 2024, BBPP Lembang membangun dan mengembangkan inovasi pelayanan publik KAK.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, mengatakan KAK dibangun dan dikembangkan karena komitmen kuat untuk meningkatkan kompetensi SDM pertanian.

“Salah satu pelayanan publik yang kami laksanakan mendukung kompetensi SDM pertanian melalui Konsultasi Agribisnis Keliling. Ini upaya kami dalam pengembangan inkubator agribisnis sebagai pendukung penyelenggaraan pelatihan,” tutur Ajat.

Konsultasi dilaksanakan secara hybrid, baik secara online (daring) berbasis website dan whatsapp center dan secara offline (luring) datang langsung ke kantor. Tim KAK juga datang ke lokasi petani yang membutuhkan konsultasi tentang pertanian.

Awal tahun 2025, BBPP Lembang bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bandung Barat untuk layanan KAK, mengunjungi BPP di wilayah Kabupaten Bandung Barat.

Kegiatan KAK menghadirkan konsultan yaitu widyaiswara dan petugas lapangan yang kompeten untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi petani.

Kunjungan ke KEP Istiqomah merupakan kunjungan ke-6 dalam rangkaian KAK.

Dalam rangkaian KAK kali ini konsultasi berjalan dalam bentuk diskusi. Yeyep Dintan dan Riyadi Pratiwa menjadi widyaiswara fasilitator.

Pertanyaan yang dilayangkan oleh petani sekitar adalah mengenai budidaya padi dan pengolahan sisa hasil dari pengolahan padi.

“Dalam budidaya padi, saudara sekalian dapat menjual selain padi yang dihasilkan dalam proses budi daya,” terang Yeyep.

Ia kemudian menambahkan bahwa jerami dan dedak yang dihasilkan memiliki nilai ekonomi tersendiri.

Kemudian ia mencontohkan bahwa jerami dan dedak dapat digunakan sebagai pakan ternak.

Selain itu, dedak dengan kualitas bagus dapat digunakan juga sebagai media tanam budidaya jamur tiram seperti yang dulu pernah dikembangkan di BBPP Lembang.

Para petani yang berkumpul menunjukkan antusiasme tinggi.

Sementara Riyadi menerangkan dalam mengelola agribisnis padi, para petani yang telah memiliki alat mesin pertanian dapat mengembangkan jasa penyewaan alsintan.

“Jasa ini disebut Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian, saudara-saudara dapat menghasilkan keuntungan yang lumayan dari menyediakan jasa sedemikian kepada petani setempat,” terangnya.

Wildan, salah satu peserta konsultasi, mengutarakan harapannya pada KAK yang dilakukan BBPP Lembang.

“Kami rasa konsultasi agribisnis keliling ini adalah hal yang baik bagi kami petani karena memberikan kesempatan untuk menambah wawasan dan pengetahuan”, kata Wildan.(***)