Dukung Swasembada Pangan, Kementan Regenerasi Petani melalui Siswa SMK
LEMBANG - Sejumlah siswa SMK Negeri Pembangunan Pertanian Lembang, Kabupaten Bandung Barat, mengikuti PKL periode 5 Agustus – 22 November 2024, di BBPP Lembang, UPT yang berada di bawah BPPSDMP Kementerian Pertanian.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya peran generasi muda membangun pertanian Indonesia. Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia. “Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia," tutur Amran.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti. Menurutnya, petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua. "Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan," kata Santi.
Kegiatan PKL SMK Negeri Pembangunan Pertanian Lembang, Kabupaten Bandung Barat, diikuti 6 orang siswa kelas XII. PKL dilaksanakan di zona lahan praktik Inkubator Agribisnis BBPP Lembang untuk sayuran lapang yaitu budidaya brokoli, selada, selada keriting, dan anggur.
Untuk mempertanggungjawabkan hasil PKL, dilaksanakan seminar hasil yang dihadiri widyaiswara BBPP Lembang. Satu-persatu kelompok mempresentasikan hasil PKL dan diakhiri diskusi dan tanya jawab.
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan jika pihaknya berkomitmen mencetak generasi muda agar mampu menjadi wirausaha muda melalui berbagai program peningkatan kompetensi. Salah satunya melalui kegiatan Praktik Kerja Lapang sebagai salah satu bentuk pelayanan BBPP Lembang bagi stakeholder dibidang pertanian. Saat ditemui pada kegiatan pelepasan, Jumat (22/11/2024)
Salah seorang siswi, Sri Rahayu, yang melaksanakan PKL di lahan budidaya selada keriting mengaku memperoleh banyak manfaat melalui kegiatan PKL. “Kegiatan PKL memberi banyak hal positif karena suasana alamnya yang sejuk, lingkungan kerja yang kondusif, dan pegawai serta rekan-rekan sesama peserta PKL jadi seperti keluarga sendiri," katanya.
Sri juga mengakui secara teknis jadi memahami rangkaian budidaya sayuran di lapang, mulai dari persemaian, pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit, serta kegiatan panen dan pascapanen.