Diklat Agribisnis Padi bagi Petani Kecamatan Kutawaluya

bbpplembang: diklat pajale di kutawaluya-karawangSwasembada pangan merupakan salah satu dari 9 program prioritas pemerintahan saat ini dikenal dengan istilah ‘Nawa Cita’. Petani sebagai ujung tombak pelaksanaan swasembada pangan dilapangan, harus ditingkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilannya salah satunya melalui penyelenggaraan Diklat Padi, Jagung, dan Kedelai (Pajale.)   

Demikian disampaikan oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang yang diwakili oleh Widyaiswara BBPP Lembang, Ramadani Saputra, S.ST, M.EP ketika membuka secara resmi Diklat Teknis Agribisnis Padi bagi Petani di BP3K Kutawlauya Kabupaten Karawang, Rabu 25 Maret 2015 pukul 09.00 WIB.  

Kementerian Pertanian telah menetapkan 11 Arah Kebijakan Pembangunan Pertanian Tahun 2015 – 2019 dalam rangka meraih kemandirian pangan yang kuat. Salah satunya adalah peningkatan ketahanan pangan melalui pengembangan 7 komoditas strategis yaitu padi, jagung, kedelai, tebu, sapi, cabai, dan bawang merah. Untuk suksesnya pengembangan 7 komoditas strategis tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian sesuai dengan fungsinya yaitu menyiapkan sumber daya manusia pertanian melalui peningkatan efektivitas penyelenggaraan pelatihan dan penyuluhan pertanian melalui program aksi pengawalan dan pendampingan penyuluh pertanian di sentra produksi 7 komoditas tersebut.

bbppl-pajale-kutawaluya3Peningkatan kualitas sumberdaya manusia pertanian menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Pemerintah Pusat berperan sebagai regulator, fasilitator dan dinamisator. Pemerintah daerah berperan sebagai pelaksana pembangunan pertanian yang lebih demokratis dan transparan. Dalam upaya meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan penyuluh dan petani untuk 3 komoditas yaitu padi, jagung, dan kedelai (pajale) maka Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menyelenggarakan Diklat Teknis Agribisnis Padi, Jagung dan Kedelai bagi Penyuluh dan Petani yang bertempat di BP4K tingkat kabupaten bagi penyuluh dan di BP3K/BPP tingkat kecamatan bagi petani. Kegiatan diklat ini secara paralel mulai bulan Maret-April Tahun 2015 diselenggarakan di 7 kabupaten, yaitu Kabupaten Subang, Karawang, Majalengka, Indramayu, Garut, Pandeglang, dan Lebak.

Diklat Teknis Agribisnis Padi bagi petani salah satunya diselenggarakan di BP3K Kecamatan Kutawaluya Kabupaten Karawang, yang merupakan salah satu kabupaten sentra padi di Provinsi Jawa Barat. Kegiatan Diklat dilaksanakan selama 5 (lima) hari efektif mulai tanggal 25 – 29 Maret 2015, diikuti oleh 30 orang petani diwilayah Kecamatan Kutawaluya. Tujuan yang ingin dicapai pada kegiatan diklat ini adalah untuk  meningkatkan kompetensi petani dalam meningkatkan pengembangan produksi padi.

Materi diklat diberikan sebanyak 10 materi inti yaitu Sistem Usaha Agribisnis, Analisa Usaha Tani, Filosofi PTT, Teknik Pemecahan Masalah, Teknologi Budidaya Padi, Alat dan Mesin Pertanian, Panen dan Pasca Panen Padi, Pemasaran Hasil, Mitigasi Iklim, dan Budaya Kerja. Disamping itu peserta juga mempraktekkan bagaimana cara membuat caplak. Adapun yang menjadi fasilitator pada diklat ini yaitu penyuluh BP3K Kutawlauya yang sebelumnya telah mengikuti TOT Pajale di BBPP Lembang, widyaiswara BBPP Lembang dan praktisi. Kunjungan lapang dilaksanakan selama sehari dengan lokasi di UPJA GALURA untuk melihat alat dan mesin pertanian yang dapat membantu petani mengelola usahatani nya.

Penutupan Diklat Teknis Agribisnis Padi bagi Petani dilakukan pada hari minggu tanggal 29 Maret 2015. Dari hasil evaluasi diklat selama 5 hari secara umum diperoleh hasil bahwa diklat terlaksana dengan baik dan peserta diklat dapat menerima dan memahami materi yang diberikan oleh fasilitator dengan cukup baik. Peserta sangat menikmati kegiatan diklat, terlihat dari evaluasi terhadap daily mood peserta yang setiap hari merasa senang mengikuti diklat.(che)