Kementan Gaungkan Peningkatan Produksi Padi melalui Penggunaan Benih Unggul di Bertani on Cloud
SUBANG – Saat menyampaikan pidato pertama, Presiden Prabowo mengungkapkan harapannya agar Indonesia segera swasembada pangan dalam 4 sampai 5 tahun ke depan. Kementerian Pertanian meresponsnya dengan peningkatan produksi padi menggunakan benih unggul. Hal itu disampaikan dalam Bertani On Cloud (BOC) Volume 281 yang diadakan langsung dari lokasi P4S di Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang, Kamis (24/10/2024). Sebanyak 440 participants mengakses zoom dan 201 viewers dari live streaming youtube BBPP Lembang yang menyaksikan BOC kali ini.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengatakan, solusi cepat menuju swasembada dan mitigasi kekurangan pangan diantaranya adalah intensifikasi melalui kegiatan pompanisasi, pemanfaatan IT dan optimalisasi lahan rawa dari produksi 1 kali hingga 2-3 kali. "Kedua, ekstensifikasi lahan pertanian dengan cetak sawah di berbagai lokasi, di antaranya Merauke 1 juta hektar, Kalimantan Tengah 500 ribu hektar, Kalimantan Selatan 400 ribu hektar," tuturnya.
Mentan Amran juga membeberkan strategi lainnya. "Ada Gerakan Pangan Lestari dengan potensi 70 juta rumah tangga yang bisa memperkuat ketahanan pangan dengan memanfaatkan pekarangan untuk menanam aneka komoditas sayuran, buah, perikanan, peternakan. Terakhir, sangat penting berkolaborasi lintas sektor dengan berbagai pihak," ucap Amran.
Untuk menggaungkan pengetahuan mengenai peningkatan produksi padi melalui benih unggul, Kementerian Pertanian menggelar Bertani On Cloud (BOC) Volume 281 dengan menggaet Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Oryza Sativa Sukamandi (OSS) Farming. Tema yang diangkat adalah Benih Unggul Dongkrak Produktivitas Padi.
Kegiatan dibuka secara online oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti. Santi menyampaikan pentingnya peran benih unggul dalam meningkatkan produktivitas padi sangat penting. "Kita harus memilih benih unggul yang sesuai agroekosistem setempat, usianya genjah, dan potensi produksi tinggi," kata Santi.
Santi menambahkan, benih unggul padi akan memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit, toleransi terhadap Iklim ekstrem, memiliki pertumbuhan yang lebih cepat, kualitas hasilnya akan bagus, dan penggunaan input yang efisien.
Sementara Ketua P4S OSS Farming, Otong Wiranata, menceritakan sejarah berdirinya P4S OSS Farming yang terbentuk pada tahun 2021. Menurutnya, P4S OSS Farming diawali sebagai kelompok penangkar benih padi pada tahun 1995, terus berjalan menerima kegiatan magang bagi petani penangkar padi dan yang akan memulai menjadi penangkar benih padi.
Dalam kesempatan itu, Otong menjelaskan pentingnya benih padi yang unggul dan bermutu untuk peningkatan produktivitas, kualitas dan efisensi yang otomatis akan meningkatkan harga komoditas padi. Otong menjelaskan pula peluang untuk menjadi penangkar benih padi sangat terbuka karena masih ada 40% benih padi yang belum menggunakan benih padi unggul dan bermutu.
Pada BOC Volume 281, pengelola P4S OSS Farming juga memberikan materi tentang pembukuan cerdas ala kebundata my.id. Platform berbasis website yang bermanfaat untuk monitoring kebun dan mencatat keuangan di buku kas secara digital. Ini menarik untuk menarik generasi milenial terjun ke pertanian dengan pemanfaatan teknologi informasi.
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyampaikan manfaat kegiatan BOC sebagai sarana belajar untuk menambah pengetahuan tentang inovas-inovasi dibidang pertanian. "Keberadaan BOC ini untuk memajukan sektor pertanian melalui peningkatan SDM dibidang pertanian," ujarnya saat kegiatan BOC berlangsung.
Salah satu peserta BOC, Sri Maulida, Petugas Pengawas Benih Tanaman (PBT) dari Provinsi Kalimantan Timur mangatakan materi BOC ini memberi motivasi. "Memberi motivasi kepada kami untuk memahami pentingnya benih unggul padi yang akan kami sebarluaskan kepada petani binaan kami, untuk meningkatkan produktivitas padi," ujarnya.