Antusiasme Pelaku Hidroponik pada E-Learning Teknis Budidaya Tanaman Hidroponik Berbasis SKKNI
Komoditas hortikultura khususnya sayuran merupakan bagian terpenting dari keseimbangan pangan, sehingga harus tersedia setiap saat dalam jumlah yang cukup, mutu yang baik, aman konsumsi, harga yang terjangkau, serta dapat dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Perlu adanya suatu pelatihan yang mempunyai nilai tambah dan manfaat tidak hanya bagi petani saja namun dalam skala yang lebih luas lagi yakni masyarakat melalui penerapan metode pertanian modern salah satunya melalui teknologi hidroponik, yaitu teknologi alternatif yang dapat menjadi solusi budidaya tanaman pada lahan sempit dan terbatas yang banyak dijumpai di daerah perkotaan. Teknologi hidroponik ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengelola pertanian masa depan dalam menyediakan bahan pangan yang dapat dikelola secara individu maupun kelompok masyarakat.
Ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, “dengan memanfaatkan pekarangan dengan menanam sayuran apalagi dengan menerapkan teknologi pertanian dengan jumlah tanaman banyak, maka kita dapat memenuhi konsumsi rumah tangga sendiri dan juga gizi keluarga kita, bahkan dengan skala besar bisa menjualnya sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga”, ujar SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, juga menyampaikan, “pemanfaatan pekarangan dengan membudidayakan tanaman yang menggunakan teknologi hidroponik salah satunya, solusi tepat apalagi pasca new normal pandemi covid-19 ini dimana pemanfaatan pekarangan merupakan solusi tepat”, jelas Dedi.
Optimalisasi pemanfaatan lahan yang terbatas melalui teknologi hidroponik tentu saja perlu ditunjang yang memadai agar hasil yang didapat lebih optimal dikarenakan tanaman yang dibudidayakan merupakan tanaman yang berumur pendek sehingga perlu adanya prinsip berkesinambungan yakni penanaman dapat dilakukan terus menerus tanpa mengenal musim serta adanya diversifikasi jenis tanaman.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menyelenggarakan e-Learning Teknis Budidaya Tanaman Hidroponik Berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang mencakup berbagai aspek diantaranya mengenai pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang relevan dengan hidroponik, melalui media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi secara virtual/video conference melalui zoom cloud meeting. Pelatihan diselenggarakan selama 3 hari mulai tanggal 25 – 27 Juni 2020 dengan jumlah jam pelajaran 24 JP, yang diikuti peserta sebanyak 120 orang dengan latar belakang sebagai pelaku hidroponik yang telah berpengalaman lebih dari satu tahun.
Pembukaan pelatihan, Kamis (25/06/2020) oleh Kepala Seksi Pelatihan Non Aparatur, Dudung Mahpudin. “Tujuan pelatihan ini membangun kreativitas petani atau masyarakat dalam memanfaatkan lahan pekarangan sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar, dan juga untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam penerapan teknologi pertanian terpadu dengan memanfaatkan lahan yang ada melalui teknologi hidroponik”. Selama berlatih, peserta memperoleh 5 materi inti berbasis SKKNI yang meliputi Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Memasang Sistem Hidroponik, Membuat Nutrisi Hidroponik, Menyemai Benih Hidroponik, dan Menanam Bahan Tanam.
Proses pelatihan diawali dengan penayangan video tutorial setiap materi, dilanjutkan penyampaian materi oleh Widyaiswara BBPP Lembang dan diakhiri sesi diskusi tanya jawab baik secara langsung via video conference dan chat room. Setelah proses pembelajaran, peserta diberikan tugas mandiri sebagai salah satu syarat kelulusan untuk mendapatkan sertifikat pelatihan.
“Alhamdulillah bisa mengikuti pelatihan hidroponik secara online ini karena saya sebagai pelaku hidroponik membutuhkan pengetahuan terbaru terkait perkembangan hidroponik yang bisa langsung dipraktikkan dan juga semoga dengan pelatihan ini menjadi jalan saya untuk bisa tersertifikasi sebagai penanam hidroponik”, jelas Utik, salah seorang peserta.