Pelatihan Hidroponik Mencuri Perhatian Masyarakat di Bertani on Cloud
“Bertani on Cloud selalu saya ikuti setiap selasa dan kamis. Tema kali ini di volume 18 adalah teknologi hidroponik dan saya merasakan manfaatnya bagaimana bisa belajar pertanian yang praktis, bersih, dan sehat karena saya juga mendampingi kelompok tani yang memperoleh kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dalam hal pengembangan dan pemanfaatan lahan pekarangan, jadi dapat menambah ilmu untuk bekal pendampingan di lapangan”, ujar Mitriani, dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) BPP Kikim Selatan, Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Utara, salah seorang peserta yang mengikuti Bertani on Cloud via zoom cloud meeting. “Semua materi sesuai dengan kondisi saat ini dan kami mengharapkan acara ini tetap dilanjutkan dalam situasi seperti sekarang ini, karena kami penyuluh tetap berada di lapangan”, harapnya.
Bertani on Cloud dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Bustanul Arifin Caya, Selasa (16/06/2020). “Bertani on Cloud harus bisa memberi kontribusi positif bagi pengembangan SDM pertanian di seluruh tanah air”, pesan Bustanul.
Selama sesi online 1,5 jam dari pukul 08.00-09.30, materi yang disampaikan oleh Widyaiswara Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menarik minat 300 peserta yang hadir di zoom cloud meeting untuk menyimak mulai dari awal hingga akhir, dan juga ribuan viewers yang menyaksikan live streaming melalui facebook Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian serta youtube channel Puslatan Kementerian Pertanian. “Kami disini mengenalkan teknologi pertanian yang praktis, bersih, dan sehat kepada masyarakat melalui berbagai sistem di teknologi hidroponik yang dapat diaplikasikan dari mulai skala rumah tangga sampai dengan skala bisnis”, ujar Hendra Gunawan, widyaiswara pemateri.
Disampaikan secara detail dan jelas mulai dari pengertian hidroponik, kunci keberhasilan budidaya tanaman dengan hidroponik baik dari kualitas air dan pH, kelebihan dan kelemahan dalam hidroponik, aneka sistem dalam hidroponik seperti wick system, aeroponik, deep flow technique, irigas tetes, dan lainnya, jenis tanaman apa saja yang bisa menentukan sistem yang digunakan, pemilihan sistem hidroponik skala rumah tangga dan bisnis, dan cara membuat nutrisi Ab Mix dan larutan stock. Ini sangat menarik minat peserta untuk menyimak penjelasan dari awal hingga akhir dengan banyaknya pertanyaan yang muncul saat sesi diskusi.
Bertani on cloud kali ini juga menarik karena saat sesi quiz, 3 peserta yang bisa menjawab dengan tepat semua pertanyaan, diberikan tool kit hidroponik wick system terdiri dari bak penampung, styrofoam, benih sayuran, rockwool, net pot dan nutrisi AB Mix.
Bertani on Cloud dengan tema hidroponik ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo tentang Program Pekarangan Pangan Lestari, “pertanian tidak boleh berhenti apalagi sedang dan setelah pandemi covid-19, mari manfaatkan sejengkal tanah yang ada di pekarangan kita dengan memanfaatkan teknologi pertanian untuk ditanam aneka komoditas pertanian yang dapat untuk kita konsumsi sendiri dalam rangka pemenuhan gizi keluarga, bahkan kita bisa menjualnya untuk peningkatkan pendapatan keluarga”, jelas SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi juga menyampaikan, “Indonesia sebagai negara tropis sangat cocok untuk pertanian, tanahnya subur, banyak sinar matahari, sehingga cocok ditanami apa saja asalkan dilakukan pemeliharaan yang tepat dan juga memanfaatkan teknologi pertanian”, jelas Dedi. “Mari kita manfaatkan ini semua dengan melakukan cocok tanam aneka komoditas pertanian dan juga bisa dipadukan dengan peternakan dan perikanan di pekarangan kita”, ajak Dedi.