Tingkatkan Produktivitas Bawang Merah, Kementan Latih Penyuluh dari Lima Provinsi

Bawang merah merupakan salah satu komoditas pertanian strategis di Indonesia yang memegang peranan penting dalam sektor ekonomi dan ketahanan pangan. Ketersediaan dan stabilitas harga bawang merah mempengaruhi daya beli masyarakat serta kesejahteraan petani di berbagai wilayah. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam arahannya menekankan pentingnya peningkatan produktivitas dalam sektor pertanian, terutama pada budidaya bawang merah yang merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia. 

Hal yang sama juga dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi. Ia menyoroti metode budidaya bawang merah yang dapat dilakukan dengan ramah lingkungan untuk mendongkrak produktivitas.

Karenanya melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai UPT pelatihan BPPSDMP, Kementerian Pertanian menggelar Pelatihan Teknis Budidaya Bawang Merah pada 25 – 31 Juli 2023.
Sebanyak 30 orang penyuluh pertanian dari lima provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Maluku, dan Maluku Utara menjadi peserta pelatihan ini.

Materi disampaikan oleh Widyaiswara BBPP Lembang yang memiliki kompetensi dan keahlian di bidang pertanian. Peserta pelatihan dibekali dengan enam materi inti yang mencakup Pemilihan Lokasi dan Waktu Tanam, Deskrippsi Varietas dan Persiapan Benih, Persiapan Lahan dan Penanaman, Pemupukan dan Pengairan, Pengendalian OPT, serta Panen dan Pasca Panen.

Tujuan utama dari pelatihan ini adalah meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan para penyuluh pertanian yang bertugas dalam membina dan mendampingi pelaku usaha tani bawang merah. Dengan demikian, diharapkan produktivitas dan kesejahteraan petani bawang merah dapat terus meningkat, serta kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian nasional semakin positif.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyampaikan bahwa “Pelatihan ini menjadi salah satu bentuk dorongan agar penyuluh dan petani dapat meningkatkan produktivitas bawang merah hingga melakukan ekspor”.

Ajat juga menilai usaha di bidang bawang merah saat ini perlu didukung dengan penguasaan teknologi tepat guna dan modern serta cara teknis bawang merah yang baik dan benar.
Muhammad Holil, mengungkapkan kesannya setelah berlatih. Diakui peserta asal Jawa Barat ini pelatihan yang didapat sangat bermanfaat dan menjadi bekal untuk meningkatkan ekonomi para petani di wilayah masing-masing.

“Kita sudah dilatih oleh Widyaiswara. Menjadi tanggung jawab bagi kita untuk dapat memberdayakan petani hingga mampu meningkatkan produktivitas bawang merah,” ungkapnya.

Peningkatan sumber daya manusia (SDM) di sektor pertanian menjadi kunci bagi pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. Melalui penguatan SDM yang berbasis pada pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni, sektor pertanian dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas hasil pertanian, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan negara secara keseluruhan. DRY/YKO