Pendekatan Metode Pembelajaran Orang Dewasa dalam Penyuluhan Pertanian
Ada
beberapa prinsif pembelajaran orang dewasa (POD) dalam kegiatan penyuluhan
pertanian yang harus diketahui oleh penyuluh saat melakukan penyuluhan
di lapangan yaitu:
1.
Peserta hendaknya
mengerti dan menyetujui terhadap tujuan yang akan dicapai (misalnya kursus
tani)
2.
Peserta didik
hendaknya mau untuk belajar. Peserta didik mau belajar hadir dalam suatu
pertemuan, tugas fasilitator mendorong agar peserta mau belajar dengan memberi
pengertian yang jelas oleh dilakukan fasilitator.
3.
Menciptakan situasi
yang bersahabat dan tidak formal. Tercipta interaksi antara fasilitator dengan
peserta agar saling pengertian, saling mengenal, saling menerima, saling
hormat dsb, sehingga memperlancar kegiatan pembelajaran, Tidak ada
hambatan bersifat psikologis
4.
Penataan ruangan hendaknya menyenangkan untuk memungkinkan peserta didik saling pandang satu
sama yang lain, temperatur ruangan tidak terlalu dingin atau panas dan
menjauhkan diri dari suasana gaduh.
5.
Peserta didik ikut
berperan serta dan mempunyai tanggung
jawab jalannya proses belajar. Cara yang paling baik untuk belajar adalah
bekerja, keputusan belajar diputuskan oleh kelompok.
6.
Belajar itu erat
hubungannya dengan pengalaman peserta didik, penyampaian pemikiran pengetahuan
disesuaikan dengan tingkat pengalaman peserta didik. Orang dewasa biasanya
belajar dengan menghubungkan pengalaman yang lalu, pengalaman yang berbeda akan
memberikan keuntungan bagi orang lain.
7.
Fasilitator harus
sangat memahami akan materi pembelajaran yang akan disampaikannya juga harus
mempunyai pengetahuan yang luas terhadap bidang yang diajarkannya.
8.
Kesungguhan dan
ketekunan dalam mengajar oleh fasilitator akan menularkan kesungguhan bagi anak
petani sebagai warga binaannya. Semangat dan antusias merupakan motivasi bagi
peserta didik akan berpengaruh terciptanya semangat belajar.
9.
Petani dapat belajar
sesuai dengan kecepatan dan kemampuannya. Setiap orang akan berbeda dalam hal
pengalaman dalam mengikuti pembelajaran, oleh sebab itu petani yang cepat menerima
pembelajaran diberikan tugas yang dapat dikerjakannya sendiri. Bagi peserta
yang lamban diberikan tugas disesuaikan
dengan kemampuan dirinya.
10.Petani
dapat menyadari akan kemajuan dirinya dan rasa kepuasan, lebih bijaksana
fasilitator dalam pembelajaran banyak memberikan demontrasi, wawancara pribadi
, sebagai alat ukur kreativitas peserta dalam pembelajaran.
11.Gunakan
metode belajar yang bervariasi, yaitu fasilitator bisa menggunakan beberapa
metode belajar untuk mempengaruhi perubahan yang diharapkan seperti putar
film, membawa ke lapangan, atau pembeberan flip chart untuk menimbulkan dan membantu
terciptanya minat.
Melalui pendekatan metode pembelajaran yang bervariasi akan
mempermudah proses pemahaman materi pembelajaran yang disampaikan oleh
fasilitator atau penyuluh pertanian.