Widyaiswara Tularkan Semangat Penerapan Smart Farming kepada Penyuluh Pertanian
Salah satu Standar Pelayanan Publik Balai Besar PelatihanPertanian (BBPP) Lembang adalah kegiatan kerjasamapemanfaatan ketenagaan. Kerjasama ini berlangsung saat adakebutuhan dari instansi mitra kerjasama akan narasumberuntuk mengisi materi di kegiatan yang dilaksanakannya. Widyaiswara BBPP Lembang diundang dan ditugaskan oleh Kepala Balai untuk mengisi materi sebagai fasilitator kegiatansesuai spesialisasi keahlian masing-masing.
LEMBANG. Salah satu instansi yang bekerjasama dengan BBPP Lembang adalah Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor. Ini dilaksanakan dalam rangkapelaksanaan penyuluhan pertanian untuk peningkatan kapasitaskelembagaan di kecamatan dan desa wilayah Kabupaten Bogor.
Kegiatannya adalah Diseminasi Pertanian Presisi yang dilaksanakanselama 3 hari mulai 2 – 4 Mei 2023 di Hotel Panorama Lembang. Peserta yang mengikuti sebanyak 30 orang penyuluh pertanian di wilayah Kabupaten Bogor.
Keempat widyaiswara BBPP Lembang, Sani Hanifah, FiadiniPutri, Toni Nugraha, dan Chesara Novatiano mengajar untuk 3 materi yaitu Grand Design Pembangunan Pertanian 4.0 Kementerian Pertanian, Modernisasi Pertanian, dan PertanianPresisi (Smart Farming) pada hari Selasa (2/5/2023).
Kementerian Pertanian terus menggaungkan pentingnya penerapansmart farming untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas sektorpertanian dalam menghadapi tantangan masa depan. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, “Smart farmingadalah solusi pasti bagi peningkatan nilai tambah produk pertaniansekaligus meningkatkan efisiensi sehingga perbaikan ekonomi dan peningkatan produksi bisa diwujudkan.”
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber DayaManusia Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengungkapkankeberhasilan pembangunan pertanian tidak lepas dari peransemua pihak. “SDM Pertanian memberikan kontribusi besardalam mendukung program pembangunan pertanian,” ungkapDedi. Dirinya juga mengingatkan agar penerapan smart farmingharus terus diupayakan. “Smart farming akan menggenjotproduktivitas dan menekan ongkos produksi,”ucapnya.
Pada salah satu materi, widyaiswara mengungkapkan penerapansmart farming yang sudah dilakukan oleh BBPP Lembang di lahan praktik Inkubator Agribisnis. “Penerapan smart farmingberbasis IoT (internet of things) di BBPP Lembang yaitu di screen house aeroponik pembibitan kentang kerjasama denganPoliteknik Negeri Jakarta. Kerjasama yang dimaksud adalahpemasangan sensor untuk mengukur suhu di bak nutrisi dan bakaeroponik serta sensor suhu dan kelembapan di dalam screen house,” ungkap Sani. Penerapan IoT juga diterapkan di lahanuntuk mengukur suhu, kelembapan dan penyiraman tanamansecara otomatis.
Peserta tampak antusias mendengarkan pemaparan materi oleh widyaiswara. Tanya jawab antara penyuluh pertanian tentangpemanfaatan smart farming, proses diseminasi kepada petanibinaan, dijawab dengan lugas oleh widyaiswara BBPP Lembang.