Minat Tekuni Sektor Pertanian, Puluhan Mahasiswa Universitas Bengkulu Belajar Agribisnis
Minat Tekuni Sektor Pertanian, Puluhan Mahasiswa Universitas Bengkulu Belajar Agribisnis
Upaya peningkatan minat generasi muda untuk menekuni pertanian agar dapat mempertahankan kemandirian pangan nasional, salah satunya melalui pengenalan teknologi pertanian. Dengan teknologi, menjalankan bisnis pertanian tidak kotor dan bau serta mencapai produktivitas yang optimal yang tentunya akan berimbas pada peningkatan keuntungan. Ini bisa menjadi alternatif bisnis pertanian di masa depan yang menjanjikan bagi generasi muda sebagai penerus pembangunan pertanian.
LEMBANG. Di pundak generasi muda, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menaruh harapan tinggi bahwa mereka harus bisa mengambil peran dalam mengembangkan pertanian untuk masa depan. “Mari petani muda, saya harapkan muncul inovasi baru yang dapat mendongkrak produktivitas hasil pertanian sehingga swasembada pangan bisa terus dipertahankan,” tutur SYL.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), melalui 3 pilar yaitu pelatihan, penyuluhan, dan pendidikan, terus berupaya menggenjot lahirnya petani milenial di seluruh Indonesia. “Rencana aksi BPPSDMP diantaranya adalah penumbuhan dan pengembangan 2,5 juta petani milenial untuk 5 tahun ke depan,” ujar Dedi Nursyamsi.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai salah satu UPT Kementerian Pertanian di bidang pelatihan, turut berpartisipasi aktif meningkatkan kompetensi stakeholder di bidang pertanian. Salah satunya melalui kegiatan kunjungan sebagai salah satu standar pelayanan publik BBPP Lembang.
Delapan puluh empat mahasiswa dan mahasiswi semester 6 didampingi dosen Program Studi Agroekoteknologi Jurusan Budidaya Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu hadir di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Senin (8/5/2023), untuk implementasi mata kuliah Agrowidyawisata. Rombongan diterima secara resmi oleh Kepala Balai, Ajat Jatnika didampingi Sub Koordinator Program dan Kerjasama, Achmad Handyoko dan Manajer Inkubator Agribisnis BBPP Lembang, Toni Nugraha.
Sumardi, dosen sekaligus pemimpin rombongan, mengatakan, “kegiatan ini merupakan kegiatan wajib yang berbobot 2 SKS. Dari kegiatan kunjungan ini harapan kami dapat memberikan tambahan wawasan tentang informasi terkini perkembangan pembangunan pertanian di Indonesia yang terbaru, selain yang telah diperoleh di kampus.”
Kepala BBPP Lembang menerima hangat rombongan. Di hadapan seluruh peserta kunjungan, beliau menyampaikan bahwa core business BBPP Lembang adalah melatih petani dan penyuluh pertanian yaitu pelatihan vokasi/teknis pertanian khususnya hortikultura, pelatihan fungsional, dan pelatihan kewirausahaan.
“Selain melaksanakan pelatihan, kami terus mengembangkan model pelatihan, dan dari pelatihan diharapkan ada outcome/dampak nyata bagi peningkatan produktivitas dan pendapatan petani,” tutur Ajat. “Di sini, kami ada lahan praktik bagi peserta yaitu Inkubator Agribisnis dengan berbagai koleksi tanaman dan dibudidayakan baik secara konvensional maupun menggunakan teknologi hidroponik dan smart farming,” ucapnya lagi.
Usai penerimaan di Aula Catur Gatra, peserta langsung diajak melihat lahan praktik. Di screen tanaman hias, Widyaiswara BBPP Lembang, Ridwan Wardana dan Ida Farida, didampingi petugas menjelaskan tentang koleksi tanaman hias kaktus dan sukulen, proses budidayanya mulai dari perbanyakan hingga pemeliharaan. Tanya jawab terlihat intens tentang pengendalian OPT dan proses pebanyakan tanaman.
Di laboratorium pengolahan hasil pertanian, dosen dan mahasiswa tampak antusias bertanya kepada petugas laboratorium tentang proses pengolahan pangan menjadi aneka produk. Semuanya mencicipi aneka olahan pangan yang diproduksi oleh laboratorium, seperti cistik wortel dan eskrim jagung. “Eskrim jagungnya enak!,” ucap mereka.
Sementara itu, di screen budidaya tomat dengan hidroponik, petugas memberikan informasi tentang proses budidaya tomat sistem irigasi tetes. Petugas menyampaikan proses budidaya mulai dari persemaian, penanaman, pemeliharaan, pengendalian OPT, panen dan pascapanen.
Ditemui di sela-sela kunjungan, salah satu mahasiswa, Franto Edward Damanik, mengatakan bahwa dirinya belajar banyak di BBPP Lembang. “Kami belajar tentang budidaya tanaman hias dan juga budidaya tanaman sayuran dengan hidroponik mulai dari pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pengendalian hama, panen dan pascapanen,” ucapnya. Senada dengan yang disampaikan oleh Chronica Preziosa Yohanna Sianturi, “banyak ilmu baru yang kami peroleh di sini, terimakasih BBPP Lembang!”