Kementan Siapkan Pelaku Usaha Berdaya Saing Lewat Sertifikasi Kompetensi Pembuat Pisang Sale

Kementerian Pertanian melalui Lembaga Sertifikasi Pertanian (LSP) mengadakan sertifikasi Pengolahan Hasil Pertanian bagi 30 orang pelaku usaha di bidang susu kedelai, selai buah, dan pisang sale. 

Sertifikasi diselenggarakan pada 9-11 Maret 2023 bertempat di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Peserta berasal dari lima wilayah kerja BBPP Lembang, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Maluku, dan Maluku Utara.

Sertifikasi dilakukan untuk memastikan dan memelihara kompetensi peserta yang telah mengikuti Pelatihan Vokasi Pascapanen dan Pengolahan Hasil pada 2-8 maret 2023 lalu. Lebih lanjut, hasil asesmen/uji kompetensi yang telah dilakukan diharapkan mampu menjadi bekal untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk para pelaku usaha.



Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang terus mendorong para petani untuk mampu menyulap produk mentah menjadi olahan berkualitas. “Sektor pertanian yang akan memberi keuntungan lebih adalah sektor pengolahan hasil pertanian,” pungkasnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) turut menyatakan hal senada. Menurut Dedi dibutuhkan keterampilan yang baik dan terstandarisasi bagi para pelaku usaha pengolahan hasil agar mampu bersaing secara global.

Ketua Tim Uji Kompetensi (TUK), Dedih Zaenudin membuka kegiatan sertifikasi secara resmi. Turut hadir Tim LSP Pusat Pelatihan Pertanian dan Tim Asesor. Disampaikan Dedih, “setelah berlatih di BBPP Lembang dan diuji kompetensinya, diharapkan seluruh peserta layak berbisnis di bidang olahan pangan ini”.

M. Apuk Ismane dari Pusat Pelatihan Pertanian, Erni Prabawati dari SMK PP Sembawa, dan Mona Nur Moulia dari PEPI Serpong, merupakan Asesor pada sertifikasi ini. Tahapan sertifikasi dimulai dari ujian tertulis, asesmen, dan unjuk kerja.

Bertempat di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, satu persatu Asesor menguji peserta dengan asesmen membuat pisang sale. Peserta telihat berhati-hati dalam melakukan setiap tahapan pembuatannya sesuai dengan SOP. Mulai dari mengupas dan memotong pisang, membuat adonan, menggoreng pisang yang telah bercampur adonan, hingga pengemasan. Kemasan yang dibuat merupakan kreasi masing-masing peserta.

Ditemui di sela-sela ujian praktik, Wendi, peserta asal Jawa Barat menyatakan sangat puas dengan produk yang dibuatnya. Ia berharap dapat lulus dari sertifikasi kali ini dan terus mengembangkan bisnisnya. Tidak hanya Wendi, seluruh peserta nampak serius dan ingin memberikan hasil yang terbaik.

Setelah seluruh rangkaian kegiatan telah selesai dilakukan, M Apuk Ismane selaku Koordinator Asesor menyampaikan bahwa seluruh peserta dinyatakan kompeten. Di pengujung kegiatan penutupan Ia juga berpesan kepada seluruh peserta agar dapat terus mengembangkan dan menyebarkan ilmunya. “Terapkan selalu SOP yang baik dan benar dalam membuat produk olahan. Gunakan sertifikat dengan sebaik-baiknya sebagai bekal dalam mengembangkan bisnis sale pisang di wilayah masing-masing,” ungkapnya. DRY/YKO