Pentingkah Adanya Diklat Kedelai ???

bbppl-kedelaiPertanyaan muncul apakah penting diselenggarakan Diklat Kedelai? Menurut salah seorang Narasumber menyatakan bahwa Diklat Teknis Agribisnis kedelai perlu diselenggarakan dalam upaya pencapaian Swasembada kedelai yang merupakan salah satu program Kementerian Pertanian. Mengingat harga kedelai yang seringkali melonjak tinggi perlu adanya program peningkatan produksi kedelai yang berkualitas sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun luar negeri dan diharapkan dapat menekan impor kedelai.

Dengan adanya Diklat Teknis Agribisnis Kedelai diharapkan para peserta baik Aparatur dan Non Aparatur dapat meningkatkan kompetensinya yang meliputi Pengetahuan, Sikap, Kemampuan dan keterampilan dalam bidang agribisnis kedelai sehingga aplikasi dari kegiatan diklat tersebut dapat berdampak pada peningkatan produksi kedelai di beberapa wilayah di Indonesia khususnya daerah asal peserta diklat yang terdiri di beberapa Propinsi diantaranya: Maluku, Papua dan Jawa Barat.

Dalam upaya pencapaian program Kementerian Pertanian tersebut Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang menyelenggarakan Diklat Teknis Agribisnis Kedelai Bagi Aparatur dan Non Aparatur. Kegiatan diklat berlangsung selama 7 (Tujuh ) Hari efektif yaitu mulai Tanggal 21 s.d. 28 April 2013.

Selama kegiatan berlangsung ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh peserta, diantaranya memperoleh pembekalan berupa pemberian teori di kelas, studi lapang sampai dengan pemantapan berupa seminar hasil   studi lapangan.

Kegiatan pembekalan di Kelas mempelajari beberapa materi inti, diantaranya:

  1. a.Pengembangan Agribisnis
  2. b.Implementasi Strategi Produksi
  3. c.Deskripsi Varietas Kedelai
  4. d.Pengenalan Dampak Perubahan Iklim Pada Tanaman Kedelai
  5. e.Persiapan Benih
  6. f.Penanaman
  7. g.Pemeliharaan
  8. h.Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT)
  9. i.Panen dan Pascapanen
  10. j.Pemasaran Hasil
  11. k.Kemitraan
  12. l.Analisis Usahatani

bbppl-kedelai2Dalam upaya pengayaan materi dilakukan studi lapang ke wilayah sentra kedelai di Kabupaten Garut, di lokasi praktek peserta memperoleh penjelasan dari beberapa praktisi dan fasilitator yang menerangkan mengenai teknis budidaya kedelai, pembuatan bokashi sebagai pupuk alami untuk tanaman kedelai, pengeringan benih, sampai pengemasan benih serta sertifikasi benih kedelai. Selain penjelasan peserta juga melakukan praktek pembuatan bokashi, pengeringan benih kedelai, grading sampai pengemasan benih. Selesai praktek masing-masing peserta memperoleh sekantong benih kedelai. Peserta terlihat antusias pada saat praktek dan memperoleh benih tersebut, hal itu terlihat dari banyaknya peserta yang terus menggali informasi mengenai kedelai dengan terus bertanya kepada praktisi yang ada di lokasi praktek.

Selesai pengayaan, peserta kembali ke Kampus BBPP Lembang dan membuat laporan serta melakukan seminar hasil praktek yang disampaikan oleh masing-masing kelompok. Kemudian peserta pun membuat Rencana Tindak Lanjut dari kegiatan Diklat Teknis Agribisnis Kedelai yang dipandu oleh panitia dan mengisi evaluasi. Setelah melalui beberapa rangkaian kegiatan diklat, maka tiba pada saat penghujung acara yaitu penutupan diklat yang secara resmi ditutup oleh Pelaksana Harian Kepala Balai Besar pelatihan Pertanian Lembang yaitu Bapak Dr. Ibrahim Saragih.