Bagaimana Menyusun Perencanaan Kursus Tani oleh Penyuluh Pertanian
Kursus tani adalah merupakan bagian dari penerapan metode penyuluhan pertanian yang dirancang melalui kegiatan belajar dan mengajar bagi para petani dan keluarganya, dalam waktu tertentu dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan petani (PKS petani), agar mereka mampu meningkatkan kegiatan usaha taninya, baik kegiatan teknis budidaya, pengolahan hasil atau pemasaran hasil pertanian.
Tujuan
diadakannya kursus tani adalah: 1) membekali pengetahuan, 2) meningkatkan
keterampilan, 3) menumbuhkan sikap positif, dan 4) mengembangkan sikap
kepemimpinan petani.
Pelaksanaan
kegiatan kursus tani perlu dipersiapkan dengan baik, terutama menyangkut
kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang akan dijadikan sebagai
peserta kursus. Kursus tani diawali dengan menyusun perencanaan dan konsultasi
dengan pemerintah daerah, menyangkut pembiayaan kegiatan yang akan dilakukan, penetapan
fasilitator, kurikulum kursus tani, sarana dan prasarana. Kegiatan kursus tani perlu
menggunakan lebih dari satu jenis metode penyuluhan pertanian misalnya dengan metode
ceramah, diskusi, demonstrasi atau praktik tentang teknis maupun non teknis. Jumlah peserta yang mengikuti kursus tani
berkisar antara 20 – 30 orang, dan waktu pelaksanaannya disesuaikan dengan
tujuan yang ingin dicapai dalam materi pembelajaran yang telah ditetapkan.
Setelah kegiatan kursus berlangsung perlu dilakukan bimbingan lanjutan, hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui pelaksanaan kursus tani telah memberikan manfaat dan
dapat diterapkan dalam kegiatan usahatani, sehingga usaha tani petani menjadi
lebih baik, dan sudah mengarah kepada kegiatan bisnis di bidang pertanian.
Kursus
tani bermanfaat untuk: 1) menyebarkan pengetahuan dan keterampilan secara
mendalam dan sistematis, 2) mendorong tumbuhnya kepemimpinan petani, 3)
mempercepat proses adopsi serta 4) mencetak kader dalam penumbuhan kelompok
tani.
Hambatan
yang mungkin timbul dalam kegiatan kursus tani antara lain: 1) metode ini
memerlukan biaya yang relatif banyak dan dalam pelaksanaannya harus tepat dan
cermat, 2) minimnya sarana dan prasarana sering menjadi penyebab gagalnya tujuan
yang hemdak dicapai, 3) daya tampung peserta relatif sedikit dibandingkan
dengan biaya yang dikeluarkan.
Dalam
melaksanakan kegiatan kursus tani perlu memperhatikan tahapan-tahapan sebagai
berikut:
1.
Penyuluh
Pertanian perlu mempersiapkan diri secara maksimal sebelum memberikan materi pada
saat kegiatan kursus tani. Aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap materi
yang akan disampaikan harus benar-benar dikuasai.
2.
Penyuluh
Pertanian perlu menyusun kurikulum kurus tani yang memuat tentang materi,
durasi waktu, serta fasilitator yang akan memberikan materi tersebut.
3.
Penyuluh
Pertanian perlu merancang biaya dan sarana prasarana sebelum kursus tani dilaksanakan,
salah satunya dengan cara mengajukan proposal kepada dinas terkait.
4.
Penyuluh
Pertanian perlu menyiapkan tempat yang memadai untuk kegiatan kursustani, yang
mudah dan dekat dengan lokasi peserta kursustani.
5.
Penyuluh
Pertanian perlu menyiapkan alat bantu penyuluhan dari mulai materi, media, dan metode
penyuluhan saat pelaksanaan kursus tani, seperti folder, brosur, atau yang
lainnya, dengan metode disesuaikan dengan materi kursus tani yang diberikan
seperti demonstrasi cara, demonstrasi hasil, praktik dan lain-lain).
6.
Penyuluh
Pertanian perlu menyiapkan dokumentasi, absensi, serta format laporan hasil
kegiatan kursus tani.
7.
Penyuluh
Pertanian perlu menyiapkan prosesi pembukaan dan penutupan kegiatan kursus tani.
8.
Penyuluh
Pertanian perlu menyiapkan instrumen evaluasi awal dan akhir guna mengukur
efektifitas kegiatan kursus tani.
9.
Penyuluh
Pertanian perlu membuat blanko Rencana Tindak Lanjut untuk diisi oleh peserta
kursus tani sesaat sebelum kegiatan kursus tani ditutup, sebagai bentuk
komitmen peserta untuk menerapkan hasil kegiatan kursus tani.
10. Penyuluh Pertanian perlu membuat
laporan hasil kegiatan kursus tani, sebagai bentuk pertanggungjawaban, maksimal
7 hari setelah penutupan.
Bimbingan lanjutan menjadi
agenda Penyuluh Pertanian setelah dilakukan evaluasi pasca kursus tani.
Bimbingan lanjutan dilakukan kepada petani yang diketahui belum menerapkan
hasil kursus tani. Bimbingan lanjutan dilakukan untuk memastikan semua petani
yang telah mengikuti kursus tani mau dan mampu menerapkan hasil kursus tani,
sampai diperoleh dampak kursus tani berupa perubahan perilaku, peningkatan
produktivitas, peningkatan pendapatan, dan bila memungkinkan sampai kepada
peningkatan kesejahteraan petani dan keluarganya.