Perkuat Ketahanan Pangan, Indonesia Latih Petani Senegal
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dakar, Senegal, bekerjasama dengan Manobi Afrika mengadakan pelatihan pertanian bagi petani di Senegal pada 20 – 22 Agustus 2022. Kementerian Pertanian melalui Widyaiswara Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Fiadini Putri, dipercaya sebagai salah satu tenaga ahli pada pelatihan kali ini.
Pelatihan dengan tema “Dispatch Experts on Rice Sector Development” bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan keahlian dalam pemanfaatan teknologi guna meningkatkan produktivitas pertanian.
Indonesia mengirimkan empat tenaga ahli yang terdiri dari dua orang peneliti dari Kementerian Pertanian, dan dua lainnya dari CV Karya Hidup Sentosa. Non-Aligned Movement Centre for South-South Technical Cooperation (NAM CSSTC) dan KBRI di Dakar turut mendamping jalannya kegiatan.
Pelatihan mekanisasi pertanian ini merupakan rangkaian dari program “Pengiriman Tenaga Ahli Pengembangan Padi” yang dilaksanakan oleh Manobi Africa dan CV Karya Hidup Sentosa bekerja sama dengan NAM CSSTC. Rangkaian program terdiri dari dua materi utama, yaitu pelatihan pengelolaan beras yang diselenggarakan di Afrika Rice Center pada 19 Agustus 2022, dan pelatihan mekanisasi pertanian di Diama Training Center pada 22 Agustus 2022.
Launching ceremony diselenggarakan pada 22 Agustus 2022 bertempat di Sain Louis, Senegal. Duta Besar LBBP RI di Dakar, Dindin Wahyudin beserta CEO Manobi Africa, Mr. Daniel Annerose dan Direktur NAM CSSTC, Diar Nurbintoro, membuka kegiatan tersebut.
Pada sambutannya Dindin Wahyudin menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini sejalan dengan momentum presidensi Indonesia di G20 dan Senegal di Uni Afrika. Oleh karena itu, hal ini perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja sama bagi kedua negara yang selama ini telah membina hubungan dengan sangat baik.
“Pilot project merupakan wadah bagi Indonesia untuk berbagi pengalaman sebagai negara yang memiliki kisah sukses dalam mengubah statusnya dari negara pengimpor beras menjadi negara swasembada beras. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat pula mendukung program mekanisasi pertanian guna mewujudkan ketahanan pangan di Senegal,” ujar Dubes RI Dakar.
Sebagai informasi, Senegal merupakan negara yang juga bertopang pada sektor pertanian seperti Indonesia. Sektor pertanian di Senegal mampu mempekerjakan lebih dari 60% penduduknya. Ini menjadi salah satu dorongan untuk memperkuat sektor pertanian di Senegal melalui program dan kebijakan yang menuju ketahanan pangan jangka panjang.
Pelatihan ini juga menjadi pilot project bagi kerjasama pertanian Indonesia-Senegal. Fiadini Putri, Widyaiswara BBPP Lembang spesialisasi Budidaya Tanaman bersama Nafisah dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, menyampaikan beberapa materi antara lain: penanaman padi di Indonesia, pemeliharaan kualitas lahan, perawatan varietas unggulan, penanaman padi, pemupukan, praktik irigasi dan pengendalian hama tanaman.
Zakaria Jalu, salah satu peserta mengemukakan kesannya setelah berlatih. “This training is very useful. We learned a lot about rice cultivation to the use of machines. Thank you for the knowledge given. Teacher is also kind. I’m so appreciate a lot,” katanya. (Pelatihan ini sangat bermanfaat. Kami belajar banyak tentang budidaya padi hingga penggunaan mesin. Terima kasih atas ilmu yang telah diberikan. Pengajar juga sangat baik. Saya sangat mengapresiasi hal itu.)
Pengiriman dua tenaga ahli ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia terutamanya bidang sektor pertanian.
"Besok kamu menjadi delegasi sektor pertanian. Bangsa bisa kuat kalau pertaniannya maju. Untuk itu kita dorong anak muda untuk paham dan cintai pertanian. Karena kita di dunia praktisi langsung. Tidak hanya memotivasi tapi kita mampu, tidak saja berbicara hanya hingga pacsa panennya dan mengelola turunannya, kita berbicara bagaimana marketnya hingga mencapai pasar luar negeri," ucap Mentan Syahrul Yasin Limpo, beberapa waktu lalu. DRY/YKO