Budidaya Buah Naga

bbpplembang budidaya naga2Buah naga mulai populer di Indonesia sejak tahun 2000 dan banyak digemari masyarakat karena rasanya yang asam manis dan segar. Selain itu buah naga memiliki banyak kandungan nutrisi yang memiliki beragam manfaat bagi kesehatan manusia diantaranya  mengurangi kolesterol, menstabilkan tekanan darah, memelihara kecantikan kulit serta menjaga kesehatan ginjal dan jantung. Buah naga selain dimakan sebagai buah segar juga dapat dibuat jus, selai dan olahan makanan lainnya.

Jenis buah naga yang beredar di Indonesia biasanya adalah buah naga dengan warna kulit buah merah yang berdaging putih (Hylocereus undatus) dan yang berdaging merah (Hylocereus polyrhizus). Agribisnis buah naga cukup menjanjikan karena buah ini cepat berproduksi  yaitu sekitar satu tahun setelah tanam dan bisa panen sepanjang tahun.

Syarat Tumbuh

Tanaman buah naga merupakan jenis kaktus yang  cocok tumbuh di wilayah tropis dan mudah beradaptasi pada berbagai lingkungan tumbuh dan perubahan cuaca. Namun pertumbuhan dan perkembangan tanaman akan lebih baik bila ditanam di daerah dataran rendah dengan ketinggian 0-350 meter di atas permukaan laut. Untuk di dataran tinggi seperti di Lembang, dapat tumbuh dan berbuah namun waktu untuk sampai berbuah pertama lebih panjang dibandingkan di dataran rendah. Suhu udara antara 26-36o C dan kelembaban 70-90%, pH yang diinginkan tanaman ini 5,5-7. Tanaman ini tidak tahan genangan air.

Persiapan Bibit

Tanaman buah naga biasanya diperbanyak dengan cara vegetatif yaitu dengan stek batang karena lebih mudah dilakukan dan waktu untuk berproduksi lebih cepat. Stek batang diambil dari tanaman induk varietas unggul yang sehat, bebas hama dan penyakit, produktivitasnya tinggi dan sudah pernah berbuah setidaknya 2-3 kali. Panjang batang tanaman biasanya sekitar 90-120 cm,  potong batang dengan panjang 20-30 cm dengan minimal satu mata tunas, bagian ujung atas dipotong rata sedangkan ujung bawah dipotong miring/runcing. Setelah dipotong stek dikeringanginkan, setelah kering pangkal stek dicelupkan selama 2-3 detik pada Rootone F (hormon untuk mempercepat pertumbuhan akar) lalu semai pada bedeng pembibitan atau polibag yang sudah berisi media tumbuh. Bila perakaran sudah kuat dan tunas sudah tumbuh dengan baik (tinggi 40-50 cm) bibit sudah dapat ditanam di kebun.

Penanaman

bbpplembang budidaya nagaSebelum bibit ditanam, terlebih dahulu harus disiapkan tiang panjatan tanaman, bisa menggunakan kayu atau bambu, tanaman (misalnya kedondong pagar) atau tiang beton dengan ketinggian sekitar 2-2,5 m ditanam ke dalam tanah sekitar 0,5 m, dengan jarak antar tiang dalam barisan 2-2,5 m dan antar barisan 3-4 m, pada bagian atas dipasang lingkaran dengan diameter 40-50 cm. Selanjutnya buat lubang tanam sesuai dengan ukuran bibit di sekitar tiang, biasanya dibuat 4 lubang tanam pada setiap tiang yang diberi pupuk kandang sekitar 5-10 kg dan NPK 100 g ditambah dengan pasir 1 bagian per lubang tanam. Lalu bibit ditanam dengan jarak sekitar 10 cm dari tiang. Setelah ditanam, ikat bibit tersebut sehingga menempel pada tiang.

Pemeliharaan

Pengaturan letak dan cabang bertujuan agar pertumbuhan tanaman menjadi normal dan membentuk payung yang baik. Pengikatan cabang dilakukan saat panjangnya 21-25 cm dengan bentuk ikatan berupa angka 8, sebaiknya ikatan tidak terlalu kencang agar cabang atau batang tidak terjepit atau patah.

Penyiraman bisa dilakukan dengan mengalirkan air pada parit/saluran air di sekitar barisan tanaman, parit dibuat dengan kedalaman 20 cm dan lebar 20 cm, jarak tanaman dengan parit 20-40 cm. Penyiraman dilakukan dengan merendam parit selama sekitar 2 jam. Bila penyiraman dilakukan dengan gembor, setiap lubang tanam disiram dengan air sebanyak 4-5 liter. Frekuensi penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi tanah dan keadaan cuaca. Penyiraman bisa dikurangi atau bahkan dihentikan setelah tanaman berbunga dan berbuah.

Pemupukan dilakukan setiap 3-4 bulan sekali dengan dosis 5-10 kg pupuk kandang dan 100 g NPK per lubang tanam. Pemberian pupuk tambahan berupa pupuk cair dapat diberikan untuk memaksimalkan hasil.

Pemangkasan batang pokok buah naga dilakukan agar tanaman memiliki batang utama yang kuat dan mampu menopang cabang dan buah, caranya dengan memilih batang yang paling kuat dan kokoh lalu memotong tunas yang tumbuh di bawah batang ini. Setelah itu dilakukan pemangkasan cabang dengan memilih 3-4 cabang terbaik untuk memaksimalkan kualitas buah. Pemangkasan terakhir merupakan pemangkasan dengan tujuan untuk meremajakan cabang, caranya dengan memotong cabang yang sudah berbuah 3-4 kali karena sudah tidak terlalu produktif. Bekas potongan ini bisa digunakan sebagai bibit.

Hama yang sering menyerang tanaman buah naga adalah kutu putih yang gejala serangannya terdapat lapisan lilin berwarna putih, untuk mengendalikan hama ini cukup lakukan penyemprotan insektisida Omite seminggu sekali dengan memperhatikan jumlah tanaman yang terserang. Hama bekicot sangat merugikan karena tunas tanaman menjadi rusak digerogoti sehingga sering tunas tersebut menjadi busuk. Bekicot juga suka memakan cabang-cabang yang masih muda dan menggerogoti kulit buah sehingga buah menjadi rusak. Bekicot dikendalikan dengan memperhatikan sanitasi kebun karena gulma merupakan sarang bekicot untuk berkembang biak.

Penyakit yang sering menyerang tanaman buah naga adalah busuk pangkal batang dengan gejala pangkal batang yang mengalami pembusukan menjadi berwarna kecoklatan dan lembek dan biasanya terdapat bercak putih miselium jamur, diatasi dengan penyemprotan pangkal batang dengan fungisida seperti Dithane atau Antracol. Penyakit lain yang sering menyerang adalah Fusarium oxysporum Schl dengan gejala batang atau cabang menjadi layu, busuk kering dan berwarna coklat. Bila bagian yang terserang tidak terlalu meluas bisa dilakukan pemangkasan batang atau cabang yang terserang dan dilakukan sanitasi lingkungan, drainase yang baik dan pemangkasan sulur-sulur cabang yang tidak teratur. Pengendalian secara kimiawi dengan fungsida Benlate atau Derosal seminggu sekali.

Pada cabang-cabang produksi bunga yang tumbuh harus diseleksi sehingga dapat tumbuh secara optimal, setiap cabang produksi disisakan 3-5 kuntum bunga dengan jarak antar kuntum bunga 25-30 cm. Sebaiknya dilakukan penyemprotan pupuk daun dengan kandungan P tinggi pada saat masa pertumbuhan generatif. Selain itu pada buah naga jenis Hylocereus polyrhizus penyerbukan akan lebih optimal dengan bantuan manusia dengan cara memasukkan jari tangan ke dalam bunga yang sedang mekar sempurna dan diputar perlahan-lahan untuk membantu penyerbukan.

Panen dan Pasca Panen

bbpplembang budidaya naga1Tanaman buah naga akan berbuah bila sudah berumur 1-2 tahun dan umur produktifnya sekitar 20 tahun. Masa panen buah naga di Indonesia umumnya pada bulan November sampai April. Pada tahun pertama berbuah tanaman dapat menghasilkan buah naga 6-7 ton/ha per masa panen, tahun berikutnya bisa meningkat dua kali lipat bahkan bisa lebih.

Panen buah naga dapat dilakukan bila buahnya berwarna merah mengkilap, jumbai atau sisik berubah warna dari hijau menjadi kemerahan. Panen dapat dilakukan dengan menggunakan gunting tajam dan pengguntingan tangkai buah dilakukan secara hati-hati agar tidak terjadi kerusakan pada buah dan tanaman.

Setelah panen dilakukan sortasi untuk memisahkan buah yang layak dan tidak layak untuk dipasarkan (busuk, terserang penyakit, cacat, terlalu tua/muda dan lain-lain). Selanjutnya dilakukan grading (klasifikasi) sesuai dengan permintaan konsumen. Buah naga setelah dipanen dapat disimpan selama 1-2 minggu pada suhu 20o C atau 14o C.

 

Daftar Pustaka

Anonim. Panduan Teknis Budidaya Buah Naga. https://alamtani.com/budidaya-buah-naga/

Caca Sugiarto. 18 Hama dan Penyakit Buah Naga Menurut IPB + Cara Mengatasi. https://erakini.com/hama-dan-penyakit-buah-naga/

Emil S. 2011. Untung Berlipat dari Bisnis Buah Naga Unggul. Lily Publisher. Yogyakarta.