Petani Kabupaten Bandung Belajar Budidaya Benih Bawang Putih
CIWIDEY. “Tujuan pemerintah menggenjot produksi benih bawang putih adalah untuk pemenuhan kebutuhan benih dalam negeri, dan harapan kedepannya bisa sampai ekspor, sehingga kita tidak tergantung lagi benih impor”, demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Rokhedi, S.Pt saat menutup Pelatihan Teknis Tematik Bawang Putih, Kamis (12/10/2017) di P4S Al-Ittifaq, Desa Alamendah, Rancabali Ciwidey. “mohon kepada bapak ibu kelak penerima bantuan untuk budidaya benih bawang putih, perhatikan berapa bulan panen, pascpanen, dan penyimpanannya agar menghasilkan benih bawang putih yang banyak dan berkualitas”, pungkasnya dihadapan 60 orang peserta pelatihan.
Bawang putih merupakan salah satu prioritas sasaran pembangunan pertanian disektor hortikultura. Karenanya, Pelatihan Tematik untuk komoditas bawang putih, juga merupakan bagian dari program APBN-P Tahun 2017. BBPP Lembang melaksanakan Pelatihan Teknis Tematik Komoditas Bawang Putih sebanyak 15 angkatan. Pada Tahap I, telah dilaksanakan sebanyak 5 angkatan. Dua angkatan dilaksanakan di P4S Al-Ittifaq Kabupaten Bandung selama 5 hari efektif mulai tanggal 8 – 12 Oktober 2017, 3 angkatan lainnya saat yang bersamaan dilaksanakan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Metode penggalian materi diklat, dilakukan Focus Group Discussion (FGD) diawal pelaksanaan pelatihan, sesaat setelah pembukaan. Ini dimaksudkan agar materi dan bobot materi yang akan diberikan sesuai kebutuhan peserta. Untuk penyelenggaraan di P4S Al-Ittifaq, materi yang paling dibutuhkan oleh peserta berdasarkan hasil FGD, yaitu pemilihan benih, pengendalian OPT dan panen pascapanen. Karenanya, selama 5 hari pelaksanaan pelatihan, bobot materi ketiganya lebih besar dibanding materi lain, peserta difokuskan pada penggalian masalah dan pemecahan masalah di ketiga materi, dengan fasilitator widyaiswara BBPP Lembang dan penyuluh pertanian Kabupaten Bandung yang telah melaksanakan Training of Trainers (TOT) di BBPP Lembang.
Salah seorang peserta, Sopandi, bercerita tentang apa yang menjadi permasalahan dalam budidaya bawang putih penghasil benih, hama ulat dan penyakit busuk daun yang menjadi kendala, sehingga dalam pengendaliannya dibutuhkan penyemprotan pestisida dosis tinggi dalam pemusnahan hama. Untuk penyakit busuk daun, bila musim penghujan maka penyakit ini sering muncul. Untuk penyimpanan bawang putih yang akan dijadikan benih, cara supaya bawang putih tidak terkontaminasi hama penyakit, maka dilakukan penyemprotan pestisida sebanyak 2 kali sebelum tanaman disimpan sebagai benih. (chetty)