Manfaat Madu
MANFAAT MADU
BAGI KESEHATAN DAN KEBUGARAN
BAGI KESEHATAN DAN KEBUGARAN
- Madu adalah cairan manis yang berasal dari nektar tanaman yang diproses oleh lebah pekerja menjadi madu dan tersimpan dalam sel-sel sarang lebah. Madu digunakan lebah sebagai sumber karbohidrat. Di Indonesia jenis lebah yang paling banyak digunakan sebagaii penghasil madu adaiah lebah local (Apis cerana), Lebah hutan (Apis dorsata) dan Lebah Eropa (Apis mellifera).
Rasa dan jenis madu ditentukan oleh jenis bunga sebagai tanaman pakan lebah, misalnya madu randu, rambutan, kelengkeng, kaliandra, mangga dll. Komponen penyusun madu adalah Air, Gula (Fruktosa, Glukosa, Maltosa, Sukrosa), Mineral (Ca, Na, P, Fe, Mg, Mn) Vitamin (B1, B2, B5, B6, C) dan Enzim Diatase.
Madu Murni adalah madu yang memenuhi syarat mutu SNI 1994 melalui uji laboratorium, yaitu : Kadar Air max 22%, Gula Pereduksi min 60%, Sukrosa max. 10%, Keasaman max. 40 ml N. NaOH, HMF max. 40 mg/kg, Aktivitas Enzim Diatase min. 3 DN.
Madu sebagai makanan kesehatan dapat meningkatkan stamina tubuh sebagai energi seketika, bersifat anti bakteri dan anti cendawan. Penggunaan madu sebagai kosmetik sangat baik untuk perwatan kulit. Untuk menjaga stamina, kebugaran dan produktivitas kerja dianjurkan meminum madu secukupnya dalam setiap kali berbuka puasa bagi umat Islam. Nabi besar Muhammad SAW. Juga mensunahkan mengolesi bibir bayi yang baru dilahirkan dengan madu. Sementara bapak kedokteran muslim Ibnu Sina, menganjurkan mengkonsumsi madu secukupnya setiap hari guna menjaga tetap awet muda.
Bahwa madu mempunyai kedudukan yang penting dalam agama, tercantum dalam kitab suci Al-Qur'an. Salah satu surah dalam Al-Qur'an bernama surah An-Nahl, merupakan Surah ke-16 dari urutan nama-nama surah dalam AlQur'an. An-Nahl itu sendiri berarti lebah atau tawon madu.
Dicantumkannya Surah An-Nahl dalam Kitab Suci Al-Qur'an, tentu ada maksud, tujuan serta hikmahnya yang besar bagi umat manusia. Tinggal bagaimana manusia itu mengambil pelajaran dan hikmah dari Surah An-Nahl ini, demi kebahagiaan dan kesehatan manusia. Dalam sejarah kehidupan Rasulullah SAW., beliau terbilang banyak mengkonsumsi madu dan korma, kemanfaatannya terlihat dari kesehatan beliau yang sangat terjaga dan terbilang hanya satu kali pernah jatuh sakit sepanjang hayatnya. Tentu kesehatan prima yang dimiliki Nabi ini ada kaitannya dengan kebiasaan beliau sebagai konsumer madu.
Surah An-Nahl memang cukup memberi informasi kepada kita tentang hal ini. Seperti disebutkan dalam ayat 68, yang artinya: Dan Tuhanmu mewahyukan kepada Lebah: "Buatlah sarang di bukit bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia ".
Dari ayat ini kita diingatkan Allah tentang kehidupan lebah, habitatnya, sifat-sifatnya serta kebiasaannya membuat sarang di rumah-rumah penduduk, bukit, dan pohon-pohon kayu. Ini dimaksudkan oleh Allah agar manusia dapat mengambil manfaat besar dari lebah yang menghasilkan madu. Bahkan manusia dapat memelihara lebah itu sesuai habitatnya agar manusia dengan mudah dapat mengambil madu darinya.
Adapun ayat ke-69 Surah An-Nahl, yang artinya: "Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. " Berisi ketentuan mengenai pentingnya madu itu dalam Islam, terutama madu yang dapat menyembuhkan aneka penyakit.
Adapun bagaimana cara manusia menemukan khasiat madu itu agar dapat dijadikan obat bagi penyembuhan berbagai jenis penyakit, adalah tugas manusia untuk memikirkannya dan menelitinya lebih lanjut. Karena tentu masih banyak misteri dan rahasia terselubung yang masih harus diungkapkan mengenai khasiat dan manfaat madu ini.
Pemanfaatan madu dan khasiatnya dalam sejarah farmakologi memang sudah diketahui sejak lama. Sebagai. jenis minuman menyegarkan dan menyehatkan umpamanya, madu sudah sangat populer sejak sebelum tahun Masehi. Pada masa ini madu sudah banyak dimanfaatkan manusia sebagai minuman kesehatan, pengobatan berbagai penyakit, pengawetan mayat. Madu juga dianggap dapat memperpanjang umur manusia karena kalau dikonsumsi dalam kadar tertentu secara rutin menghasilkan kesehatan yang baik dan tetap awet muda.
Madu Murni adalah madu yang memenuhi syarat mutu SNI 1994 melalui uji laboratorium, yaitu : Kadar Air max 22%, Gula Pereduksi min 60%, Sukrosa max. 10%, Keasaman max. 40 ml N. NaOH, HMF max. 40 mg/kg, Aktivitas Enzim Diatase min. 3 DN.
Madu sebagai makanan kesehatan dapat meningkatkan stamina tubuh sebagai energi seketika, bersifat anti bakteri dan anti cendawan. Penggunaan madu sebagai kosmetik sangat baik untuk perwatan kulit. Untuk menjaga stamina, kebugaran dan produktivitas kerja dianjurkan meminum madu secukupnya dalam setiap kali berbuka puasa bagi umat Islam. Nabi besar Muhammad SAW. Juga mensunahkan mengolesi bibir bayi yang baru dilahirkan dengan madu. Sementara bapak kedokteran muslim Ibnu Sina, menganjurkan mengkonsumsi madu secukupnya setiap hari guna menjaga tetap awet muda.
Bahwa madu mempunyai kedudukan yang penting dalam agama, tercantum dalam kitab suci Al-Qur'an. Salah satu surah dalam Al-Qur'an bernama surah An-Nahl, merupakan Surah ke-16 dari urutan nama-nama surah dalam AlQur'an. An-Nahl itu sendiri berarti lebah atau tawon madu.
Dicantumkannya Surah An-Nahl dalam Kitab Suci Al-Qur'an, tentu ada maksud, tujuan serta hikmahnya yang besar bagi umat manusia. Tinggal bagaimana manusia itu mengambil pelajaran dan hikmah dari Surah An-Nahl ini, demi kebahagiaan dan kesehatan manusia. Dalam sejarah kehidupan Rasulullah SAW., beliau terbilang banyak mengkonsumsi madu dan korma, kemanfaatannya terlihat dari kesehatan beliau yang sangat terjaga dan terbilang hanya satu kali pernah jatuh sakit sepanjang hayatnya. Tentu kesehatan prima yang dimiliki Nabi ini ada kaitannya dengan kebiasaan beliau sebagai konsumer madu.
Surah An-Nahl memang cukup memberi informasi kepada kita tentang hal ini. Seperti disebutkan dalam ayat 68, yang artinya: Dan Tuhanmu mewahyukan kepada Lebah: "Buatlah sarang di bukit bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia ".
Dari ayat ini kita diingatkan Allah tentang kehidupan lebah, habitatnya, sifat-sifatnya serta kebiasaannya membuat sarang di rumah-rumah penduduk, bukit, dan pohon-pohon kayu. Ini dimaksudkan oleh Allah agar manusia dapat mengambil manfaat besar dari lebah yang menghasilkan madu. Bahkan manusia dapat memelihara lebah itu sesuai habitatnya agar manusia dengan mudah dapat mengambil madu darinya.
Adapun ayat ke-69 Surah An-Nahl, yang artinya: "Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. " Berisi ketentuan mengenai pentingnya madu itu dalam Islam, terutama madu yang dapat menyembuhkan aneka penyakit.
Adapun bagaimana cara manusia menemukan khasiat madu itu agar dapat dijadikan obat bagi penyembuhan berbagai jenis penyakit, adalah tugas manusia untuk memikirkannya dan menelitinya lebih lanjut. Karena tentu masih banyak misteri dan rahasia terselubung yang masih harus diungkapkan mengenai khasiat dan manfaat madu ini.
Pemanfaatan madu dan khasiatnya dalam sejarah farmakologi memang sudah diketahui sejak lama. Sebagai. jenis minuman menyegarkan dan menyehatkan umpamanya, madu sudah sangat populer sejak sebelum tahun Masehi. Pada masa ini madu sudah banyak dimanfaatkan manusia sebagai minuman kesehatan, pengobatan berbagai penyakit, pengawetan mayat. Madu juga dianggap dapat memperpanjang umur manusia karena kalau dikonsumsi dalam kadar tertentu secara rutin menghasilkan kesehatan yang baik dan tetap awet muda.
Madu juga telah menjadi bagian dari tradisi Islam, Rasulullah Muhammad Saw sangat menyukai madu seperti halnya beliau menyukai korma, sehingga mengkonsumsinya secara rutin. Itulah sebabnya disunnahkan bagi umat Islam yang berbuka puasa memulainya dengan madu, korma, atau sesuatu yang manis. Secara medis madu juga dapat sebagai antiseptik. Sehingga sangat baik bibir bayi yang baru dilahirkan diolesi madu untuk membunuh kuman-kuman yang mungkin ada pada bayi. Hasil penelitian kedokteran ternyata juga membuktikan bahwa bibir bayi yang diolesi madu ketika lahir dapat membunuh berbagai penyakit, kuman, serta kotoran yang dibawanya ketika proses persalinan berlangsung. Dalam hal ini madu berfungsi sebagai alat seterilisasi.
Bapak kedokteran dunia dan pemikir muslim terkemuka Ibnu Sina (890-1037) disamping banyak mengkonsumsi madu sehingga ia awet muda dan berumur panjang, juga merupakan tokoh kedokteran yang mengulas banyak mengenai khasiat madu dari segi kesehatan dan dunia kedokteran. Madu menurutnya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dari yang ringan sampai yang berat, seperti tekanan darah tinggi dan jantung. Madu menurutnya juga dapat menurunkan suhu badan serta mengatur sekresi, sehingga dapat menghilangkan penyakit demam.
Sementara basil-hasil penelitian farmakologi membuktikan bahwa madu ternyata mengandung enzim-enzim yang sangat berguna bagi kesehatan, seperti: diastase, invertase, sakarase, katalase, peroksidase, dan lipase.
Madu juga mengandung banyak zat-zat mineral seperti: kalsium, natrium, kalium, magnesium, besi, klor, fosfor, sulfur, dan yodium. Bahkan ada jenis madu tertentu yang mengandung uranium.
Dari laporan penelitian Universitas Moskow menyebutkan bahwa, madu ternyata juga mengandung logam alumunium, boron, krom, tembaga, timbal, titanium, seng, asam organik, asetilkolin, hormon, antibiotik, zat antiracun serta zat antikanker. Zat-zat ini disebutkannya sebagai sangat penting untuk memperlancar proses biokimia tubuh dan proses penyembuhan aneka penyakit. Adapun kandungan enzim dalam madu dilaporkan paling tinggi jika dibandingkan dengan mahanan lainnya.
Madu juga dilaporkan bisa menyembuhkan tukak lambung (maag), radang usus, serta kesulitan buang air besar (sembelit). Sebab adanya mineral-mineral kalium, natrium, kalsium, serta magnesium diyakini memberi sifat alkali pada lambung sehingga bisa melawan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Adapun mineral lainnya seperti besi dan mangaan serta enzim-enzlm dapat menyempurnakan sistem pencernaan makanan. Sementara dalam catatan-catatan sarjana muslim terkemuka seperti Samarkandi, Nafis, serta Ar-Razi menyebutkan, madu amat bermanfaat sebagai pelancar pada kelainan kencing manis dan kencing batu ginjal.
Karena besarnya manfaat madu bagi kesehatan dan kesejahteraan umat manusia, ada baiknya kita lebih memasyarakatkan madu di tengah-tengah keluarga dan masyarakat. Sebab ada kecenderungan masyarakat kita saat ini semakin terbiasa membeli makanan dan minuman tambahan seperti syrup, tablet dan multivitamin guna menjaga stamina; kebugaran dan kesehatan tubuhnya. Padahal produk itu mungkin saja jauh lebih mahal dibandingkan dengan madu. Kenapa kita tidak membiasakan diri mengkonsumsi madu saja yang harganya jauh lebih murah dan sudah dijamin dari segi kesehatan serta tidak menimbulkan efek sampingan dari segi medis.