Kekuatan Komunikasi Persuasif Dalam Penyuluhan Pertanian

bbpplembang artikelkomunikasiKenneth E. Anderson (1972), menyatakan bahwa komunikasi persuasif merupakan proses komunikasi antar individu dimana komunikator menggunakan simbol-simbol untuk mempengaruhi pikiran si penerima dengan sendirinya, dengan tujuan dapat merubah tingkah laku dan perbuatan audien. Komunikasi persuasif merupakan pertukaran informasi/ pesan dimana komunikator dengan cara merayu dan meyakinkan, berusaha mempengaruhi pemikiran atau perilaku komunikan melalui pesan/ informasi yang disampaikannya. Komunikasi persuasif merupakan komunikasi yang bertujuan untuk mengubah atau memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator
Komunikasi yang dilakukan oleh penyuluh pertanian di lapangan belum sepenuhnya menggunakan komunikasi secara persuasif terutama terhadap kelompoktani maupun terhadap gabungan kelompoktani, atau petani pada umumnya, seperti halnya bagaimana cara menerapkan teknologi baru, yang dianjurkan. Seorang penyuluh pertanian ibarat seorang manajer dalam pembangunan pertanian di perdesaan, dan sekaligus sebagai pemimpin dalam agen perubahan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penyuluh pertanian ketika menerapkan komunikasi persuasif dalam proses penyulhan di lapangan:
1. Perubahan sikap terjadi dari waktu ke waktu, seperti dari kondisi tersenyum kemudian menjadi kesal.
2. Konsisten afektif-kognitif
Konsisten afektif adalah sikap yang mengacu pada perasaan (emosi). Sedangkan konsisten kognitif mengacu pada sikap pengetahuan, atau pengalaman. Jika sikap afektif berubah maka kognitifpun akan berubah.
3. Belajar
Kegiatan seseorang dengan tujuan untuk merubah perilaku.
4. Penilaian sosial
Yaitu perubahan sikap dan perilaku melaui komunikasi. Seseorang mengetahui sikap yang mampu menentukan perubahan, dapat menolak atau menerima sesuatu secara bijak.
5. Persepsi
Teori persepsi berbicara tentang keinginan seseorang untuk membentuk sesuatu, sehingga diciptakanlah suatu persepsi. Persepsi ini membuat seseorang berusaha agar tujuannya tercapai.
6. Keseimbangan
Bahwa seseorang tertarik pada kesamaan sikap dalam menanggapi tujuan tertentu, seseorang dalam memecahkan suatu masalah akan didukung oleh orang lain yang sependapat dengannya.
7. Distorsi kognitif
Seseorang dengan gangguan psikologis tertentu akan menyebabkannya berpikiran secara berlebihan dan tidak rasional dalam menanggapi stimulus. Misalnya rasa kagum berubah menjadi rasa muak ketika seseorang yang dikagumi berbuat kesalahan yang kecil saja.
8. Fungsional
Fungsional mempelajari tentang perubahan sikap seseorang tergantung pada kebutuhannya. Sikap ini berfungsi untuk mengekspresikan nilai yang dianut oleh seseorang. Seseorang yang menginginkan dirinya dianggap toleran, akan bersikap positif terhadap keragaman.
Seorang penyuluh pertanian di lapangan merupakan seorang pemimpin yang mengarahkan dan membimbing petani agar tau, mau dan mampu menerapkan tenologi yang dianjurkan. Dari hasil penelitian hampir 80% waktu dan kinerja buruk petani atau kelompoktani, salah satunya disebabkan komunikasi yang kurang maksimal kepada petani yang dilakukan oleh penyuluh pertanian, komunikasi yang dilakukan kurang efektif. Komunikasi yang effektif yang dilakukan oleh penyuluh pertanian harus dapat meyakinkan warga sasaran pembinaan, dari mulai memberitahu sampai bagaimana menjual gagasan. Komunikasi yang efektif mampu menciptakan perasaan nyaman, menciptakan hubungan yang akrab dan kekeluargaan, sehingga program-program pembangunan pertanian dapat dilakukan oleh petani dengan rasa tulus dan ikhlas