Penerapan Pakem dalam Penyuluhan Pertanian di Indonesia

bbpplembang artikelpenyuluhanPenyuluh Pertanian merupakan ujung tombak dalam dunia pertanian yang memiliki peran sebagai guru, motivator, fasilitator dan agen perubahan, yang harus diimplementasikan pada saat penyuluhan pertanian dilapangan melalui proses pembelajaran secara langsung kepada pelaku utama maupun pelaku usaha. Penyuluh Pertanian yang konsisten  menerapkan  PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dalam kegiatan penyuluhan mempunyai 6 ciri yaitu:

  1. Mempunyai keterampilan interpersonal dan keterampilan profesional.

Seorang penyuluh pertanian dituntut mampu berkomunikasi secara verbal dan non verbal, mengandung interaksi dan koherensi serta aktif ketika berhubungan dengan petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani maupun bersama komunitas pelaku usaha dan pelaku utama lainnya. Di sisi lain seorang penyuluh pertanian harus memiliki pengetahuan, keterampilan dan attitude yang mencerminkan tugasnya sebagai seorang penyuluh.

2. Menjadi contoh dan teladan.

Sebelum memberikan penyuluhan pertanian kepada pelaku usaha dan pelakuutama,  penyuluh pertanian harus memiliki wawasan dan pengalaman tentang materi yang akan disampaikan. Hal ini penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan meyakinkan kepada sasaran. Misalnya saja dengan  membuat demplot di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di wilayah kerja masing-masing, sehingga masyarakat akan menyaksikan bukti langsung bahwa inovasi teknologi yang disampaikan penyuluh memang terbukti mampu memberikan solusi permasalahan yang dihadapi petani di lapangan.

3. Terbuka dan kolaboratif.

Walaupun Penyuluh Pertanian selalu terbuka dan kolaboratif, tetapi tetap memberikan masukan (intervensi) bila sangat diperlukan dalam penerapan salah satu teknologi anjuran dari pemerintah. Penyuluh Pertanian menghargai opini, saran, ide-ide bahkan kritik pada saat penyuluhan.Saat penyuluhan, ketika diskusi dimungkinkan terjadinya perbedaan pendapat yang harus dihargai sebagai proses pembelajaran, namun tetap melakukan kontrol saat kegiatan penyuluhan.

4. Supel dan terbuka.

Penyuluh Pertanian (PP) mudah ditemui dan diajak bicara, dimana saja, baik saat penyuluhan maupun ditempat lain, walaupun diluar acara penyuluhan pertanian.

5. Visioner

Penyuluh Pertanian menyadari bahwa fokus utama dalam penyuluhan adalah perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku usaha dan pelaku utama. Seorang Penyuluh Pertanian  visioner tidak hanya akan berhenti pada ranah itu, tapi akan sampai pada target peningkatan pendapatan dan kesejahteraan bagi pelaku usaha dan pelaku utama.

6. Sabar, rendah hati dan memiliki selera humor.

Dalam setiap kesempatan penyuluh pertanian akan selalu berusaha tampil dengan bahasa santun dan menyenangkan hati. Seorang penyuluh pertanian tidak akan mudah kehilangan kesabaran walaupun banyak permasalahan yang dihadapi. Setiap kali menerima pujian akan tetap rendah hati dan tidak mudah bangga diri. Di sela-sela aktivitasnya tidak pernah terlewatkan joke-joke segar yang membuat suasana penyuluhan menjadi lebih menarik dan tidak membosankan.

Dengan menerapkan PAKEM, diharapkan  Penyuluh Pertanian dapat melaksanakan proses penyuluhandengan baik dan benar sehingga keberhasilan dan kesuksesan dapat dicapai. Penerapan PAKEM harus menjadi kebiasaan yang dilandasi oleh panggilan jiwa yang kuat. Penerapan PAKEM harus terus dilakukan secara berulang untuk perbaikan materi, metodologi maupun pendekatan penyuluhan, sehingga penyuluhan pertanian akan lebih terarah dan mendapatkan hasil yang diharapkan.