PENGEMBANGAN WEBSITE BERBASIS JURNAL ILMIAH INDONESIA
1. Pendahuluan
Kemudahan akan layanan dan akses informasi karya ilmiah secara terbuka, multi usser, tak terbatas, dan dapat diakses jarak jauh tanpa harus hadir ke perpustakaan merupakan tuntutan yang tidak dapat dihindari baik di kalangan akademisi, peneliti maupun masyarakat luas. Mengingat saat ini masyarakat sulit memperoleh informasi ilmiah yang bermutu secara cepat mudah dan murah. Situasi ini menjadikan akses informasi dalam format digital menjadi sangat penting untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat akan informasi.
Di sisi lain kesadaran pembangunan perpustakaan digital di Indonesia sudah mulai dilaksanakan baik di perguruan tinggi maupun lembaga penelitian. Perpustakaan dan pustakawan Namun pengembangan perpustakaan digital yang dilaksanakan di Indonesia masih berdiri sendiri dan belum terintegrasi sehingga pemanfaatannya belum optimal. Pengelolaan informasi dalam format digital antara perpustakaan digital di Indonesia saat ini belum ada kesepakatan. Hal tersebut menyebabkan pengelolaan informasi dalam format digital menjadi “bottleneck” aksesabilitas informasi.
Tuntutan akan era keterbukaan informasi dan akuntabilitas publik atas hasil penelitian yang telah dilaksanakan di Indonesia merupakan isu yang paling penting di samping banyak terjadinya duplikasi kegiatan penelitian dan plagiarisme yang semakin menjamur.
Oleh karena itu diperlukan suatu sistem dan sarana yang dapat mengintegrasikan seluruh karya ilmiah yang telah dihasilkan di Indonesia. Atas alasan tersebut maka Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI) mengembangkan suatu website berisi arsip metadata dan analisis makalah ilmiah dan laporan penelitian yang dihasilkan di Indonesia bernama Indonesian Scientific Jurnal Database atau disingkat ISJD [Lukman 2009][Subagyo 2009].
2. Indonesian Scientif Journal Database
ISJD dikembangkan sebagai repository dan titik akses terhadap karya ilmiah yang dihasilkan oleh peneliti di Indonesia dimana selama ini PDII mendapatkan tugas untuk melakukannya. Misi ISJD menjadikan karya ilmiah Indonesia lebih dikenal baik secara nasional maupun internasional dimana misi tersebut dilaksanakan dalam jaringan yang terdistribusi dan terbuka (open acces). Dimana dalam pelaksanaannya akan dibangun Jejaring Resource Sharing untuk meningkatkan visibilitas kekayaan local content hasil penelitian Indonesia di skala nasional dan internasional. Siapapun dapat mengakses informasi dalam karya ilmiah tersebut dan menggunakan tulisan tersebut selama norma dan etika penulisan ilmiah dapat dipatuhi.
Pengembangan ISJD bertujuan untuk: meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan informasi ilmiah yang dapat diakses dengan cepat; membangun jaringan perpustakaan digital di Indonesia; menggalakkan kegiatan berbagi pengetahuan (“knowledge sharing”) antar komunitas ilmiah di Indonesia; meningkatkan visibilitas volume kekayaan intelektual lokal (“local content”) Indonesia di arena internasional; dan menghasilkan sarana untuk memudahkan pencegahan plagiarisme.
Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini yaitu: 1)Meningkatkan sitasi karya peneliti Indonesia; 2) Memperlihatkan kontribusi Indonesia dalam pengembangan ilmu; 3) Meningkatkan rangking world class research institution ; 4) Meningkatkan daya saing bangsa
Manfaat ISJD bagi Pengguna Akhir (peneliti, ilmuwan dan sivitas akademika Perguruan Tinggi) yaitu: 1) mendorong lahirnya karya ilmiah yang makin bermutu; 2) menghindarkan duplikasi penelitian, 3) memperlihatkan perkembangan ilmu di Indonesia; 4) memperlihatkan pakar serta karyanya. Sedangkan manfaat ISJD bagi institusi kontributor yaitu: 1) sebagai sarana promosi; 2)Memperluas akses terhadap karya institusinya; dan 3) Meningkatkan Sitasi.
Akses ISJD dikembangkan dengan sistem terbuka (open-access). Keuntungan mengembangkan repository dengan akses terbuka seperti yang dikemukakan Jonner [Jonner 2009] yaitu: 1) output penelitian ilmiah dapat dipublikasikan lebih cepat tanpa intermediasi sepert penerbit. 2) Penilaian terhadap output penelitian akadermis lebih efektif dari segi biaya. Secara khusus, ketika menyangkut jumlah biaya berlangganan jurnal yang sangat mahal sehingga mengarah pada krisis jurnal, maka akses terbuka menjadi opsi yang menarik. Meskipun tersedia akses gratis, bukan berarti penerbitan terhadap output karya ilmiah gratis seluruhnya. Namun biaya untuk menjalankan repositori secara nasional harus diupayakan pemerintah. Konsep akses terbuka yang diimplementasikan dalam ISJD dan jaringan ISJD dengan penerbit jurnal online, Garuda – Dikti/Diknas, IS&TDL-Ristek dan penyedia informasi lainnya menggunakan framework OAI (Open Access Initiative). OAI dipilih karena ia secara defacto telah menjadi framework standar bagi pertukaran informasi metada dokumen yang mendukung interoperabilitas [Subagyo 2010].
Pada saat dilaunching pada tanggal 22 Oktober 2009, ISJD memuat 400 jurnal terakreditasi dengan 10.000 artikel secara lengkap (fulltext). Saat ini ISJD telah memiliki sekitar metadata 32.000 jurnal dan 56.000 artikel terdiri dari fulltext dan yang non-fulltext.
Gambar 1. Portal ISJD https://jurnal.pdii.lipi.go.id
3. Memperluas Jaringan
Untuk memperluas cakupan karya ilmiah pada tanggal 15 Nopember 2009 PDII-LIPI bekerjasama dengan DIRJEN-DIKTI mengembangkan Portal Garuda (Garba Rujukan Digital, (https://garuda.depdiknas.go.id) [Rizal 2010]. Dimana didalamnya selain berisi koleksi PDII-LIPI antara lain jurnal dalam ISJD, metadata laporan penelitian, makalah ilmiah dan paten, terintegrasi dengan karya ilmiah dari 27 perguruan tinggi berupa tesis, disertasi, orasi pengukuhan guru besar dan local content lainnya. Namun portal ini masih menekankan pada titik akses pencarian terintegrasi belum pada sistem analisisnya serta terbatas pada perguruan tinggi besar.
Selanjutnya pada tahun 2010 ini, diharapkan melalui kerjasama dengan berbagai pihak khususnya kementerian Riset dan Teknologi, dan lembaga penelitian dapat mengembangkan sistem dan mengintegrasikan karya ilmiah dari lembaga penelitian yang ada di Indonesia, dengan nama “Indonesian Science & Technology Digital Library (IS&TDL) [Lukman 2010][Subagyo 2010].
Untuk mewujudkan IS&TDL diperlukan kesepakatan dalam pengelolaan informasi di masing-masing penelitian terutama informasi dalam format digital. Kesepakatan pengelolaan informasi tersebut antara lain :
• Technical interoperability: penggunaan standar komunikasi, pemindaian, penyimpanan, dan penyajian data digital.
• Semantic interoperability: standar penggunaan istilah dalam pengindeksan dan temu kembali.
• Political/human interoperability: keputusan untuk berbagi bersama dan bekerja sama.
• Intercommunity interoperability: kesepakatan untuk berhimpun antar institusi dan beragam disiplin ilmu.
• Legal interoperatiblity: peraturan dan perundangan tentang akses ke koleksi digital, termasuk soal hak intelektual.
• International interoperability: standar yang memungkinkan kerjasama internasional.
4. Peningkatan Akses ISJD
Berdasarkan hasil analisa Google Analytics, terjadi peningkatan akses sejak ISJD bergabung dengan jaringan yang lebih luas yaitu Garuda. Pada awal pengembangan ISJD dan dilanjutkan dengan pengembangan Garuda (masih dengan domain jurnal.dikti.go.id, Garuda belum dilaunching) maka prosentase akses langsung ke ISJD dan melalui domain LIPI mencapai 35%. Sedangkan akses dari eksternal sekitar 65%, sebagian besar dari pencarian di Google. Keberhasilan akses dari Google tersebut tidak lama setelah launching, dikarenakan ISJD memiliki keunggulan konten, yaitu metadata penelitian, yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Gambar 2. Kunjungan ke ISJD 15 November 2009 (Google Analytics)
Setelah bergabung dengan jaringan eksternal dan menerapkan konsepakses terbuka, terjadi peningkatan yang signifikan pada akses dari external yaitu menjadi 60%, dengan jumlah kunjungan selama setahun 71.714 pengunjung unik dari 84 negara/wilayah.
Gambar 3. Kunjungan ke ISJD 12 Oktober 2010 (Google Analytics)
5. Kesimpulan
Konsep akses terbuka terhadap konten, baik dengan membolehkan akses kepada konten-konten yang dibutuhkan oleh pengguna, maupun dengan cara memperluas jaringan, telah membantu PDII dalam meningkatkan akses kunjungan portal ISJD. Belajar dari pengalaman tersebut maka PDII akan terus mengembangkan konsep keterbukaan ini. Konsep ini akan sangat bermanfaat dalam peningkatan webometrik bagi universitas-universitas yang sedang berusaha meningkatan rankingnya di tingkat dunia.
Referensi
[Lukman 2009] Lukman “Pengembangan Indonesian Scientific Journal Databasef (ISJD)”, Prosiding Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI-2), Jakarta 11-12 Desember 2009
[Subagyo 2009] Hendro Subagyo, Lukman, Sjaeful Afandi, “Pengembangan Decision Support System IPTEK berbasis Jurnal Ilmiah Indonesia”, disampaikan dalam Digital Informastion Sistem Conference (DISC), Bandung 3 Oktober 2009
[Jonner 2009] Jonner Hasibuan, “Internal Repositoy pada Perguruan Tinggi, Prosiding Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI-2), Jakarta, Desember 2009.
[Hendro 2010] Hendro Subagyo “Indonesian Science & Technology Digital Libray: Interoperability”. Workshop Indonesian Science & Technology Digital Library Kementerian Riset dan Teknologi. Jakarta, 23 September 2010
[Rizal 2010] Rizal Fatoni Aji, “Desain Interkoneksi Garuda”, 2010
[Lukman 2010] Lukman. “Pengembangan Indonesian Science & Technologi Digital Library untuk Interkoneksi Sumber Karya Ilmiah Peneliti Indonesia”. Workshop Indonesian Science & Technology Digital Library Kementerian Riset dan Teknologi. Jakarta, 23 September 2010.
Hendro Subagyo*, Lukman**
Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah – LIPI
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 10 Jakarta 12710
[email protected], **[email protected]