A-DSS Sebagai Alternatif Solusi Analisis Kebutuhan Diklat

A-DSS (Agribusiness - Decission Supporting System)
Sebagai Alternatif Solusi Analisis Kebutuhan Diklat
 
Oleh: Ramadani Saputra
 
Informasi adalah salah satu kata kunci pada zaman ini. Semua kegiatan kita memerlukan informasi, dan bisa juga dikatakan bahwa semua kegiatan kita dituntut untuk menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi, komputer dan teknologinya adalah salah satu alat bantu yang paling tepat. Penggunaan komputer pada berbagai bidang, kalangan dan usia selalu kita jumpai sekarang ini. Kebutuhan akan informasi dan penggunaan komputer yang semakin banyak mendorong terbentuknya sebuah jaringan komputer yang mampu melayani kebutuhan tertentu. Dengan adanya jaringan komputer, pengelolaan informasi dapat berlangsung lebih baik lagi. Berkembangnya teknologi dan kebutuhan akan informasi yang harus dan bisa diolah, sehingga kebutuhan kegunaan beberapa jaringan komputer bersama-sama semakin diperlukan.
Balai Besar Pelatihan Pertanian sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Pusat Pengembnagan Pelatihan – Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian mempunyai tugas dalam pengembangan SDM pertanian, salah satunya yaitu melaksanakan pelatihan bagi Aparatur dan Non Aparatur Pertanian juga membutuhkan sebuah informasi yang tepat dalam merencanakan sebuah pelatihan. Salah satu masalah yang dialami adalah dalam Analisis Kebutuhan Diklat (Training Need Assesment) khususnya dalam hal memperoleh data jenis dan produktifitas komoditas beserta SDM pengelolanya disuatu daerah yang erat kaitannya dengan urusan pemetaan jenis pelatihan yang akan dilaksanakan.
Balai Besar Pelatihan Pertanian selama ini melakukan Analisis Kebutuhan Diklat menggunakan sistem manual, dimana petugas melakukan pencarian data langsung kelapangan dengan metode survey dan wawancara. Proses ini belum berjalan secara optimal dalam segi efektifitas waktu dan pembiayaan, karena banyak daerah yang belum dapat tersentuh karena keterbatasan waktu dan biaya tersebut.
Berdasarkan pengalaman tersebut, maka Balai Besar Pelatihan Pertanian mencoba membuat sebuah system yang bernama A-DSS (Agribusines – Decisiion Supporting System). Dengan system ini, maka akan membantu dalam mengumpulkan informasi potensi agribisnis, SDM pertanian serta peluang pengembangannya disuatu daerah dengan lebih terintegrasi.

sistem-informasi-geografi-sig

 

 

Informasi adalah salah satu kata kunci pada zaman ini. Semua kegiatan kita memerlukan informasi, dan bisa juga dikatakan bahwa semua kegiatan kita dituntut untuk menghasilkan informasi.

Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi, komputer dan teknologinya adalah salah satu alat bantu yang paling tepat. Penggunaan komputer pada berbagai bidang, kalangan dan usia selalu kita jumpai sekarang ini. Kebutuhan akan informasi dan penggunaan komputer yang semakin banyak mendorong terbentuknya sebuah jaringan komputer yang mampu melayani kebutuhan tertentu. Dengan adanya jaringan komputer, pengelolaan informasi dapat berlangsung lebih baik lagi. Berkembangnya teknologi dan kebutuhan akan informasi yang harus dan bisa diolah, sehingga kebutuhan kegunaan beberapa jaringan komputer bersama-sama semakin diperlukan.Balai Besar Pelatihan Pertanian sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Pusat Pengembnagan Pelatihan – Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian mempunyai tugas dalam pengembangan SDM pertanian, salah satunya yaitu melaksanakan pelatihan bagi Aparatur dan Non Aparatur Pertanian juga membutuhkan sebuah informasi yang tepat dalam merencanakan sebuah pelatihan. Salah satu masalah yang dialami adalah dalam Analisis Kebutuhan Diklat (Training Need Assesment) khususnya dalam hal memperoleh data jenis dan produktifitas komoditas beserta SDM pengelolanya disuatu daerah yang erat kaitannya dengan urusan pemetaan jenis pelatihan yang akan dilaksanakan.Balai Besar Pelatihan Pertanian selama ini melakukan Analisis Kebutuhan Diklat menggunakan sistem manual, dimana petugas melakukan pencarian data langsung kelapangan dengan metode survey dan wawancara. Proses ini belum berjalan secara optimal dalam segi efektifitas waktu dan pembiayaan, karena banyak daerah yang belum dapat tersentuh karena keterbatasan waktu dan biaya tersebut. Berdasarkan pengalaman tersebut, maka Balai Besar Pelatihan Pertanian mencoba membuat sebuah system yang bernama A-DSS (Agribusines – Decision Supporting System). Dengan system ini, maka akan membantu dalam mengumpulkan informasi potensi agribisnis, SDM pertanian serta peluang pengembangannya disuatu daerah dengan lebih terintegrasi.