MENYIAPKAN SDM YANG BERKUALITAS
Karakteristik SDM yang Amanah
Tawazun, tidak sekuler dan pembelajaran sepanjang hayat dapat diaplikasikan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh, maka insya Allah akan dihasilkan SDM yang amanah dengan karakteristik positif (Ikhlas, memiliki iman dan ketakwaan yang dalam/kokoh, benar dan kuat dalam beribadah) dan dapat menjauhi karakter negatif ( sombong/takabur, riya/ingin dipuji sesama, dusta, suka ke paranomal/dukun, menggunjing, mengumpat, mencela, hasud/iri-dengki, mengejek, berprangsangka buruk, rendah diri, dan mengeluh
Pembinaan mental SDM Pertanian
Pembinaan mental sangat penting, karena keberhasilannya menjadi dasar yang kokoh untuk dilakukan pembinaan moral, loyalitas, kegairahan kerja, disiplin kerja, dan hubungan kerja. Tanpa pembinaan mental secara berkesinambungan, sulit dibayangkan pembinaan-pembinaan yang lain akan dapat berhasil dengan baik, atau dengan kata lain, pembinaan moral dan perilaku tidak akan berbekas bila pembinaan mental diabaikan.
Melalui pembinaan mental diharapkan karakter SDM yang amanah dapat tercapai, diantaranya adalah:
1. Mempunyai niat yang ikhlas,yaitu bekerja hanya semata-mata karena Allah SWT dan meyakini bahwa setiap aktivitas bernilai ibadah, dengan demikian selalu bekerja dengan keinginan mencapai prestasi terbaik.
2. Meyakini bahwa jabatanadalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT dan sesama, bukan kemuliaan ataupun kehormatan.
3. Jujur,yaitu niat atau motivasi, ucapan dan seluruh aktivitas yang dilakukannya berada pada kebenaran.
4. Bermental kuatyaitu tidak mudah tergoda oleh bujukan dan pancingan untuk melakukan hal-hal merugikan pihak lain.
5. Pekerja keras,yaitu sanggup melakukan pekerjaan walaupun harus meneteskan keringat lebih banyak.
6. Ulet,yaitu tidak mudah menyerah dan sanggup bekerja dengan gigih dalam waktu yang lama.
7. Disiplin,yaitu selalu bekerja dengan konsisten.
8. Produktif,yaitu berusaha untuk terus-menerus menghasilkan sesuatu yang lebih baik melalui peningkatan profesionalismenya.
9. Tanggungjawab,yaitu bersedia bekerja dan siap menerima pengaduan atas hasil pekerjaannya.
10.Efektif dan efesien, yaitu selalu memanfaatkan sumberdaya dengan sebaik-baiknya.
11.Krearif dan inovatif, yaitu tidak mudah putus asa dan selalu mencari hal-hal baru untuk kebaikan.
12.Dinamis, yaitu bekerja dengan variasi, tidak monoton dan mandeg
13.Konsisten, yaitu memiliki ketahanan emosi untuk terus bekerja dengan kualitas standar dan relatif stabil.
14.Konsekuen, yaitu memiliki sikap selalu melakukan apa yang telah disepakati bersama.
15.Responsif, yaitu bekerja dengan cepat dan mengantisipasi berbagai kemungkinan yang timbul.
16.Empati,yaitu mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap berbagai permasalahan dalam masyarakat.
17.Istiqomah,yaitu selalu berusaha berpihak pada kebenaran dalam setiap aktivitasnya hingga akhir hayat.
Kepemimpinan yang Amanah
Kepemimpinan adalah amanah atau kepercayaan yang diberikan Allah SWT kepada seseorang untuk mempengaruhi, memotivasi dan mengarahkan orang lain di jalan-Nya, sehingga mereka rela (ikhlas) mengikutinya untuk mencapai tujuan.
Prinsip-prinsip Dasar dalam Kepemimpinan:
1. Ikhlas (motivasi/niat semata-mata karena Allah SWT)
2. Amanah (bertanggungjawab dan profesional)
3. Ukhuwah (kebersamaan)
4. Hikmah (mengajak manusia dengan penuh hikmat)
5. Qudwah (memberikan contoh)
6. Kepahamanan (memberikan kepahaman kepada orang lain sehingga mereka ikhlas menerima ajakan dan arahan)
7. Komunikasi (saling memberikan informasi)
8. Musyawarah (berembug untuk mencapai kesepakatan dalam kebaikan)
9. Menjaga kebebasan berfikir, kreativitas dan ijtihad dalam kerangka kebenaran
10. Ikatan hati dan kelembutan hati
11. Empati kelembutan hubungan, berbaikan sangka dan saling percaya
12. Memanfaatkan semua potensi sumberdaya secara optimal dan brekelanjutan
13. Keadilan (tidak memihak)
14. Saling mendoakan