Keterbatasan Fisik Tidak Menghalangi Siswa SLB Mencintai Dunia Pertanian

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, termasuk kemampuan di bidang pertanian.  

Rabu (29/09), rombongan Sekolah Luar Biasa (SLB) BC YPLAB Kota Bandung berkesempatan mengunjungi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Sebanyak 14 guru dan 5 siswa disambut di Aula Catur Gatra.  

bbppl-kunjunganslb

Rombongan disambut oleh bagian kerjasama dan Widyaiswara BBPP Lembang, Abd.Rohim. Sambutan diawali dengan mengenalkan profil balai dan dilanjutkan dengan berkeliling kampus BBPP Lembang. Para guru dan siswa sangat antusias melihat hamparan hijau luas sayuran yang tumbuh segar dan terawat.  

Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) yang telah diberlakukan beberapa kali, mendorong setiap sekolah untuk berkreativitas dalam meningkatkan kapasitas setiap peserta didiknya. Untuk menunjang pembelajaran dan pengalaman siswa, sekolah mengadakan kunjungan dan praktik secara langsung cara menyemai dan menanam tanaman sayuran secara konvensional maupun hidroponik, dengan harapan pengalaman dan pengetahuan yang didapat selama kunjungan dapat diterapkan di SLB BC YPLAB Kota Bandung.  

Praktik menyemai dan menanam secara konvensional dan hidroponik dipandu langsung oleh Abd.Rohim, Widyaiswara BBPP Lembang. Dalam pengantarnya Abd. Rohim menyampaikan, "bertani itu mudah, asyik dan menyenangkan. Senang bekerjasama dengan siswa-siswa spesial, semoga kerjasama ini terus berlanjut, sehingga dunia pertanian dapat dirasakan oleh semua orang."  

Kepala Sekolah SLB BC YPLAB, Euis Resnawati, S.Pd., M.M. mengucapkan banyak terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada mereka, "Alhamdulillah, sangat bermanfaat bagi anak-anak kami. Mendapatkan ilmu baru, pengalaman baru bagi kami guru-guru dan murid. Bisa praktik langsung menanam bibit di hidroponik dan polybag."  

Kepala sekolah juga menyampaikan bahwa praktik langsung sangat dibutuhkan bagi siswa SLB, karena jika hanya teori akan sulit dipahami.  

Kementerian Pertanian begitu konsen dengan kaderisasi para pelaku di bidang pertanian. Diantara aksinya adalah dengan mengenalkan pertanian kepada generasi muda, salah satunya melalui Program Pertanian Masuk Sekolah.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi, menegaskan, “Seluruh kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan akan mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial, salah satunya mendukung Program Pertanian Masuk Sekolah.”