Kementan dan Kemendikbudristek Tandatangani Perjanjian Kerjasama Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka
LEMBANG. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menjelaskan bahwa, “Pertanian itu bukan hanya Kementan, tapi melibatkan semua pihak untuk memenuhi ketersediaan pangan," katanya. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menegaskan, “salah satu pengungkit produktivitas pertanian yang paling utama adalah Sumber Daya Manusia (SDM),” ungkapnya. Termasuk di dalamnya adalah SDM di kalangan akademisi yang fokus di bidang pertanian, agar menghasilkan SDM pertanian yang berkualitas.
Kementerian Pertanian bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada kegiatan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dalam bentuk kegiatan pembelajaran Praktik Kerja Profesi. Tiga UPT Kementerian Pertanian menjadi mitra pemerintah yang bekerjasama pada program ini, yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan (PPMKP) Ciawi, dan Balai Besar Pengkajian dan Penelitian Teknologi Pertanian (BP2TP) beserta instansi di daerah lainnya, bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) pada program ini. Selasa (27/07/2021), dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerjasama yang dilaksanakan secara online melalui zoom cloud meeting.
Kegiatan penandatanganan dihadiri oleh masing-masing pimpinan, baik dari UNS dan pimpinan instansi pemerintah sebagai mitra. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Samanhudi, menyampaikan sambutannya sesaat sebelum penandatanganan, “Program Merdeka Belajar merupakan rekognisi dari beberapa mata kuliah atau SKS yang harus ditempuh oleh mahasiswa di luar kampus yaitu sebanyak 2 SKS bisa terpenuhi,” jelas Samanhudi. “Terimakasih saya sampaikan atas support semuanya lintas kementerian antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Pertanian, tentang program ini untuk menyiapkan generasi muda kita yang siap terjun ke dunia usaha dunia kerja dan bisa memenuhi kebutuhan pegawai di suatu instansi,” ungkapnya.
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyampaikan sambutannya, “kami konsisten dan berkelanjutan membangun jejaring kerjasama dengan seluruh stakeholder bidang pertanian termasuk kalangan akademisi,” jelas Ajat. “Kami memiliki pengalaman menerima mahasiswa Praktik Kerja Lapang (PKL) dari berbagai universitas sebagai salah satu komitmen kami dalam Standar Pelayanan Publik kami ada 6, yaitu kerjasama pelatihan, pemanfaatan ketenagaan, sarana dan prasarana, studi banding, kunjungan, dan magang termasuk di dalamnya kerjasama PKL/magang dengan UNS. Tahun 2017 sebanyak 19 orang mahasiswa UNS yang magang, tahun 2018 ada 6 orang, dan tahun 2020 ada 9 orang mahasiswa yang magang,” ungkap Ajat kembali.
Kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan naskah perjanjian kerjasama oleh masing-masing pimpinan instansi.