Kolaborasi Lintas Sektor Tingkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Pelaku Usaha Pertanian

bbpplembang kerjasama BBPascapanenLEMBANG. Penanganan pascapanen dan pemasaran hasil pertanian sangat krusial dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyampaikan, “sektor pertanian itu strategis, namun disertai pula dengan permasalahan kompleks didalamnya, tidak hanya pada proses produksi namun juga pada tahap pascapanen, sehingga membutuhkan bagaimana penanganannya yang tepat,” papar SYL. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menyampaikan bahwa SDM pertanian memegang peran penting sebagai pelaku utama bagaimana menangani pascapanen produknya dengan baik untuk menekan losses.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang bekerjasama dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor, dalam hal pemanfaatan sarana dan prasarana sebagai salah satu Standar Pelayanan Publik BBPP Lembang, pada kegiatan Bimbingan Teknis Komoditas Hortikultura. Kegiatan Bimtek dilaksanakan selama 2 hari mulai 8-9 Juni 2021 diikuti oleh 31 orang peserta yang merupakan petani/poktan/UMKM dan penyuluh pertanian di wilayah Kabupaten Bandung Barat.

Pembukaan Bimtek oleh Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Selasa (08/06/2021) dihadiri oleh  Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat dan Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika. Dalam sambutan selamat datang, Ajat Jatnika menyampaikan profil balai dan keragaan yang dimiliki serta aktivitas strategis yang dilaksanakan baik pelatihan untuk penyuluh pertanian dan petani, juga kegiatan kerjasama dan aktivitas agribisnis yang dilakukan. “Luas lahan BBPP Lembang 10 hektar didukung oleh 140 orang SDM dan sarana pembelajaran yang lengkap dari hulu ke hilir,” jelas Ajat. Kami pun sedang menginisiasi munculnya agro edu wisata mengingat Lembang adalah lokasi dengan potensi pariwisata yang besar sehingga agro edu wisata merupakan konsep yang tepat untuk memadukan wisata dan pertanian di Lembang,” ungkapnya lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, menyampaikan rasa terimakasihnya atas kolaborasi BBPP Lembang, Balai Besar Litbang Pascapanen Bogor melatih penyuluh, petani dan pelaku usaha di wilayah Kabupaten Bandung Barat. “Kolaborasi ini kami harapkan dapat mengakselerasi pembangunan pertanian dalam upaya peningkatan produksi dan kesejahteraan pelaku usaha dibidang pertanian,” jelas Dadan. “Bimtek pascapanen komoditas hortikultura ini semoga membawa inovasi baru tentang penanganan pascapanen yang baik dan benar untuk diaplikasikan para pelaku usaha di Jawa Barat, sebagaimana cita-cita Gubernur Jawa Barat menjadikan Provinsi Jawa Barat juara lahir batin dengan inovasi dan kolaborasi,” ungkapnya.”

Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Prayudi Syamsuri, sesaat sebelum membuka pelatihan secara resmi menyampaikan, “Kendala saat ini terkait hasil pertanian adalah kehilangan hasil (losses) yang masih tinggi, karenanya dengan penanganan pascapanen yang tepat maka kita dapat menekan losses secara nasional, dengan cara meningkatkan presisi pascapanen,” jelas Prayudi. “Hal yang dapat dilakukan oleh para pelaku usaha komoditas hortikultura di Jawa Barat, bila ada kesulitan dan ingin belajar tenang penanganan pascapanen bisa ke BBPP Lembang juga,” ungkap Prayudi lagi.

Selama 2 hari, peserta akan diberikan materi secara klasikal tentang penanganan dan pengolahan komoditas hortikultura seperti lemon, bawang merah dan cabai. Peserta juga melihat dan praktik langsung pengolahan jeruk lemon, bawang merah dan cabai menjadi minyak bawang dan minyak cabai, dengan narasumber dari Balai Besar Litbang Pascapanen Bogor.

Entin Kartini, peserta dari Pangalengan menyampaikan kesannya, “Bimtek ini sangat bermanfaat dan akan saya cona praktikkan dan sebarkan ilmunya kepada rekan-rekan saya,” jelasnya.