Gandeng P4S Lembang Agri, BBPP Lembang Berbagi Tips dan Trik Pemasaran Sayuran

Pertanian menjadi salah satu bidang yang tetap mengalami kemajuan meskipun di tengah pandemi. Kebutuhan akan komoditas pertanian baik pangan, hortikultura, maupun perkebunan, terus diminati masyarakat sehingga dapat menjadi alternatif usaha selama masa pademi terutama masa PPKM seperti saat ini. Berbagi hal tersebut, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang melalui Bertani On Cloud (BOC) yang diadakan oleh Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) Kementan, mengangkat tema “Tips dan Trik Pemasaran Sayuran ala P4S Lembang Agri”.

bbppl-boc113

P4S merupakan lembaga pelatihan pertanian dan perdesaan yang didirikan, dimiliki, dikelola oleh petani secara swadaya baik perorangan maupun berkelompok dan diharapkan dapat secara langsung berperan aktif dalam pembangunan pertanian melalui pengembangan sumber daya manusia pertanian dalam bentuk pelatihan/permagangan bagi petani dan masyarakat di wilayahnya.

Dilaksanakan melalui Zoom Virual Conference dan Streaming Youtube Puslatan Kementan, BOC Vol. 113 diikuti oleh 127 orang peserta yang merupakan petani dan penyuluh. BOC dibuka oleh tim dari Puslatan Kementan dan Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika. Pada sambutannya, Ajat mengingatkan kembali, salah satu fungsi utama BBPP Lembang yakni bertanggung jawab untuk membina Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadya (P4S) sesuai dengan wilayah kerja BBPP Lembang. “P4S diharapkan dapat menjadi ikon dari Kementerian Pertanian. Hal ini terutama karena P4S memiliki peran strategis dalam membangun SDM pertanian,” pungkasnya.

Acara dibagi menjadi empat sesi dengan topik berbeda setiap sesinya dipandu oleh Achmad Handyoko, Humas BBPP Lembang, serta Rosros Rosdiantini, Dewi Padmisari, dan Bayu Sumantri, Widyaiswara BBPP Lembang. Sesi pertama, bersama Dodih pemilik dari P4S Lembang Agri dan Humas BBPP Lembang membagikan profil P4S Lembang Agri, mulai dari sejarah, kondisi saat ini, hingga penghargaan-penghargaan yang pernah diraih, salah satunya Penghargaan P4S Berprestasi Tingkat Nasional.

Sesi kedua membahas pengolahan pascapanen di P4S Lembang Agri, seperti kriteria komoditas untuk ekspor dan proses pengemasan manual maupun dengan mesin. Lebih lanjut, pada sesi ketiga dibagikan pula pengalaman pemasaran terutama untuk komoditas unggulan P4S Lembang Agri, yakni buncis Kenya dan buncis Logawa yang sudah diekspor.

Pada sesi terakhir, P4S Lembang Agri berbagi tips dan trik sukses melakukan pemasaran terutama sayuran. Diisi oleh Dodih dan Ucu Sutisna, tips yang dibagikan yakni 3K, kuantitas, kontiunitas, dan kualitas, yang berarti dalam melakukan produksi harus memperhatikan kualitas atau jumlah produk dan kualitas produk yang akan diproduksi kemudian dipasarkan. Konsistensi berarti menjaga kualitas dan kuantitas agar tetap stabil dalam melakukan produksi. Melalui tips dan trik yang dibagikan ini, diharapkan dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi para pelaku usaha tani lainnya.

Peserta sangat antusias mengikuti BOC volume 113 terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta. Untuk mencairkan suasana dan menambah konsentrasi peserta, BBPP Lembang juga mengadakan kuis berhadiah di tengah-tengah acara. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BBPP Lembang sebagai UPT Pelatihan di bawah Eseslon I Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), dalam rangka meningkatkan kualitas SDM pertanian, dilakukan dengan pembinaan P4S.

Hal tersebut sejalan dengan yang disampaikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), “Saat ini pertanian menghadapi tantangan yaitu untuk mencukupi pangan bagi seluruh rakyat Indonesia, karena itu harus dipastikan ketersediaan pangan di seluruh tanah air yang ditempuh melalui pendampingan petani untuk meningkatkan produksi, turun ke lapangan untuk sama-sama tanam, olah tanah, panen, mengolah hasil panen, mendistribusikan hasil panen, sehingga petani mendapat penghasilan yang layak”, jelas SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, pada kesempatan terpisah menyampaikan, “P4S sebagai pusat pembelajaran dari petani untuk petani, memegang peranan penting dalam pembangunan pertanian khususnya menghadapi tantangan kecukupan kebutuhan pangan rakyat Indonesia”, ujar Dedi.

“Pengembangan pertanian modern dengan memanfaatkan teknologi informasi harus senantiasa dilakukan, sehingga dapat meningkatkan perekonomian petani, walaupun kita masih didera wabah Covid-19”, ungkapnya.