DEM FARM SL-Agribisnis Padi di Kabupaten Cirebon
Pada hari Sabtu, tanggal 10 September tahun 2011 Menteri Pertanian, Dr. Ir. Suswono, MMA. beserta rombongan mengadakan kunjungan kerja dalam rangka Program Percepatan Peningkatan Beras Nasional (P2BN). Kegiatan diawali dengan melakukan panen perdana DEM FARM Sekolah Lapangan (SL) Agribisnis Padi yang bertempat di Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat.
Usai panen perdana, Mentan bersama Gubernur Jabar yang diwakili Kepala Dinas Pertanian Jabar, H. Endang Suhendar, Anggota DPRRI di antaranya Wakil Komisi IV DPRRI Herman Khaeron dan Wakil Bupati Cirebon, H. Ason Sukasa melakukan dialog interaktif dengan tema "Pelaksanaan Program Percepatan Peningkatan Beras Nasional (P2BN) di Kab. Cirebon" bersama para petani di halaman kantor Kecamatan Gegesik.
Kegiatan Sekolah Lapangan Agribisnis Padi merupakan suatu metode penyuluhan yang sangat tepat, dimana terjadi interaksi yang sangat intensif antara penyuluh dengan para petani. Kegiatan SL Agribisnis Padi dilaksanakan dilahan sawah milik kelompok tani Sri Tunggal Desa Gegesik Kulon Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon seluas 5 hektar. Varietas yang digunakan adalah Varietas Ciherang dengan menggunakan Teknologi Tanam Jajar Legowo 2:1 (30 x 15 x 50 Cm), pupuk organik dan pestisida organik.
SL Agribisnis Padi dilaksanakan atas kerjasama antara Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian melalui salah satu UPT nya yakni dan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang dengan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) Kabupaten Cirebon, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Petro Kimia Kayaku.
Hasil panen yang dilakukan oleh Menteri Pertanian dilokasi Dem farm SL Agribisnis Padi menghasilkan 9,8 ton/ha. Sedangkan biasanya petani hanya memperoleh hasil 6 ton/ha. Hasil panen lokasi SL Agribisnis lainnya dengan menggunakan varietas Impari 13 menghasilkan 8 ton/ha.
Pada kesempatan dialog interaktif petani mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pemerintah untuk melaksanakan SL Agribisnis dengan teknologi yang relatif baru, yang bisa diadopsi dengan pengawalan intensif dari para penyuluh membuahkan hasil yang luar biasa, para kelompoktani siap mendesiminasikan teknologi tersebut kepada kelompoktani lain diseluruh Kabupaten Cirebon.
Menyinggung adanya serangan hama tikus dibeberapa titik di daerah lumbung padi seperti Gegesik, Suswono mengingatkan, agar pelaporannya dilakukan secara cepat hingga serangan tersebut tidak meluas. Jika petugas lapangan sudah merasa melaporkan namun, belum juga ada tindakan bisa mengirim pesan pendek ke Kementrian Pertanian. Sebetulnya tidak ada masalah, sebab untuk pemberantasan hama itu ada. Demo farm (Denfarm) atau demo pertanian, tambah Mentan yang dinilai berhasil di Kab. Cirebon, patut dijadikan contoh bagi daerah-daerah lain.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi IV DPRRI Herman Khaeron mengatakan bahwa hasil yang rata-arata antara 7-8 ton gabah kering giling (GKG) /hektar dan hasil ubinan yang mencapai 9,98 ton gabah kering pungut (GKP) per hektar merupakan pencapaian yang luar biasa karena di daerah lain masih antara 7-8 ton per hektare. Disebutkan, DPRRI dan Pemerintah sangat serius memperhatikan petani. Di antaranya dilakukannya revisi Undang-undang Pertanian. "Bahkan kami sedang membahas Undang-undang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Ini salah satu bukti pemerintah itu memperhatikan petani," kata Herman
Di akhir dialog Menteri Pertanian menyampaikan pesan agar para petani terus semangat dalam melaksanakan usaha taninya yang berorientasi agribisnis.
Kegiatan diakhiri dengan pemberian Sertifikat dan penghargaan kepada para petani peserta SL Agribisnis Padi dan juga fasilitator serta instansi yang terlibat dalam pelaksanaan SL Agribisnis Padi di Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon yang diserahkan oleh Kepala BBPP Lembang dan diwakili oleh Kepala Bidang Program dan Evaluasi DR.Ir. Surachman Suwardi, MP.