Lewat UPLAND, Kementan Dorong Padi Organik Tasikmalaya Diakui Pasar Internasional

Peningkatan produktivitas dan diversifikasi pangan menjadi salah satu langkah strategis dalam menghadapi risiko krisis pangan saat ini. Isu global turut mempengaruhi ketersediaan pangan lokal dalam dua tahun ke belakang, seperti adanya pandemi covid-19 dan perubahan iklim.

bbppl-uplandtasik

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, pangan merupakan sektor utama dalam menghadapi berbagai krisis, mulai dari kelaparan dan kemiskinan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, pada kesempatan rapat pimpinan lingkup BPPSDMP juga menyampaikan hal senada. Dedi menekankan pentingnya peranan BPPSDMP dalam meningkatkan kapasitas SDM pertanian untuk terus melakukan peningkatan produktivitas dan diversifikasi pangan lokal.

Menanggapi hal tersebut, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang bekerja sama dengan Proyek Upland Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menyelenggarakan Pelatihan “Manajemen Agribisnis Padi Organik” pada 2-4 Juni 2022.

Kabupaten Tasikmalaya menjadi salah satu dari 14 kabupaten/kota di Indonesia dalam Proyek Pengembangan System Pertanian Terpadu di Dataran Tinggi (UPLAND=The Development of Integrated Farming System at Upland Areas Project).

Program ini dirancang menggunakan sumber dana dari pinjaman Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang pembayarannya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.

Pelatihan bertempat di Hotel Puteri Gunung, Lembang, Bandung Barat. Peserta terdiri dari 30 orang staf pemerintah dan penyuluh dari Kabupaten Tasikmalaya. Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika membuka pelatihan secara resmi.

“Diharapkan setelah mengikuti pelatihan, Bapak dan Ibu peserta dapat meningkat pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam pendampingan kepada di kawasan program UPLAND,” kata Ajat.

Ajat melanjutkan dengan memberikan materi Kebijakan Pengembangan SDM Pertanian dalam Mendukung Program Ketahanan Pangan. Pada kesempatan ini, disampaikan tentang arah kebijakan Kementerian Pertanian terutama peranan BPPSDMP yang terus berupaya meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh melalui pelatihan secara massif.

Materi lainnya disampaikan oleh Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, dan Widyaiswara BBPP Lembang. Adapun kurikulum selama berlatih terdiri dari: Kelembagaan Padi Organik, Manajemen Pengelolaan Badan Usaha Milik Petani (BUMP), Pengembangan Usaha Padi Organik, dan Kemitraan Usaha Padi Organik.

Proyek UPLAND kini telah memasuki tahun ketiga sejak diluncurkannya pada 2019 lalu. Penyaluran dana proyek UPLAND sendiri dilakukan melalui 2 mekanisme. Pertama, mekanisme on granting (penerusan hibah) untuk kegiatan fisik. Seperti pembangunan prasarana lahan dan air serta pengadaan alsintan.
Kedua, mekanisme tugas pembantuan untuk kegiatan non fisik. Seperti pelatihan, kegiatan demplot dan lain-lain.

Di penghujung pelatihan, Daniel perwakilan peserta, menyampaikan harapannya, “kami berharap, setelah pelatihan ini kami mampu mendampingi petani untuk terus mengembangkan kawasan padi organik di Tasikmalaya, sehingga padi organik Tasikmalaya bisa diterima kembali di pasar internasional.” DRY