Optimisme Petani, Program Pompanisasi Kementan Tingkatkan Produksi Padi

GARUT – Dalam beberapa tahun terakhir, kebutuhan produksi pangan terus meningkat. Namun, alih fungsi lahan sawah terjadi secara massif setiap tahun. Untuk memastikan ketersediaan pangan, Kementerian Pertanian menggulirkan sejumlah strategi, di antaranya Perluasan Areal Tanam (PAT) dengan tiga program utama yaitu optimalisasi lahan rawa, pompanisasi, dan padi gogo (tumpang sisip). Program pompanisasi ini dijalankan diberbagai daerah, seperti Garut.

Program Pompanisasi yang digagas Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, fokus pada 2 cara yaitu memperbaiki pompa yang sudah ada dan menyediakan pompa baru sesuai kebutuhan petani di tiap wilayah. "Ini semua untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi 280 juta jiwa penduduk Indonesia,"tutur Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan Kementan terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri. Menurutnya, saat ini fokus Kementan adalah mewujudkan akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas pangan agar mampu swasembada.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, sebagai penanggung jawab program PAT wilayah Kabupaten Garut, meninjau pelaksanaan pompanisasi di Kelompok Tani Serang Tani dan Sugih Mukti, Desa Cigawir, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Minggu (8/9).
"Kami minta agar dilakukan musyawarah di dalam kelompok tani untuk terus mengoptimalkan produktivitas padi di kelompok tani masing-masing,"tutur Ajat.

Ketua Kelompok Tani Serang Tani, Asep Rahmat, menyampaikan terima kasihnya kepada Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian Kabupaten Garut atas bantuan pompanisasi. "Kami yakin dengan pompanisasi, tadinya menanam hanya 1-2 kali setahun, saat ini bisa 3 kali. Hasilnya biasa 1 tumbak 6-8 kilo, saat ini bisa menjadi 10-12 kilo,"ucapnya.