Pelatihan Selesai, Penyuluh Siap Dampingi Petani Jaga Ketahanan Pangan
LEMBANG – Pelatihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian Ahli yang dilaksanakan Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, telah selesai dilaksanakan. Penutupan pelatihan dilakukan Kepala Balai, Ajat Jatnika, Minggu (9/6/2024), di Kantor UPTD PKP Wilayah Cimalaka, Kabupaten Sumedang.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pelatihan ini sangat penting. Sebab, penyuluh adalah garda terdepan dalam pertanian. Ia pun berharap penyuluh dan petani bergerak cepat. "SDM pertanian mulai dari penyuluh hingga petani harus bergerak cepat mengambil bagian menjaga ketahanan pangan," katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan pendekatan holistik mendukung budidaya pertanian mulai dari sarana prasarana. Oleh karena itu, pada setiap prosesnya terus dilakukan upaya peningkatan kapasitas SDM.
Sementara Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, saat menutup Pelatihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian Ahli mengatakan sumber daya manusia berperan penting mensukseskan program pembangunan pertanian. "Seorang penyuluh pertanian sebagai pendamping petani, keberadaannya harus memberi kontribusi positif dengan terus memperbaharui kompetensi dan orientasi kerja untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani," tutur Ajat.
"Kembali saya ingatkan agar kita bisa berkolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mensukseskan program perluasan areal tanam. Menghadapi musim kemarau agar tetap bisa menanam padi maka dapat dioptimalkan melalui pompanisasi dan dukungan alat mesin pertanian," imbuhnya.
Ajat menyampaikan data bahwa luas sawah tadah hujan seluas 1 – 1,5 juta hektar potensial untuk ditanami apalagi jika dilakukan tumpang sisip antara lahan pertanian dan perkebunan.
Setelah menerima materi secara klasikal di BBPP Lembang selama 2 minggu, rangkaian pelatihan diakhiri praktik kompetensi pada tanggal 4 – 9 Juni 2024, dilaksanakan di Kabupaten Sumedang. Tiga puluh peserta menyebar di 6 desa di wilayah Kecamatan Cimalaka yaitu Desa Mandalaherang, Cibeureum Kulon, Serang, Nyalindung, Naluk, dan Padasari.
Peserta melakukan tahapan praktik kompetensi mulai dari pengumpulan data potensi wilayah dan menganalisa potensi, masalah, dan pemecahan masalah, membuat programa penyuluhan pertanian, menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan (RKTP), menyiapkan rencana kegiatan penyuluhan pertanian baik materi, media, metode, dan evaluasi dan puncaknya melakukan praktik penyuluhan kepada anggota kelompok tani di masing-masing desa. Kegiatan praktik kompetensi diakhiri dengan mengolah, menganalisis dan menyusun laporan hasil praktik kompetensi.
Peserta yang berasal dari Kota Ambon, Maluku, Elfina Rahanera, mengaku mendapat banyak ilmu dari kegiatan ini. "Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami dalam mengemban tugas sebagai penyuluh pertanian," ucapnya.
Hal senada disampaikan peserta lainnya, Melisa Pratiwi Ohleky. "Seluruh rangkaian kegiatan pelatihan selama 3 minggu kami jalani dengan senang, karena baik sarana prasarana, widyaiswara, materi, metode dan kepanitiaan sangat mendukung dan menciptakan suasana berlatih yang menyenangkan bagi kami," katanya.