300 Aparat Desa OKU Timur Siap Jaga Ketahanan Pangan
Dalam rangka studi tiru wujudkan ketahanan pangan di desa, 300 orang aparat desa terdiri dari camat, kepala desa, dan ibu PKK Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Provinsi Sumatera Selatan mempelajari pertanian modern.

LEMBANG. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, saat ini tengah gencar mengajak seluruh daerah di Indonesia untuk siap menghadapi el nino. “Ancaman krisis pangan ini semakin nyata, kita tidak boleh abai karena sebagian negara sudah mengalami dampaknya, dan ini tidak boleh terjadi di Indonesia,” tegasnya.
Indonesia mampu menjadi salah satu negara pertanian kuat di dunia yang memiliki ketahanan pangan berkualitas dan berkelanjutan. Menurut SYL, faktor pendorong dari keberhasilan ini adalah hadirnya teknologi dan sistem pertanian mumpuni, serta kemampuan SDM pertanian unggul di seluruh Indonesia.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi juga menyampaikan bahwa SDM pertanian mampu menjadi faktor pengungkit peningkatan produksi dan produktivitas untuk mewujudkan ketahanan pangan. “SDM berkontribusi 50% mengungkit produktivitas, maka kalau kita ingin pertanian maju, mandiri dan modern, maka SDM merupakan kata kunci yang harus ditingkatkan kualitas dan kompetensinya,” katanya.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai unit pelaksana teknis Kementerian Pertanian di bawah koordinasi BPPSDMP, menjalankan standar pelayanan publik salah satunya menerima kegiatan kunjungan dari berbagai stakeholder se-Indonesia. Salah satunya dari aparat desa Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten yang mengusung slogan “Maju Lebih Mulia” ini merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi pertanian cukup baik.
Kamis (20/7/2023), 300 orang camat, kepala desa dan ibu PKK hadir di BBPP Lembang untuk belajar pertanian modern. Diterima secara resmi oleh Kepala Bagian Umum, Yullyndra Tisna Diputri didampingi tim manajemen dan widyaiswara.
Pimpinan rombongan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Rusman, menyampaikan harapannya, “ilmu yang nantinya kami peroleh di BBPP Lembang semoga memberi manfaat untuk pengembangan pertanian di wilayah masing-masing di Kabupaten OKU Timur,” tuturnya.
Terbagi 2 sesi, rombongan menerima materi tentang pertanian hidroponik, pascapanen pengolahan hasil pertanian dan budidaya kopi dari widyaiswara BBPP Lembang. Lalu peserta bergerak menuju Inkubator Agribisnis BBPP Lembang, meninjau lahan praktik untuk melihat langsung praktik budidaya sayuran dan buah secara hidroponik berbagai sistem, yaitu irigasi tetes, aeroponik, deep flow technique, wick system dan nutrient film technique.
Peserta tampak antusias mendengarkan penjelasan widyaiswara dan pengelola lahan praktik saat praktik langsung membuat instalasi DFT, persemaian dan penanaman sayuran secara hidroponik. Menjadi inspirasi bagi aparat desa ini untuk mempraktikkan di desa masing-masing menjaga ketahanan pangan di desanya.
Di laboratorium pengolahan hasil pertanian, ibu-ibu PKK praktik membuat olahan jagung manis menjadi eskrim jagung yang dapat menjadi alternatif meningkatkan nilai tambah produk pertanian yang potensial di desanya.
Sementara itu, di lahan terbuka Inkubator Agribisnis, sebagian peserta memperoleh penjelasan tentang budidaya kopi jenis arabica dan proses pascapanen dan pengolahannya hingga menjadi bubuk kopi.
Perwakilan peserta, Rohani Kepala Desa Mulyo Agung Kecamatan Buay Madang, menyampaikan, “Kami belajar hidroponik di sini mulai dari pengenalan media tanam hingga proses pemeliharaannya, semoga bisa kami praktikkan dan hasilnya memuaskan nantinya,” ucapnya.
Senada yang disampaikan oleh Sunaryo, Kepala Desa Kurungan Nyawa III Kecamatan Buay Madang yang menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah desa OKU Timur dan BBPP Lembang, “Kami membawa ilmu dari sini untuk bisa kami terapkan bersama masyarakat di desa kami, menuju OKU Timur Maju Lebih Mulia,” ungkapnya.