Kementan Menggandeng Akademisi untuk Penumbuhan Petani Milenial
Generasi muda dari Universitas Swadaya Gunung Jati ingin belajar tentang integrated farming system dan kelembagaan pembiayaan koperasi.
LEMBANG. Pertanian menjanjikan kehidupan yang lebih baik bagi bangsa dan rakyat. "Saat ini, generasi muda telah masuk era teknologi digital, sehingga perlu adaptasi dalam memanfaatkan peluang dan memenangkan kompetisi," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menekankan Kementan fokus pada pengembangan SDM. “Kondisi pertanian dan petani, mengharuskan kita lebih fokus mengembangkan petani muda, karena mereka yang akan melanjutkan estafet pembangunan pertanian,” kata Dedi.
Untuk kedua kalinya dalam sebulan ini, Universitas Swadaya Gunung Jati mengunjungi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Kali ini, mahasiswa angkatan tahun 2021 Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian sebanyak 56 orang didampingi Dosen melakukan kunjungan praktikum ke BBPP Lembang, Jumat (7/7/2023). Rombongan diterima oleh Tim Manajemen dan Widyaiswara BBPP Lembang.
Selanjutnya, widyaiswara, Riyadi Pratiwa memberikan materi tentang pertanian terpadu dan diakhiri materi manajemen keuangan yang disampaikan oleh Rosros Rosdiantini.
Tidak berlama, rombongan bergerak menuju Inkubator Agribisnis untuk melihat langsung aktivitas agribisnis di Inkubator Agribisnis BBPP Lembang. Dibagi 2 kelompok, kelompok pertama menuju packing house. Ketua Koperasi Petani Bina Alumni Visioner Petani Sejahtera (BAVAS), Thuji Gilang Permana, menjelaskan kelembagaan koperasi petani BAVAS dan aktivitas pemasaran yang dilakukan koperasinya petani tersebut.
Kelompok kedua di zona rumah kompos, widyaiswara didampingi petugas pengelola lahan praktik mendemokan proses pembuatan eco-enzym. Eco- *enzym* adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula dan air. Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat.
Manfaat eco-enzym dibidang pertanian diantaranya sebagai cairan pembersih dan pupuk tanaman. Mahasiswa tampak antusias memperhatikan penjelasan dan praktik langsung membuat eco-enzym, memotong-motong kulit buah-buahan dan ditambahkan air serta gula.
Akhmad Jaeroni, Dosen Universitas Swadaya Gunung Jati mengatakan, “sarana praktik di BBPP Lembang cukup lengkap dan bisa membuat generasi muda belajar teknologi pertanian terkini sehingga diharapkan generasi muda dapat melanjutkan ,” ujarnya