KTNA Cikoneng Ciamis Belajar Pertanian di Lembang, Ini Hasilnya
Pertanian menjadi salah satu sektor penyokong bagi Desa Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Terlebih, sebagian besar masyarakat Cikoneng berprofesi sebagai petani, baik pangan maupun hortikultura.
Dilansir dari situs resmi Desa Cikoneng, desa ini juga memiliki wilayah persawahan yang luas (106,1 Ha.) sehingga menjadikan Cikoneng sebagai salah satu daerah pemasok beras. Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Cikoneng – Ciamis turut mendukung dan mengoptimalkan potensi tersebut, salah satunya melalui peningkatan kapasitas SDM pertanian.

Kamis (13/12/22), sedikitnya 45 orang rombongan KTNA yang terdiri dari petani, nelayan, dan wirausahawan, menyambangi Balai Besar Pelatihan pertanian (BBPP) Lembang. Kunjungan dilakukan dalam rangka pelatihan budidaya dan pasca panen.
Sebelum berkeliling area BBPP Lembang, Dewi Padmisari, Estu Hariyani, dan Fiadini Putri, terlebih dahulu membekali peserta dengan materi di kelas. Peserta mendapat ilmu penanganan pasca panen, seperti pengolahan cabai merah segar menjadi abon cabai, blok cabai, dan minyak cabai.
Untuk memperkaya pengetahuan peserta, Widyaiswara mengajak rombongan berkeliling Inkubator Usaha Tani (IUT) BBPP Lembang. Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian menjadi tempat pertama yang dikunjungi peserta.
Di sini peserta melihat contoh produk-produk olahan seperti pada materi yang disampaikan. Terdapat pula minyak bawang yang dapat dimanfaatkan sebagai bumbu penyedap pada nasi goreng. Selain itu, Laboratorium Pengolahan Hasil juga memiliki produk olahan lainnya seperti sister say atau sistik yang terbuat dari sayur.
Sesuai dengan tema “pengolahan pasca panen”, Widyaiswara mengajak peserta ke packing house yang dimiliki BBPP Lembang. Pengemasan yang dilakukan di packing house merupakan tahapan terakhir sebelum komoditas diangkut untuk dipasarkan. Terdapat cool storage yang dapat menampung hingga 100 container berukuran sedang.
Peserta kemudian beranjak menuju screen house aeroponik. Didampingi petugas lapang, peserta melihat perbanyakan benih kentang G0 sistem aeroponik. Nampak umbi kentang menggantung pada bagian akar di bawah permukaan styrofoam.
Berlokasi tepat di sebelah screen house aeroponik, peserta melihat budidaya tomat beef dengan sistem irigasi tetes. Tomat beef merupakan jenis tomat dengan ukuran yang besar dan kaya akan daging.
Di sela-sela kunjungan, Tatang Lesmana, Ketua KTNA Cikoneng, Tata Lesmana, menyatakan sagat puas dengan kunjungan kali ini. “Kami dapat melihat berbagai komoditas yang mungkin dapat kami coba kembangkan di Cikoneng,” imbuhnya. Ia juga berpesan kepada rekan-rekan petani, khususnya di Desa Cikoneng untuk terus aktif dan produktif, salah satunya dengan mencetak komoditas baru nan unik seperti yang ada di BBPP Lembang.
Kunjungan diakhiri dengan melihat anggur di screen tanaman anggur. Di sini peserta dapat melihat koleksi anggur di BBPP Lembang yang baru saja dipanen untuk pertama kalinya. Setelah satu tahun dikembangkan, kini BBPP Lembang memiliki 20 varietas anggur. Peserta juga berkesempatan mencoba anggur yang dikembangkan dengan pupuk organik ini.
Kementerian Pertanian kian serius dalam mendukung peningkatan kapasitas SDM pertanian. Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), menegaskan bahwa kapasitas SDM pertanian menjadi salah satu fokus Kementan.
Produktivitas kapasitas SDM pertanian ini demi terwujudnya ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan para petani tetap terjaga.
Komitmen Mentan juga dibuktikan dengan torehan prestasi Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo melalui KORPRI Award pada puncak HUT KORPRI ke-51 di Jakarta November lalu. KTNA Nasional menilai sektor pertanian di bawah pimpinan SYL terus mengalami pertumbuhan positif.
Senada, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menegaskan, kunci keberhasilan kapasitas SDM pertanian adalah peningkatan produktivitas.
“Peningkatan produktivitas ada di tangan petani dan penyuluh. Karena itu kami siap untuk genjot produktivitas dengan mensupport program-program pertanian,” jelas Dedi.. DRY/YKO