Bisnis Pertanian Menarik Minat Calon Purnabhakti PT. PLN
Dalam rangka pembelajaran bagi calon purnabhakti PT. PLN, BBPP Lembang sharing knowledge tentang teknologi hidroponik dan budidaya aquaponik
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan, “kunci kemajuan bangsa ada di SDM pertanian, yaitu pendidikan, pelatihan dan penyuluhan,” jelasnya.
Sebagai instansi penyelenggara pelatihan untuk peningkatan SDM pertanian di bawah koordinasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang melatih petani dan penyuluh pertanian serta insan pertanian lainnya pada kegiatan pelatihan, magang, studi banding dan kunjungan.
Rabu (24/08/2022), 15 orang calon purnabhakti PT. PLN berkunjung untuk belajar pertanian di BBPP Lembang. Sudaryanto, pimpinan rombongan menyampaikan, “tujuan kami berkunjung kesini untuk membekali calon purnabhakti PT. PLN tentang budidaya sayuran dengan hidroponik dan aquaponik”.
Rombongan diterima secara resmi oleh Koordinator Program dan Evaluasi didampingi Widyaiswara dan Tim Manajemen BBPP Lembang.
Taufik Lukman, Koordinator Program dan Evaluasi BBPP Lembang, menyampaikan, “masa pensiun bukanlah akhir dari segalanya. Bisnis di bidang pertanian menjadi salah satu cara mengisi masa purnabhakti. Teknologi hidroponik merupakan teknik budidaya di lahan sempit dengan hasil lebih banyak yang sedang tren saat ini,” jelas Taufik.
Aspek panen dan pascapanen sayuran merupakan salah satu tahapan penting dalam tahapan budidaya tanaman. Dewi P.S., Widyaiswara BBPPP Lembang menyampaikan pentingnya panen dan pascapanen.
“Proses panen dan pascapanen sayuran penting agar sayuran yang akan dipasarkan tetap dalam kondisi segar sehingga dapat menekan losses,” ujar Dewi. Tahapan pascapanen sayuran mulai dari pencucian, sortasi, grading, packing, dan pengiriman produk, dijelaskan dengan baik.
Usai sesi materi, peserta berkeliling lahan praktik Inkubator Usahatani. Di zona Rumah Pangan Lestari, peserta mempraktikkan persemaian benih kangkung setelah dijelaskan cara melakukan persemaian oleh Widyaiswara, Cece Mulyana. Peserta juga praktik penanaman bibit kangkung di sistem aquaponik, dan dilanjutkan praktik panen pakcoy.
Di laboratorium kultur jaringan, petugas sarana dan prasarana menjelaskan secara umum teknologi perbanyakan tanaman dengan teknologi kultur jaringan. Di laboratorium pengolahan hasil, peserta membeli aneka produk olahan seperti selai stroberi, sorbet mangga, es krim ubi ungu, dan cistik wortel. Di screen tanaman hias, peserta memborong koleksi tanaman hias kaktus dan sukulen.
Selanjutnya, dibimbing oleh Widyaiswara dan pengurus Koperasi BAVAS (Bina Alumni Visioner Petani Sejahtera), peserta praktik pascapanen aneka sayuran seperti ketimun, tomat, kangkung, pakcoy, dan kembang kol.
Bambang Dwiyanto, peserta kunjungan mengatakan, “luar biasa, kami memperoleh pembekalan di sini dan melihat langsung pembibitan sayuran secara hidroponik dan packaging aneka sayuran,” katanya. “Terimakasih BBPP Lembang, saya akan mencoba untuk menekuni bisnis pertanian khususnya hidroponik untuk mengisi masa purnabhakti,” ungkap Bambang yang bertugas di PT. PLN wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu. (Yoko/Che)