Kementan Tingkatkan Life Skill Petani Muda melalui Magang di P4S

Di tengah berbagai krisis yang sedang melanda bangsa Indonesia bahkan dunia, menjadi keharusan untuk mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan termasuk sektor pertanian. Salah satu yang harus disiapkan adalah kualitas SDM dengan memberikan berbagai keterampilan hidup (life skill) dan menambah wawasan kewirausahaan

LEMBANG. Bisnis pertanian yang mampu bertahan untuk jangka waktu lama dan terus berkembang umumnya memilki pondasi kuat yang menopang kemajuan usaha. Dibutuhkan petani dan pelaku usaha pertanian yang kreatif dan inovatif agar bisnis pertaniannya terus berkembang. 

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, “peluang bisnis di bidang pertanian menjanjikan. Petani muda harus terlibat memajukan sektor pertanian dari hulu hingga hilir,” jelas SYL. “Ini semua agar ketahanan pangan dan kesejahteraan petani tercapai,” paparnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, juga menyampaikan bahwa, “kunci sukses pembangunan pertanian tergantung dari kualitas SDM nya.”

Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program (Program IPDMIP) di Kementerian Pertanian melakukan berbagai langkah konkrit untuk meningkatkan kualitas SDM pertanian, salah satunya melalui Pelatihan Keterampilan Bisnis Kewirausahaan dilanjutkan Magang di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S).  

Pelatihan Keterampilan Bisnis Kewirausahaan dilaksanakan selama 5 hari dari tanggal 1 – 5 Agustus 2022. Magang dilaksanakan di P4S Lembang Agri, Cikidang, Lembang, Bandung Barat, selama 10 hari tanggal 5 – 14 Agustus 2022. Peserta sebanyak 30 orang petani muda dari 5 provinsi.

Di P4S Lembang Agri yang diketuai oleh Dodih, peserta diberi materi secara teori dan praktik, diawali dengan pengenalan P4S Lembang Agri dan kelembagaannya. Selanjutnya peserta memperoleh materi secara klasikal dan praktik tentang pengolahan lahan, digital marketing, budidaya tanaman di Smart Green House, sistem kendali dan otomasi nirkabel di lahan pertanian, sistem pemupukan hortikultura, kemitraan, pengendalian hama penyakit, pengenalan rantai pasok pemasaran, pemasaran dan kemitraan serta pemasaran ekspor. Fasilitator pelatihan merupakan pengurus P4S Lembang Agri.

Pada materi Pengelolaan Rantai Pasok Pemasaran, Jumat (12/08/2022), Fasilitator dari P4S Lembang Agri, Ucu Sutisna memberikan materi Pengenalan Rantai Pasok Pemasaran. Lalu, peserta dibagi menjadi 3 kelompok dan praktik membuat matrik pola tanam, yaitu waktu tanam dan waktu panen buncis Kenya, dengan 3 perbedaan perlakuan. Kelompok pertama dengan target panen 100 kg/hari, kelompok kedua dengan target panen 80 kg/hari dan kelompok ketiga dengan target panen 60 kg/hari. Matrik ini dibuat sebagai simulasi bagi petani dalam mencapai target supply yang sudah ditentukan pasar, terutama pasar swalayan dan ekspor yang harus kontinu.

Prengki Pandinoto, peserta dari Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan, “terimakasih kepada seluruh panitia pelatihan dan magang sudah memberikan kami kesempatan menimba ilmu. Alhamdulillah banyak pengetahuan baru yang saya peroleh selama pelatihan di BBPP Lembang dan dilanjutkan magang di P4S Lembang Agri,” jelas Prengki. 

“Saya juga bisa bertemu banyak teman sesama wirausaha muda sehingga bisa sharing pengalaman bisnis di bidang pertanian. Silaturahmi kami akan terus berlanjut sepulang kami ke wilayah masing-masing, bekerjasama bisnis pertanian untuk memajukan sektor pertanian,” katanya lagi. “Saya puas dan merasa bangga bisa memperoleh ilmu baru baik teori dan praktik selama pelatihan dan magang, dan akan saya aplikasikan di wilayah saya,” ujar Prengki. (Yoko/Che)