Kementan Ubah Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga Penyuluh dan Staf Lapang di Jatim dan Kalimantan

Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus menyokong peningkatan kualitas SDM pertanian, salah satunya melalui Program Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program (IPDMIP).


Seperti yang disampaikan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

Mentan SYL memaparkan, dunia pertanian mengalami perubahan yang signifikan seiring dengan kian masifnya penetrasi teknologi dan internet. Terlebih di tengah pandemi sekarang, metodologi dan strategi pengembangan pertanian menjadi tantangan tersendiri.

Lebih lanjut Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi juga menyatakan bahwa "Pertanian harus menghasilkan uang. Ini yang menjadi salah satu core dari IPDMIP, menguatkan kapasitas dan SDM petani maupun penyuluh melalui berbagai program”.

Kehadiran IPDMIP juga disambut baik di banyak daerah.  Program pelatihan ini akan terus berkembang menjadi kawasan yang meningkatkan pendapatan petani dan menjadi katalisator dalam menciptakan SDM pertanian yang unggul dan berdaya saing.

Tidak hanya kemampuan teknis pertanian, IPDMIP juga membekali SDM pertanian tentang pemahaman keuangan yang penting untuk dikuasai petani khususnya di tingkat rumah tangga.

Mendukung hal tersebut, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai salah satu UPT lingkup Pusat Pelatihan Pertanian mengadakan Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan bagi Penyuluh dan Staf Lapang Tingkat Dasar IPDMIP Angkatan ke-7.

Pelatihan berlangsung selama tiga hari efektif pada 21-23 Juli 2022. Peserta terdiri dari 30 orang penyuluh dan staf lapang yang berasal dari Sambas, Lumajang, Ketapang, dan Kayong Utara.
Selama berlatih peserta mendapat materi yang berfokus pada pengelolaan keuangan terutama di tingkat rumah tangga, antara lain: Pengenalan Produk dan Layanan Keuangan; Pembiayaan Pertanian; Pengelolaan Keuangan Usaha Tani; Pencatatan Konsolidasi Usaha Tani; Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga; dan Penjelasan Metodologi PLEK bagi Ketua Kelompok Tani dan Rencana Tindak Lanjut. Materi disampaikan oleh Widyaiswara BBPP Lembang dan  Narasumber dari Himbara.

Berdasarkan hasil evaluasi, setelah tiga hari berlatih seluruh peserta telah menguasai seluruh materi yang disampaikan. Diharapkan ini dapat menjadi bekal bagi para peserta yang akan menyampaikan kembali materi tersebut kepada kelompok tani binaan sebagai tindak lanjut pasca pelatihan.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, berpesan bahwa “pelatihan lliterasi dan edukasi keuangan kali ini bertujuan utnuk mengubah cara pengelolaan keuangan rumah tangga pelaku pertanian agar dapat lebih terorganisir dan melek keuangan”.

Ajat juga berharap setelah mengikuti pelatihan kali ini para penyuluh dapat menyampaikan ilmu yang telah didapat kepada petani melalui pelatihan lanjutan.
Zainal Lukman, peserta asal Sambas menyampaikan kesannya setelah berlatih. Menurutnya pelatihan ini sangat bermanfaat khususnya bagi pelaku usaha tani yang mungkin belum mengenal cara pengelolaan keuangan khususnya di tingkat rumah tangga. DRY/YKO