Sektor Menjanjikan, Karyawan Calon Purnabakti Persiapankan Masa Pensiun dengan Belajar Pertanian
Kementerian Pertanian terus berupaya mencetak SDM pertanian yang unggul dan berdaya saing. Pelatihan bagi berbagai generasi, terus dilakukan Kementan guna mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
Seperti yang kerap disampaikan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa “SDM menjadi kunci penting dalam pembangunan pertanian dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman”.
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi juga menyampaikan “Salah satu fokus BPPSDMP adalah mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal, berdaya saing, serta berjiwa entrepreneur. Pusat Pelatihan pertanian harus menjadi pionir dalam meningkatkan kapasitas SDM Pertanian melalui pelatihan yang berkualitas. SDM Pertanian inilah yang menjadi tonggak dalam mendukung pertanian yang maju, mandiri, dan modern,” katanya.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai salah satu UPT BPPSDMP turut berperan dalam meningkatkan kapasitas SDM pertanian. Tidak hanya melalui pelatihan, proses pembelajaran di BBPP Lembang dilakukan dengan berbagai kreatif cara seperti PKL mahasiswa dan agro edu wisata.
Karyawan ESQ Leadership Centre melakukan kunjungan ke BBPP Lembang pada Selasa (13/7). Peserta kunjungan adalah 20 orang karyawan yang telah memasuki masa persiapan pensiun (MPP).
Kunjungan dilakukan dalam rangka belajar pertanian sebagai bekal para karwayan saat pensiun. Tema yang diambil adalah hidroponik. Tema ini dipilih karena menjadi salah satu sistem penanaman yang mudah diterapkan sekalipun di lahan sempit.
Cece Mulyana, Widyaiswara BBPP Lembang spesialisasi budidaya tumbuhan memandu kunjungan kali ini. Sebagai titik pertama, peserta diajak melakukan praktik membuat wick system dengan alat dan bahan sederhana. Wick system merupakan salah satu model hidroponik sederhana karena sistem ini adalah sistem yang pasif. Pada wick system diperlukan larutan nutrisi yang akan ditarik ke media tanam dari bak/tangki penampung melalui sumbu.
Peserta dibagi menjadi empat kelompok dan masing-masing mencoba membuat wick system.
Selanjutnya peserta mengunjungi screen house melon. Pada screen house ini peserta dapat melihat model lainnya dari penanaman sistem hidroponik yakni irigasi tetes. Peserta tampak tertarik dengan sistem hidroponik ini. Selain itu, peserta juga diperkenalkan dengan sistem aeroponik, sebuah sistem penanaman yang tidak bermedia tanah maupun air untuk tumbuh dan berkembang. pada aeroponik, suplai nutrisi dipenuhi dengan menyemprotkan air.
Lebih lanjut, Cece mengajak peserta melihat metode NFT dan DFT di Kawasan Rumah Pangan Lestar (KRPL).
Kunjungan ditutup di screen tanaman hias, Peserta melihat berbagai macam tanaman hias koleksi BBPP Lembang mulai dari angrek, kaktus, sekulen, dan lainnya yang dapat dibeli sebagai oleh-oleh.
Abdul Basyit, salah satu peserta menyatakannya kesannya setelah berkunjung ke BBPP Lembang. “Sebuah pengalaman baru bagi kami dan dapat menjadi inspirasi berusaha tani setelah kami pension nanti,” katanya. YKO/DRY