Diklat Teknis Agribisnis Tebu
Kementerian Pertanian menetapkan 4 (empat) Program Sukses Pembangunan Pertanian 2010-2014. Salah satunya adalah pencapaian swasembada gula/tebu. Tantangan yang dihadapi dalam upaya pencapaian tersebut yaitu terbatasnya penguasaan teknologi yang berakibat terhadap rendahnya tingkat produksi per hektar (81 ton/ha) dan rendahnya rendemen tebu yang hanya mencapai rata-rata 6,48%. Hal ini disebabkan oleh rendahnya penguasaan teknologi dan posisi tawar petani tebu juga sangat lemah.
Guna mengantisipasi tantangan tersebut, maka sangat penting dilakukan kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani tebu.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang mengadakan kegiatan Diklat Teknis Agribisnis Tebu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap pelaku usaha tani baik dari segi kualitas, kuantitas, daya saing di pasar domestik maupun untukĀ keperluan ekspor yang bermuara kepada kesejahteraan petani.
Diklat Teknis Agribisnis Tebu dilaksakan selama 7 (tujuh) hari efektif dimulai tanggal 8 hingga 15 Juni 2012 bertempat di Kampus BBPP Lembang. Pelaksanaan kegiatan Diklat Teknis Agribisnis Tebu berlangsung secara Klasikal dan juga Praktek Kerja Lapangan di PG Rajawali II Unit PG Subang. Peserta yang mengikuti Diklat Teknis Agribisnis Tebu berjumlah 30 peserta yang berasal dari Provinsi Jawa Barat dan Papua.
Diharapkan dengan terselenggaranya dan diikutinya Diklat Teknis Agribisnis Tebu dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas pelaku usaha tani tebu tentang dasar-dasar budidaya, pengolahan tanah dan mekanisasi, pembibitan dan penataan varietas, penenaman dan kepras, pemeliharaan, tebang, muat dan angkut, Analisa Rendemen Individu (ARI) analisa usaha tani serta pengenalan proses pengolahan gula.