Penutupan Pelatihan Program IPDMIP, Kapusluh: Pertanian Tidak Boleh Berhenti

Minggu (11/4), menjadi hari terakhir dari rangkaian Pelatihan Penyegaran Penyuluh dan Staf Lapangan Program IPDMIP. Pelatihan yang telah dilaksanakan sejak lima hari lalu ditutup dengan post-test, penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL), dan materi Kebijakan Pertanian yang disampaikan oleh Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluh), Leli Nuryati, sekaligus menutup acara.  bbpp ipdmip penutupan

Kepala Pusluh, dalam arahannya menyampaikan beberapa poin penting, program IPDMIP merupakan ranah dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) untuk meningkatkan kapasitas penyuluh dan staf lapangan. Leli berharap penyuluh dan petani tetap semangat meskipun masih dalam kondisi pandemic Covid-19.  

“Pertanian tidak boleh berhenti. Peningkatan produktivitas menjadi penilaian untuk kinerja penyuluh,” tegasnya. Ia menambahkan, khusus wilayah IPDMIP, terutama yang memiliki irigasi, indikator utama bukan hanya produktivitas, namun juga peningkatan indeks pertanaman. “Tetap semangat, gunakan teknologi untuk membangun jejaring. Turun ke lapangan, dorong peningkatan kapasitas dan kesejahteraan petani,” tutupnya.  

Sejalan dengan visi misi Kementerian Pertanian yang diamanatkan kepada BPPSDMP, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), dalam berbagai kesempatan menyampaikan dukungannya kepada Program IPDMIP. "IPDMIP bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian di daerah irigasi. Dan tentunya juga peningkatan pendapatan petani yang ujung-ujungnya adalah peningkatan kesejahteraan petani," katanya.  

Ditambahkan oleh Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, terdapat alasan yang membuat IPDMIP penting untuk dijalankan. "Ada tiga hal yang menjadi dasar mengapa program IPDMIP penting dijalankan. Pertama, karena IPDMIP mendukung peningkatan produksi pertanian dalam mencapai ketahanan pangan. Kedua, IPDMIP mendukung penguatan kelembagaan pengelola pertanian beririgasi. Dan ketiga, peningkatan infrastruktur irigasi yang lebih produktif dan manajemen yang berkelanjutan," tuturnya.  

Dedi Nursyamsi menjelaskan, IPDMIP sejalan dengan kebijakan nasional lantaran turut  mewujudkan kedaulatan pangan nasional yang mengedepankan kemajuan sektor pertanian serta meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.

Sebagaimana diketahui, pelatihan diikuti oleh 30 orang penyuluh dan staf lapangan dari Kabupaten Banyumas bertempat di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Setelah mendapat pelatihan yang dikemas dalam bentuk klasikal, praktik, dan kunjungan lapang, melalui hasil pre-test dan post-test terdapat peningkatan pemahaman materi peserta dari nilai rata-rata 49% menjadi 83% setelah mengikuti pelatihan. Melalui peningkatan ini diharapkan peserta dapat menerapkan materi yang didapat dalam aktiivitas sehari-hari sebagai penyuluh dan staf lapangan. Penerapan materi akan dilihat dari penyusunan RTL oleh masing-masing peserta, dan akan dilakukan bimbingan lanjutan sekaligus pendampingan oleh Widyaiswara BBPP Lembang.  

“Terima kasih kepada BBPP Lembang selaku penyelenggara, selama mengikuti pelatihan kami benar-benar difasilitasi baik dari substansi materi pelatihan maupun teknis penyelenggaraan,” ungkap Indra, salah seorang peserta dari Dinas Pertanian Kabupaten Banyumas. Ia juga merasa lebih “segar” dengan diberikannya materi yang sudah pernah maupun baru untuk dipelajari. “Semoga ilmu yang didapat bisa kami ingat terus, terutama untuk materi sosial media dan podcast menjadi hal baru bagi kami yang mungkin sudah tergolong kolotnial, dan kami tidak sabar ingin mencoba,” sambungnya.