Kementan Kenalkan Pertanian Modern ke PNS TNI AD
LEMBANG - Sebanyak 40 siswa Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) PNS Angkatan Darat Gelombang VIII TA. 2025 dari Pusat Pendidikan Ajudan Jenderal (Pusdikajen) Ditajenad, berkunjung ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Senin (4/8/2025). Para PNS Angkatan Darat ini mendapat pemahaman tentang pelayanan publik yang dilaksanakan di BBPP Lembang. Mereka juga diperkenalkan dengan pertanian modern.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, meyakini Indonesia mampu mewujudkan swasembada pangan. "Mimpi itu bisa terwujud dengan kolaborasi antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan TNI," tutur Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menjelaskan jika salah satu fokus Kementan adalah mewujudkan akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas pangan agar mampu swasembada. "Kementan terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri,” tuturnya.
Saat menerima rombongan, Kepala Bagian Umum BBPP Lembang berdiskusi dengan seluruh peserta terkait inovasi pelayanan publik, baik dari sisi pelatihan dan administrasi perkantoran. Termasuk juga, website yang terintegrasi dengan learning management system, e-arsip, dan layanan pendukung diantaranya konsultasi agribisnis keliling, incubator agribisnis mulai dari kegiatan onfarm da off-farm, dan eduwisata.
Pada studi lapangan ini, para siswa PKP PNS Angkatan Darat diajak melihat koleksi tanaman hias kaktus, sukulen, dan anggrek yang dibudidayakan di Inkubator agribisnis BBPP lembang. Widyaiswara mengajak peserta untuk memanfaatkan peluang berbisnis di bidang tanaman hias yang menjanjikan.
Karena itu, mereka diajarkan teknik perbanyakan tanaman hias, mulai dari penyiapan media tanam terdiri dari pasir, sekam bakar, dan pupuk kandang ayam. Kemudian, memotong bagian tanaman sukulen, memperbanyak tanaman sukulen melalui stek pucuk Selain itu, mereka juga diperlihatkan teknik grafting untuk perbanyakan kaktus.
Selanjutnya, di laboratorium pengolahan hasil pertanian, widyaiswara menjelaskan konsep sistem agribisnis dimana sub sistem yang menjanjikan keuntungan berlipat adalah sub sistem off-farm yaitu pengolahan hasil pertanian. Dengan pengolahan, dapat memberi nilai tambah produk, meningkatkan harga jual dan memperpanjang masa simpan produk terutama hortikultura.
Peserta mempraktikkan langsung kegiatan pengolahan hasil pertanian komoditas jagung menjadi eskrim. Dimulai dari penjelasan alat dan bahan. Peserta mempraktikkan pembuatan eskrim jagung dan mencicipi hasil olahan jagung ini dan beberapa varian olahan pangan lainnya seperti eskrim kopi, sorbet mangga, sorbet cabai, dan sistik wortel.
Salah seorang peserta, Sultan Hamjar, menyampaikan kesannya. "Melalui kegiatan studi lapangan ini, kami melihat apa yang dilakukan oleh BBPP Lembang sudah baik, baik dari sisi pelatihan dan administrasi perkantoran dengan inovasi-inovasi yang dikembangkan. Mengajak kami untuk bisnis pertanian yang ternyata sangat menarik untuk ditekuni," katanya