Upaya Regenerasi Petani, Kementan Kenalkan Teknologi Pertanian kepada Generasi Muda
LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan) memperkenalkan teknologi hilirisasi komoditas sayuran dan pertanian organik kepada 87 siswa didampingi guru SMA Galatia Kota Bekasi yang berkunjung ke UPT pelatihan yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Rabu (5/11/2025).
Rombongan diterima secara resmi oleh tim manajemen BBPP Lembang.
Pada berbagai kesempatan, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, regenerasi petani merupakan sebuah keharusan. Karena itu, Kementerian Pertanian terus melakukan pembinaan, memfasilitasi, sekaligus membuka ruang inovasi bagi petani muda.
"Anak muda kini bukan lagi sekadar penonton dalam pembangunan pertanian nasional. Di tangan generasi muda, pertanian diyakini bisa bertransformasi menjadi sektor yang lebih modern, produktif, dan berdaya saing," tutur Amran.
Amran menambahkan, bonus demografi yang dimiliki Indonesia adalah peluang emas untuk mempercepat transformasi pertanian. Dengan inovasi dan digitalisasi, generasi muda dapat menjadi motor penggerak lahirnya pertanian maju, berkelanjutan, sekaligus bernilai ekonomi tinggi.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua, sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit.
"Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan," kata Santi.
Dalam kunjungannya, generasi zilenial kelas 10-12 ini diajak menuju laboratorium pengolahan hasil pertanian.
Widyaiswara spesialisasi pengolahan hasil pertanian, didampingi petugas menjelaskan hilirisasi komoditas sayuran yang bertujuan meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian secara umum. Selanjutnya pengenalan alat dan bahan pembuatan olahan es krim jagung.
Secara bergantian, siswa-siswi mempraktikkan pembuatan cemilan sehat yang sangat digemari yaitu es krim jagung, mulai dari pencampuran bahan yaitu jagung manis pipil, telur, susu kental manis, susu murni, dan bahan pengembangan makanan.
Selanjutnya pemasakan bahan di atas kompor, pembekuan hingga adonan es krim dimixer sebelum dibekukan kembali dan siap konsumsi. Terakhir, dilakukan pengemasan es krim ke dalam kemasan yang menarik.
Sementara itu, di zona rumah kompos, widyaiswara spesialisasi budidaya didampingi petugas menjelaskan proses pembuatan pupuk kompos, alat dan bahan yang diperlukan serta proses dan tahapan pembuatan hingga pupuk kompos jadi dan dapat diaplikasikan di tanaman.