Bertani on Cloud, Kenalkan Inovasi Ekonomi Sirkular Pertanian Desa

LEMBANG - Berlokasi di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Sarongge di Desa Ciawigajah, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon, Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menyelenggarakan Bertani on Cloud (BoC) volume 329 yang dibuka secara online dibuka oleh Kepala Balai, Ajat Jatnika, Kamis (06/11/2025).


Tema yang diangkat adalah Alam Terpelihara, Pangan Terjaga. Sebanyak 500 orang yang mengakses kegiatan ini melalui aplikasi zoom meeting dan 3.490 yang menyaksikan melalui live streaming youtube BBPP Lembang.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menegaskan komitmennya menjaga Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) nasional, sambil tetap mendorong investasi. Menurutnya, lahan pertanian adalah fondasi ketahanan pangan yang tidak boleh dikompromikan.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa pertanian berkelanjutan adalah kunci peningkatan produksi pangan dan kesejahteraan petani melalui penerapan teknologi pertanian yang tepat guna, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), serta keterlibatan generasi muda.

Saat membuka BoC, Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyampaikan insan pertanian harus terus memotivasi diri berkinerja baik dibidang pertanian.

"Program yang dicanangkan Kementerian Pertanian yaitu swasembada pangan telah mencapai produksi beras 33,1 juta ton karena terus berupaya menyiapkan bahan pangan yang cukup untuk masyarakat Indonesia," ujarnya.

Ajat mengatakan, Bertani on Cloud kali ini mengenalkan pertanian yang produktif, sistematis, kolaboratif, dan mengenalkan pertanian berkelanjutan ramah lingkungan.

"Saat ini kita harus bisa menyeimbangkan produktivitas namun tidak merusak alam sekitar. Penggunaan pupuk berimbang dan pestisida organik menjadi praktik pertanian berkelanjutan agar keanekaragaman hayati tetap terjaga," imbuhnya.

P4S Sarongge juga berkomitmen menggerakkan pemuda berkolaborasi dengan stakeholder terkait untuk mendapatkan penghasilan. Ini menjadi bukti bahwa pertanian bisa menyerap tenaga kerja.

Dipandu widyaiswara, narasumber kegiatan Bertani on Cloud volume 329, yaitu pengelola P4S Sarongge Nunung Nurhadi dan Enday Nurhidayah, menjelaskan kegiatan permagangan dan bisnis yang dijalankan sebagai upaya menjaga keseimbangan kelestarian lingkungan dan kemandirian pangan dengan model inovasi ekonomi sirkular pertanian desa melalui pengolahan limbah rumah tangga.

Menurutnya, P4S Sarongge yang berdiri sejak tahun 2022, kolaborasi dengan berbagai pihak agar setiap ada permasalahan ada solusinya. P4S ini mengelola Badan Usaha Milik Desa dimana salah satu unit usahanya adalah pengolahan sampah.

Di lokasi TPS3R (Tempat Pembuangan Sampah Reuse, Reduce, Recycle), terdapat mesin pengolah sampah yang dapat menampung 10 ton sampah setiap harinya yang berasal dari Desa Ciawigajah dan wilayah lainnya.

Mesin pengolah sampah ini mampu mengolah 60% sampah menjadi produk organik. Mesinnya sudah otomatis memecah antara sampah organik dan anorgaik untuk diolah lebih lanjut.

Dijelaskan juga jika produk yang dihasilkan menjadi pupuk organik padat dan cair, pakan ternak, dan produk lainnya yang mengusung konsep zero waste menjadi aneka produk kreatif dan bahan baku pembuatan briket untuk bahan bakar pengganti batubara, dan biji plastik.

Dari sampah menjadi berkah, karena penerapan zero waste di usahatani P4S Sarongge sehingga alam terpelihara, pangan terjaga dan tentunya membuka pel