Lewat KATALIS, Kementan Kenalkan Teknologi Aeroponik Kentang ke Petani Bandung Barat
BANDUNG BARAT – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui UPT Pelatihan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menyelenggarakan Konsultasi Agribisnis Terpadu, Andal, Luar Biasa, Inovatif, Solutif (KATALIS), Kamis (16/10/2025), di BP3K Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Tema yang diangkat adalah teknologi perbanyakan benih kentang G0 menggunakan teknologi hidroponik sistem aeroponik.

Hadir pada kegiatan ini konsultan dari widyaiswara BBPP Lembang, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bandung Barat, dan kelompok tani dari desa-desa di Kecamatan Ngamprah sejumlah 30 orang.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menyambut baik setiap usaha memperkenalkan dunia pertanian karena hal itu sangat penting untuk masyarakat.
"Ingat, tidak ada pangan, tidak ada negara dan peradaban. Mati hidupnya negara, pertama ditentukan oleh pertanian. Jadi ini sangat vital, kalau pertanian bermasalah,” katanya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan hal terpenting untuk meningkatkan pertanian adalah dengan meningkatkan kualitas SDM.
Kementerian Pertanian melalui BPPSDMP juga terus mengupayakan peningkatan SDM di bidang pertanian,” kata Santi.
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, mengatakan pihaknya membangun dan mengembangkan KATALIS sebagai salah satu standar pelayanan bagi para stakeholder dengan tujuan peningkatan kompetensi SDM pertanian.
"Salah satu pelayanan publik yang kami laksanakan mendukung kompetensi SDM pertanian melalui konsultasi agribisnis," jelasnya.
Saat konsultasi, Widyaiswara BBPP Lembang yang menjadi konsultan menjelaskan mengenai perbanyakan benih kentang G0, proses budidayanya hingga peluang bisnis yang bisa dijalankan oleh petani.
Diskusi dan konsultasi antara petani dan widyaiswara berkaitan dengan aktivitas budidaya dan agribisnis yang dillakukan petani Kecamatan Ngamprah, diharapkan bisa memberikan solusi atas kendala yang dihadapi petani dan peluang bisnis pertanian yang bisa dilakukan agar dapat meningkatkan taraf hidup petani di wilayah Kabupaten Bandung Barat.