Kementan Dorong Potensi Cabai Merah Wonosobo Lewat Food Estate
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, optimis Kabupaten Wonosobo mampu menjadi salah satu wilayah pelopor keberhasilan program Food Estate berbasis hortikultura. Ini disampaikan pada awal pengembangan Food Estate di kawasan Wonosobo dan Temanggung pada Oktober 2021 lalu.
"Seperti arahan Bapak presiden, yang pertama itu jelas kelembagaannya, kedua jelas marketnya, yang ketiga manajemen pengairannya bagus kemudian menggunakan sistem modern dan yang ke empat tentu mekanisasi-mekanisasi yang kita terapkan," katanya.
Kawasan yang terletak di bawah Kaki Gunung Dieng ini memiliki komoditas unggulan yang dapat didongkrak produktivitasnya menjadi lumbung pangan nasional seperti kentang, bawang merah, dan aneka cabai.
Sebagai tindak lanjut pengembangan Food Estate di Wonosobo, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang kerap mendukung kesiapan SDM pertanian untuk Food Estate melalui Pelatihan Tematik mendukung Food Estate.
Ini sesuai dengan arahan Kepala BPPSDMP, “kita akan memastikan pendampingan terhadap petani di lokasi Food Estate berjalan maksimal. Memaksimalkan kinerja BPPSDMP, untuk memastikan petani Food Estate mendapatkan pendampingan, khususnya dalam hal korporasi petani," ungkapnya pada suatu kesempatan.
Pelatihan tematik dilaksanakan pada 23-25 Mei 2022 bertempat di BPP Kejajar dan BPP Kalijajar, Kabupaten Wonosobo. Peserta terdiri dari 60 orang petani hortikultura yang dibagi dalam dua angkatan.
Ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas SDM khususnya petani hortikultura guna menggenjot produktivitas. Khususnya komoditas cabai merah di Wonosobo.
Selama tiga hari berlatih, peserta memperoleh materi Budidaya Cabai Merah; Pengelolaan Unsur Hara dan pH Tanah; Pengelolaan Bahan Organik, Air, dan Udara Tanah; dan Pembuatan dan Aplikasi Pupuk Organik Cair (POC) untuk Cabai Merah.
Khusus pada materi materi Pembuatan POC dan Pengelolaan Unsur Hara dan pH Tanah, peserta melakukan praktik langsung di lahan.
Ahmad Zaenudin, perwakilan dari Kelompok Tani Abdi Tani, Desa Kejajar, yang ditemui usai praktik, Rabu (25/5) menyatakan kesannya setelah mengikuti pelatihan. “Cabai merah menjadi salah satu tanaman yang sudah saya budidayakan sejak tahun 2014. Adanya pelatihan ini menambah pengetahuan, keterampilan dan sangat bermanfaat bagi saya,” ungkapnya.
Ia juga berharap seluruh peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat guna meningkatkan hasil pertanian masing-masing. DRY/YKO