DPM dan DPA Siap Menjadi Garda Terdepan Pertanian Indonesia

Euforia semangat generasi muda sangat terasa di Kampus Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.  

Sebanyak 120 orang Duta Petani Milenial (DPM) dan Duta Petani Andalan (DPA) yang berasal dari Jawa Barat dan Jawa Tengah berkesempatan menjadi peserta Pelatihan Kewirausahaan bagi Petani Muda selama 3 hari, dari Kamis (16/9) hingga Sabtu (18/9).  

bbppl-kewirausahaan2

"Sebelumnya kami telah mengikuti sesi online melalui zoom,  materi yang diberikan sangat bermanfaat dan menarik. Kini, kami bersiap mengikuti sesi offline," ungkap Ihsan peserta asal Jawa Barat.  

Pembelajaran sesi offline bertujuan untuk memperdalam pemahaman peserta terhadap empat materi kelompok inti: Mengembangkan Usaha, Kemitraan dan Negosiasi, Strategi Pemasaran, dan Pembiayaan.  

Sesi offline diperbanyak dengan praktik agar peserta dapat mengasah keterampilan yang secara teori telah disampaikan pada sesi online.  

Pada materi Mengembangkan Usaha, peserta diajak menyusun strategi usaha dari hulu sampai hilir, salah satunya merancang nilai tambah produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.  

Tidak kalah menarik, pada materi Strategi Pemasaran, Widyaiswara mengajak peserta turun langsung ke Inkubator Agribisnis (IA) dan Packing House (PH) BBPP Lembang. Berdasarkan pengalaman IA dan PH BBPP Lembang, peserta diajak menyusun strategi pemasaran sesuai dengan jenis usaha masing-masing.  

"Kami berkesempatan untuk banyak berdiskusi tentang perkembangan sektor pertanian, baik dengan sesama peserta maupun fasilitator. Jangan minder menjadi petani. Buktikan peran kita sebagai generasi milenial," ungkap Nasarudin Latif, salah seorang peserta asal Tasikmalaya saat menceritakan kesan pesannya selama pelatihan.    

Sabtu (18/9), pelatihan ditutup oleh Ajat Jatnika, Kepala BBPP Lembang. Pada sambutannya Ajat menyampaikan harapan kepada para DPM/DPA untuk terus berani maju dan berkembang di bidangnya masing-masing.

"Tingkatkan jejaring kerjasama sebanyak-banyaknya, serap dan terapkan ilmu yang didapat selama berlatih," pesannya. Menurut Ajat, peran serta DPM/DPA pada pelatihan kali ini menjadi pembuktian generasi milenial siap menjadi garda terdepan dalam pembangunan pertanian.  

Sebagai bentuk keseriusan dalam menghadapi pesatnya tumbuh kembang teknologi informasi dan komunikasi, Kementerian Pertanian menggandeng generasi milenial agar dapat menciptakan peluang baru bisnis pertanian, seiring kebutuhan masyarakat dan perkembangan teknologi yang semakin mutakhir.  

Melalui pengukuhan DPM/DPA pada 6 Agustus 2021 lalu, Kementan mendukung milenial untuk mengambil peran penting dalam mengembangkan dan memajukan sektor pertanian.  

"Bangsa ini besar, dan hal itu menjadi sangat berarti untuk kita, apa yang kita lakukan tidak hanya duduk dan formalitas, tapi merespons tantangan global yang menyentuh semua lapisan masyarakat. Oleh karena itu, saya berterimakasih kepada BPPSDMP bersama seluruh jajaran, kepada DPM-DPA yang ikut kegiatan ini. Semua ini adalah bagian dari ikhtiar untuk besok kita lebih maju,” tegas Mentan Syahrul Yasin Limpo.  

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menyatakan, "Kalau tidak diperbaiki cara kerja, kita bisa terpuruk. Untuk itu kita hadirkan orang-orang yang mau dan mampu berwirausaha. Dengan harapan dapat  menghadirkan pertanian yang semakin maju, semakin akseleratif, dan menjawab setiap tantangan,” tegasnya. DRY