Es Krim Labu Hingga Tanaman Hias BBPP Kementan Gugah Puluhan Siswa MA Bismillah Terjun ke Sektor Pertanian
LEMBANG - Siswa kelas XII Madrasah Aliyah Bismillah, Serang, Banten, menyambangi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang pada Senin (2/10). Kedatangan 37 orang siswa siswi didampingi 18 orang guru ini dilaksanakan dalam rangka Penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
Bertempat di Aula Catur Gatra BBPP Lembang,
Ajat Jatnika, Kepala BBPP Lembang didampi Sub Koordinator Program dan Kerja
Sama menerima kedatangan para siswa dan guru. Turut hadir Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum, Fajar Chaerani Suwenda. Pada kesempatannya Ia menyampaikan
maksud dan tujuannya membawa para siswa belajar di BBPP Lembang.
“BBPP Lembang menjadi destinasi utama dalam
rangkaian kegiatan kunjungan kami. Balai ini menjadi salah satu referensi kami
berkaitan dengan pengolahan hasil pertanian. Konsep kami adalah doing by
project. Ada yang membuat projek tanaman, biogas, dan lainnya.
Sebagai informasi, kedatangan kali ini
merupakan kedua kalinya. Pada 2019 MA Bismillah telah melakukan kunjungan ke
BBPP Lembang dan melakukan praktik pengolahan hasil pertanian. Diakui Fajar kunjungan
pertama memberikan kesan yang baik dan manfaat bagi para siswa sehingga
pihaknya kembali memilih BBPP Lembang sebagai lokasi studi tahun ini.
Ajat Jatnika menyambut baik maksud
kedatangan rombongan. Disampaikan Ajat, sebagai salah satu Unit Pelaksana
Teknis (UPT) di bawah lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pertanian (BPPSDMP), BBPP Lembang memiliki tugas dan fungsi mencetak
SDM pertanian yang unggul, berdaya saing, dan berjiwa wirausaha.
“Mudah-mudahan diantara para siswa-siswi di
sini banyak yang melanjutkan di bidang pertanian. Ini menjadi hal yang penting
bagi kami untuk mempersiapkan generasi muda untuk menggantikan kami, generasi
terdahulu,” harapnya.
Selanjutnya
para peserta melanjutkan dengan praktik membuat es krim labu di laboratorium
pengolahan hasil pertanian. Didampingi Widyaiswara BBPP Lembang, dan para
petugas laboratorium, para siswa nampak penasaran dan bersemangat untuk mencoba
membuat es krim labunya masing-masing. Dengan bahan yang mudah didapat, es krim
labu dapat menjadi alternatif pengolahan hasil pertanian yang dapat diterapkan
di skala rumah tangga. Ini juga menjadi alternatif wirausaha dengan
memanfaatkan komoditas pertanian.
Setelah melihat dan mencoba proses
pembuatan es krim labu, masing-masing peserta mendapat es krim yang siap
dicicipi.
Peserta kemudian diajak berkeliling area
Inkubator Agribisnis (IA). Memiliki luas lahan kurang lebih 10 Ha, IA BBPP
Lembang terdiri dari screen house konvensional dan modern, tiga
laboratorium, serta lahan konvensional dengan berbagai komoditas hortikultura
dan tanaman hias. Selama berkeliling peserta dapat melihat berbagai koleksi
komoditas yang ada. Keindahan langit dan bentang alam di Lembang juga menjadi
daya tarik peserta untuk berfoto selama berkeliling di area lahan.
Di area Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
peserta dapat melihat pemanfataan lahan sempit dan perkarangan rumah untuk
pertanian. Dengan sistem hidroponik NFT
dan DFT, KRPL BBPP Lembang dapat membudidayakan tanaman sayuran dengan jumlah
yang tidak sedikit meskipun di lahan yang terbatas.
Sementara di screen tanaman hias
peserta dapat melihat berbagai koleksi kaktus, sekulen, dan beberapa koleksi
anggrek yang dibudidayakan BBPP Lembang. Peserta nampak penasaran dengan Kaktus
dan sekulen yang dibudidayakan dengan berbagai bentuk unik. Ini menjadi salah
satu pengalaman pertama bagi mereka.
Sejak tahun 2021, Kementerian Pertanian
telah berfokus untuk menciptakan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
Disampaikan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, “Sumber daya manusia
pertanian menjadi otak untuk pertanian. Target kita 270 juta orang petani
milenial”. Lebih lanjut Mentan Syahrul menuturkan, kata maju, mandiri, dan
modern itu merujuk pada perubahan SDM pertanian. "Kalau mau pertanian
memenuhi kesejahteraan masyarakatnya, maka pertanian harus maju, mandiri dan
modern dengan gunakan riset sains dan teknologi," imbuh dia.
BPPSDMP turut berupaya dalam meningkatkan
mutu SDM pertanian, mulai dari pendidikan dan pelatihan vokasi, penciptaan 2,5
juta petani milenial, hingga magang ke luar negeri. "Kami targetkan
membangun 2,5 juta petani milenial di seluruh Indonesia. Caranya dengan
menciptakan champion sebanyak-banyaknya kemudian lakukan resonansi di
lingkungan masing masing, sehingga tercipta 2,5 juta petani milenial,"
terang Dedi. (DRY/YKO)