Penumbuhan Petani Milenial melalui Kegiatan PKL/Magang Pertanian

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai UPT Kementerian Pertanian di bawah koordinasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), memiliki 6 standar pelayanan publik. Ini sebagai Langkah strategis berperan aktif meningkatkan kompetensi SDM pertanian dan mendukung program Kementerian Pertanian (Kementan). Salah satu upaya mendukung program Kementan penumbuhan petani milenal melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau magang pertanian.


LEMBANG. “Sektor pertanian adalah sektor strategis yang memberi kepastian keuntungan yang berlimpah. Pertanian juga terbukti menjadi sektor terkuat selama Indonesia dan juga dunia dilanda berbagai krisis,” demikian yang selalu disampaikan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Dirinya mengungkapkan bahwa estafet pembangunan pertanian ada di kaum milenial Karena itu, generasi milenial diharapkan membuat banyak gebrakan baru dengan menjadikan pertanian sebagai sektor yang paling menjanjikan. "Saya makin yakin kalau pertanian itu baik, maka masalah apapun yang dihadapi bangsa ini bisa teratasi,” tutur SYL.


Mendukung pernyataan Menteri Pertanian, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menyampaikan, hingga saat ini proses penumbuhan petani milenial itu terus dilakukan. Targetnya hingga 2024 mendatang, Kementan mampu mencetak 2,5 juta petani milenial. Dengan menggandeng Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan (DPM/DPA), Dedi menegaskan kualitas dan kuantitas petani milenial terus digenjot.


Salah satu kegiatan yang diharapkan bisa mencetak petani milenial adalah kegiatan magang pertanian. Akademisi dan pemerintah berkolaborasi pada kegiatan ini dan kampus yang rutin bekerjasama dengan BBPP Lembang untuk kegiatan pembelajaran pertanian baik melalui kunjungan dan PKL adalah Universitas Bengkulu. Mulai dari 21 Juni – 4 Agustus 2023, 3 orang mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu melaksanakan magang/PKL di Inkubator Agribisnis


Ketiganya ditempatkan di 3 lokasi berbeda yaitu di laboratorium kultur jaringan, mengambil judul kegiatan “Perbandingan Media MS dengan pemberian BA dan Air Kelapa pada Multiplikasi Tanaman Krisan (chrysanthemum)”. Dua mahasiswa lainnya ditempatkan di screen house hidroponik irigasi tetes, mengambil judul “Teknik Budidaya Hidroponik Melon (Cucumus melo L.) dan satunya lagi mengambil komoditas tomat beef “Budidaya tomat beef (Lycopersicum Esculentum Mill”.


Selama magang, setiap hari ketiganya aktif mengikuti kegiatan yang dilakukan secara rutin di Inkubator Agribisnis dan kegiatan lainnya yang memerlukan keterlibatan siswa dan mahasiswa PKL.  


Di penghujung kegiatan magang akan berakhir, dilaksanakan seminar hasil. Seminar ini dilaksanakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan selama PKL di BBPP Lembang. Seminar dihadiri oleh widyaiswara sebagai pembimbing dan pembahas, tim divisi pembelajaran dan magang serta siswa mahasiswa lainnya yang juga sedang magang di BBPP Lembang.


Mahasiswa dilepas oleh Tim Manajemen BBPP Lembang, Jumat (4/8/2023). Taufik Lukman, Koordinator Program dan Evaluasi memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk terus menuntut ilmu yang tinggi karena akan memberi manfaat lebih di masa depan. “semoga apa yang telah dipelajari di BBPP Lembang bermanfaat, dan terus semangat belajar dan bila ada kesempatan bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi lagi,” ujarnya.


Faisal Andiasani, salah satu mahasiswa mengatakan kesannya setelah PKL di BBPP Lembang. “Kami memperoleh banyak ilmu yang bermanfaat dari pembimbing lapangan selama berada di lapangan. Mereka semuanya ramah, suka bertukar cerita dan pengalaman dan memberi wawasan yang luas tentang pertanian. Terimakasih pula kami sampaikan untuk widyaiswara BBPP Lembang yang telah  membimbing penyelesaian laporan dan memberikan solusi dan saran jika ada permasalahan,” ucapnya.

“Saran kami, mohon fasilitas bisa lebih dilengkapi terutama untuk memfasilitasi siswa dan mahasiswa yang sedang magang di BBPP Lembang untuk tempat berkumpul, istirahat, dan diskusi. Peralatan magang di setiap unit instalasi juga untuk lebih dilengkapi menunjang kegiatan pertanian yang dilakukan,” ujar Faisal. (Yoko/Che)