Menarik Minat Generasi Milenial Menjadi Job Creator Bidang Pertanian

Dalam rangka memberikan motivasi bagi generasi milenial tentang teknologi pertanian secara praktis, Sekolah Bisnis Pertanian Insitut Teknologi Bandung (SBM-ITB) mengajak generasi milenial berkunjung  ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

bbpplembang kunjungan SBMITBLEMBANG. Sektor pertanian berpengaruh besar dalam menunjang ketahanan pangan, stabilitas nasional, serta penghasil devisa negara. Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian merupakan ujung tombak dalam memajukan pertanian, dan generasi muda akan menjadi penerus pembangunan pertanian di masa yang akan datang. Karenanya, wajib mengenalkan teknologi pertanian kepada generasi muda dalam menumbuhkan kecintaannya terhadap sektor pertanian.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, selalu menyampaikan di setiap kesempatan bahwa generasi milenial yang menjadi bonus demografi Indonesia, perlu diyakinkan dan diberikan motivasi untuk mau serta bisa berusaha di sektor pertanian. “Saya percaya anak muda yang mau terjun di bidang pertanian bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia, maka dunia dalam genggaman kalian,” ujar SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, di setiap kesempatan selalu memberikan motivasinya. “Pertanian jangan hanya sekedar untuk memenuhi pangan kita, namun pertanian harus bisa menghasilkan uang. Karenanya pertanian harus jadi bisnis yang akan menghasilkan keuntungan yang maksimal,” ujar Dedi. “Apa yang harus kita lakukan di pertanian? Lakukan agribisnis, wirausaha di bidang pertanian, terapkan smart farming dan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR),” ungkapnya.

Salah satu cara mengenalkan generasi muda tentang pertanian, adalah melalui kegiatan kunjungan yang merupakan salah satu Standar Pelayanan Publik BBPP Lembang.

Jumat (4/11/2022), Sekolah Bisnis Manajemen Insitut Teknologi Bandung (SBM-ITB) yang merintis aktivitas sebagai bagian dari pengabdian masyarakat, telah mengembangkan konsep green entrepreneurship. Ini menjadi salah satu upaya penumbuhan petani milenial dengan mendesain generasi milenial yang sedang dalam pembinaan di Panti Pembinaan Sosial Bina Remaja Lembang untuk menjadi petani masa depan yang melek teknologi. Ke depannya, generasi milenial ini diharapkan dapat menjadi job creator.

Setelah diterima secara resmi oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang yang diwakili oleh Sub Koordinator Program dan Kerjasama, Achmad Handyoko, rombongan langsung menuju Inkubator Usahatani (IUT) untuk berkeliling melihat dan mengamati aneka komoditas pertanian terutama sayuran yang dibudidayakan di lahan praktik baik secara konvensional maupun memanfaatkan teknologi hidroponik berbagai sistem.

Di Divisi Budidaya Lahan Terbuka, Widyaiswara BBPP Lembang Spesialisasi Budidaya Tanaman, Cece Mulyana, menjelaskan budidaya tanaman buncis dan brokoli di area pertanaman sayuran. Secara detail Cece menjelaskan teknik budidaya buncis dan brokoli mulai dari persemaian, pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan sampai panen dan pascapanen. Cece juga berbagi tips cara menghasilkan sayuran berkualitas yang dapat diterima pasar domestik maupun ekspor.

Di Divisi Hidroponik, dijelaskan tentang budidaya sayuran daun seperti pakcoy dan seledri  menggunakan teknologi hidroponik sistem deep flow technique (DFT). “Penanaman sayuran dengan teknologi hidroponik akan menghasilkan sayuran yang secara tekstur lebih renyah, harganya juga lebih tinggi dan lebih sehat,” kata Cece. “Hidroponik juga bisa menjadi solusi budidaya di lahan sempit, misalnya di pekarangan rumah dengan menggunakan pipa paralon yang dibuat bertingkat ke atas dan dibuat lubang-lubang tanam sehingga bisa ditanami banyak tanaman sayuran,” jelasnya lagi.

Di Divisi Tanaman Hias, generasi milenial ini tampak antusias melihat berbagai jenis koleksi kaktus dan sukulen dengan variasi warna yang menarik. Peserta terlihat bersemangat menanyakan prospek bisnis tanaman kaktus dan sukulen.

bbpplembang kunjungan SBMITB1Terakhir, peserta prakitk persemaian melon secara hidroponik. Peserta diajak menyiapkan media tanam dengan cara memasukkan ke dalam tray-tray, kemudian dilubangi dan ditanami benih melon laluditutup dengan media tanam, selanjutnya disiram hingga lembab dan disimpan di ruang persemaian hingga siap dipindahkan ke instalasi hidroponik sistem irigasi tetes.

Mutiara Sabila, salah seorang peserta kunjungan menyampaikan kesannya, “banyak sekali koleksi tanaman di sini, tanaman sayuran, tanaman buah dan tanaman hias.Teknologinya pun keren,smart green house dan hidroponik di sini canggih. Ini pengalaman baru bagi kami, sangat excited, karena semuanya ada di sini,” ungkapnya.  “Banyak pengetahuan baru yang kami peroleh,” pungkas Sabila.