Penyiapan Lahan untuk Tanaman Bawang Merah

bbpplembang pengolahanlahan bawangmerahPertama tama yang harus dilakukan dalam budidaya bawang merah adalah mengolah tanah terlebih dahulukarena dalam budidaya bawang merah, mengolah tanah merupakan tahapan yang paling lama. Pertama-tama tanah yang berupa hamparan dibersihkan dari rumput liar, dan agar lebih maksimal dapat disemprot dengan obat pembasmi rumput jenis Goal atau Rondap atau merk lain. Hal ini dimaksudkan untuk menghambat laju pertumbuhan rumput yang nantinya akan mengganggu pertumbuhan bawang merah. Pemberian obat ini dapat juga dilakukan pada saat bawang merah sudah ditanam akan tetapi belum keluar tunas daun, Karena jika dilakukan setelah bawang merah keluar daun, maka daun-daun tersebut akan layu sehingga akan menghambat pertumbuhan bawang merah itu sendiri. Kemudian tanah dibuat bedengan-bedengan terlebih dahulu. Bedengan ini biasanya dibuat dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan bedengan pada umumnya, yaitu dengan lebar sekitar 150-160cm,danpanjangsesuaiukuranlahan.


Jika tanahnya berupa tanah liat atau tanah basah, maka bedengan dapat dibuat dengan cara membuat parit. Parit digali dengan kedalaman kurang lebih 50 cm dan lebar 50 cm. Tanah galian parit inilah yang kemudian diangkat dan membentuk bedengan
.Tanah angkatan dari parit dikeprek dan dihaluskan bedengan, dan parit parit inilah yang nantinya akan dijadikan sebagai media tanam, dan tempat penyimpanan air didalam parit antar bedengan yang akan digunakan untuk menyirami tanaman bawang merah setiap harinya. Akan tetapi jika tanahnya bukan jenis tanah liat atau tanah kering, maka bedengan dibuat dengan ukuran lebar 100 cm dan panjang di sesuaikan ukuran lahan, dan dibentuk parit antar bedengan dengan kedalaman sekitar 20 cm, bagian atas bedenganpun harus dicangkul sedalam 20 cm juga agar tanah menjadi gembur. Parit inipun tidak digunakan sebagai media penyimpanan air akan tetapi sebagai akses jalan saja ketika melakukan aktivitas perawatan bawang merah. Karena biasanya tanah yang bukan jenis tanah liat umumnya tidak dapat menyimpan air dalam waktu yang lama, sehingga pada saat penyiramanpun dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan memikul air.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembuatan bedengan tidak terlepas dari pembuatan parit. Karena tanah dari hasil galian parit ini akan diangkat menjadi bedengan bedengan,sehingga bedengan dan parit merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Langkah berikutnya adalah tanah galian parit didiamkan kurang lebih satu minggu. Hal ini dimaksudkan agar bakteri bakteri tanah dan penyakit penyakit tanaman teroksidasi terlebih dahulu dan juga untuk memberi kesempatan pada tanah untuk mendapatkan udara sehingga tanah akan sehat dan bagus untuk ditanami bawang merah. Kesalahan yang sering dilakukan oleh para petani adalah mengolah lahan dengan terburu buru, begitu tanah galian parit diangkat keesokan harinya langsung diolah ketahapan berikutnya. Hal ini dilakukan karena mereka beranggapan semakin lama akan semakin banyak waktu yang terbuang. Padahal yang demikian adalah kurang benar.

Setelah tanah didiamkan selama satu minggu, kemudian tanah dihaluskan atau digemburkan dari ukuran semula yang besar. Alangkah baiknya pada tahapan ini tanah dicampur dengan pupuk kandang dengan takaran secukupnya. Akan tetapi umumnya petani-petani di Brebes tidak pernah melakukan hal ini, walaupun ada hanya satu atau dua petani saja. Setelah dilakukan penghalusan tanah bedengan, maka langkah berikutnya adalah membuat garis garis pada bedengan dan sekaligus sebagai lubang untuk menanam bawang merah. Garis dibuat tegak lurus dengan panjang bedengan, atau searah dengan luas bedengan. Jarak antara garis satu dengan garis yang lainnya sekitar 20 cm. Garis dibuat dengan bilah besi yang dipukulkan pada bedengan tadi sehingga akan membentuk lubang yang memanjang. Bilah besi ini oleh petani Brebes disebut glampeng. Glampeng dibentuk menyerupai golok akan tetapi bagian atas dan bawahnya tumpul juga dengan ukuran yang lebih besar dan agak berbeda. Dengan melakukan tahapan ini berarti tanah sudah siap untuk ditanami bawang merah. 

DAFTAR PUSTAKA

         Singgih, W. 1994. Budidaya Bawang: Bawang Putih, Bawang Merah, Bawang Bombay. Penebar